Kenapa?

3.8K 286 5
                                    

WARNING : INI OS GAJE, JUDUL NYELENEH, DAN NGGA ADA FEELNYA. RESIKO TANGGUNG SENDIRI

==========

Seungcheol dan Jeonghan sekarang sedang duduk di satu meja kafe didalam sebuah gedung bioskop. Mereka tengah menunggu untuk pemutaran perdana film Civil War yang akan diputar 20 menit lagi.

"Captain America lebih kuat, buktinya dia tidak perlu baju besi untuk menghabisi musuh-musuhnya" ujar si pemuda bertubuh lebih ramping setelah menelan sesendok eskrim.

Sejak 5 menit lalu entah siapa dulu yang memulainya, sekarang keduanya terlibat dalam obrolan tentang siapa yang lebih hebat antara Captain America atau Iron Man.

"Menurutku tidak begitu, meskipun Iron Man menggunakan baju besi, tapi dia yang membuatnya sendiri, dengan kata lain dia menggunakan kekuatan otaknya yang jenius untuk membuat bajunya" balas Seungcheol dengan tenang.

"Tetap saja tanpa baju besinya, Tony tidak akan menang melawan musuhnya, beda dengan Steve yang fisiknya memang kuat" protes Jeonghan dengan membanggakan super hero favoritnya.

"Eiy, kau lupa kalau Steve dulu adalah lelaki lemah berbadan kurus yang selalu ditolak saat mendaftar militer?" Jeonghan yang sedang menyuapkan eskrim, menggigit sendoknya mendengar pertanyaan Seungcheol.

"Memang sih, tapikan yang penting sekarang. Kekutan fisiknya jauh lebih kuat dibanding fisik Tony yang harus memasukan arc reactor kedalam tubuhnya untuk mendukung kekuatannya" jawab lelaki Yoon itu sembari tangannya membuat lingkaran di tengah dadanya.

"Jeonghan sayang, kalau dulu Steve tidak disuntik serum buatan Profesor yang bekerjasama dengan Tuan Howard Stark yang mana ayah dari Tony, Steve tidak mungkin menjadi Captain America" Seungcheol menjawab dengan senyum kecil diwajahnya.

"Jadi yang mau kau bilang adalah adanya Captain America itu juga tak terlepas dari kejeniusan Stark"

"Tentu saja" Seungcheol mengangkat satu alis saat menjawabnya, jangan lewatkan cengirang khas yang tercipta dibibirnya itu.

"Kau---" hampir saja Jeonghan meledak karena senyuman Seungcheol yang ia lihat sebagai cengiran ledekan itu, tapi Jeonghan kemudian menemukan fakta lain mengenai super hero marvel favoritnya yang ia kira bisa lebih baik dari Iron Man.

"Captain America adalah Avenger pertama di SHIELD" lagi-lagi Jeonghan tersenyum bangga dengan jawabannya, sebenarnya dia sedikit mencibir Seungcheol kali ini, kkk.

"Tony adalah keturunan dari pendiri awal SHIELD" dan jawaban dari Seungcheol lagi-lagi membuat Jeonghan kesal. Wajah manis Jeonghan terlipat kesal dengan mata yang memicing dan bibir yang mencebik kesal.

"Kenapa?" Tanya Seungcheol dengan tampang inosen, yang semakin membuat Jeonghan kesal. Seungcheol menyebalkan.

"Aish!!! kau menyebalkan, aku pulang saja!" Jeonghan sedikit membanting sendoj eskrimnya ke meja hingga membuat pengunjung lain disana melirik kearah mereka.

"Eh, kenapa?" Seungcheol terkejut, pasalnya, sejak kemarin kekasihnya ini berceloteh sudah tidak sabar menunggu film tersebut.

"Pikir saja sendiri! Aku sudah tidak ingin nonton" Jeonghan berdiri dan pergi keluar kafe. Seungcheol sama sekali tidak mengerti ada apa dengan Jeonghan, tapi ia tahu sekarang kekasihnya marah, dan dia sungguh tidak tahu apa alasannya.

Seungcheol mengejar Jeonghan keluar kafe, dan untung saja Jeonghan belum terlalu jauh. Dia melihat Jeonghan berbicara dengan dua orang yang dikenalnya.

"Mingyu dan Wonwoo?" Tanya Seungcheol pada dirinya sendiri sembari berjalan kearah mereka bertiga.

"Mingyu kau dengan Wonwoo?" Tanya Seungcheol.

"Hehe iya" jawab Mingyu dengan senyum salah tingkahnya. Mingyu adalah adik kelas mereka, dia juga anggota tim basket sekolah sama dengan Seungcheol dan Jeonghan. Sementara Wonwoo adalah teman seangkatannya sekaligus teman sekelas Jeonghan.

"Seungcheol mana tiket kita?" Tanya Jeonghan sembari menadahkan tangannya pada Seungcheol.

"Untuk apa?" Tanyanya, tapi tetap memberikan dua tiket tersebut pada Jeonghan, dan Seungcheol masih bingung kenapa Jeonghan kini malah menatapnya kesal.

Jeonghan mencebikan bibirnya pada Seungcheol. "Aku nonton dengan Wonwoo saja, kau nonton dengan Mingyu" ucapnya dengan nada tidak bisa dibantah.

"Tapi kenapa?"

"Jeonghan Hyung!"

Pertanyaan Seungcheol dan teriakan protes Mingyu tak begitu Jeonghan pedulikan, dia malah memilih menggaet lengan Wonwoo.

"Karena hari ini kau menyebalkan, Choi Seungcheol" lagi-lagi Jeonghan mencebikan bibirnya. "Ayo Wonwoo-ya"

"Hyung kau tidak bisa seperti ini" Mingyu merengek pada pada Jeonghan, tapi dia malah mendapat pelototan dari Jeonghan.

Hingga akhirnya Mingyu hanya menekuk wajahnya merana tak berani membantah, Jeonghan itu meskipun berwajah manis tapi dia bisa lebih galak dari guru piket di sekolah. Dari wajahnya saja Mingyu sudah tahu kalau sekarang Jeonghan sedang marah dan tidak ingin dibantah, dia tidak mau mengambil resiko untuk berlari 100 putaran lapangan sekolah besok saat latihan basket.

"Hyung! Kenapa dengan Jeonghan Hyung, kalian bertengkar?"

"Aku juga tidak tahu kenapa, tadi kami hanya membahas film ini dan tiba-tiba saja dia begitu" jawab Seungcheol.

"Ya sudah kita susul mereka Hyung, aku tidak mau kencan pertamaku dengan Wonwoo gagal karena pertengkaran kalian"

"Kami tidak bertengkar Mingyu, dan kau sejak kapan berkencan dengan wonwoo"

"Lalu kenapa?" Tanya mingyu, enggan menjawab pertanyaan Seungcheol.

"Jujur saja Mingyu, aku sendiri juga tidak tahu kenapa Jeonghan seperti itu"

Mingyu menatap Seungcheol, dia tidak mengerti kenapa Seungcheol betah berpacaran dengan Jeonghan yang cerewet dan sedikit menyebalkan, menurut Mingyu. Seungcheol Hyung pasti orang yang sangat sabar.

Tapi bagaimana dengan kencanku~~~ tangis Mingyu dalam hati.

Katakanlah Seungcheol tidak peka, tapi Jeonghan yang sedang seperti ini memang sangat sulit dibaca. Bahkan seorang cenayangpun mungkin tidak bisa menebak pikiran Jeonghan.

End dengan engga jelasnya...

Vote dan komennya please.
Oh yes, saya buat ff baru, chapter, yang berkenan silakan read vote dan komen ya, judulnya complicated *promosi*

JEONGCHEOL LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang