MPA4- Tekad yang kuat

7.4K 652 22
                                    


"Apa?!!!!!!!!" Anney berteriak sangat histeris mendengar ucapan Prilly.

"Kecilkan suaramu Anney. Ini rahasia" balas Prilly berbisik bisik. Matanya mengawasi semua sudut taman, memastikan tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.

"Aku...aku tak percaya. Pangeran Aliford?! Hah!? Bagaimana bisa?! Kenapa kau baru memberitahunya sekarang?! Apa kau yakin itu bukan mimpi?" Pekik Anney bertubi tubi

"Itu tidak mimpi Anney" Bantah Prilly sambil menatap Anney malu malu. Setelah berdebat cukup lama dengan batinnya, akhirnya Prilly menceritakan semuanya ke Anney.

"Ya tuhan..aku tak percaya. Kau..katanya..kau akan segera menjadi permaisuri?!!!!!!"

"Tidak..Aku rasa itu hanya sebuah bualan pangeran saja" sentak Prilly lalu menunduk. Prilly yakin, ucapan pangeran yang akan menjadikannya permaisuri hanya suatu alasan agar Pangeran Aliford dapat menyentuhnya. Namun walaupun Prilly tau, ia tak dapat mengindar karena hati dan tubuhnya selalu berlawanan pada saat saat seperti itu.

"Ku rasa itu--"

"Anney! Mengapa kau masih disini?! Para dayang diberitahukan untuk berkumpul di Homaid. Ny.Drisa hendak mengumumkan sesuatu" Pekik salah satu dayang menghampiri Anney.

"Baiklah.. Kau duluan saja" balas Anney kepada dayang itu

"Dan Prilly, kita akan melanjutkan pembicaraan ini nanti. Kau masih berhutang penjelasan padaku" ucap Anney pada sahabatnya. Prilly hanya mengangguk setuju, sebelum Anney pergi ke Homaid

[Homaid : Tempat tinggal khusus Para Dayang yang terletak di sebelah tenggara dari gedung utama istana.]

---

Pangeran Aliford melangkahkan kakinya menuju ruang rapat kerajaan. Tadi pagi Gushou, Asisten pribadi pangeran memberi tahu bahwa Baginda Raja akan mengadakan rapat hari ini.

"Hormat Yang Mulia Pangeran Aliford" Seru beberapa Pengawal saat ia berada di pintu masuk. Aliford mengangguk datar, lalu mengisyaratkan para pengawal untuk membuka pintu.

"Aliford. Akhirnya kau datang. Duduklah" sambut Raja Venossa. Aliford pun segera duduk di samping ayahnya lalu rapat yang sempat ditunda itu pun dilanjutkan.

"Jadi karna saudara kita, Kerajaan Rosua sedang mengalami masalah , maka aku akan pindah sementara ke sana untuk membantu perekonomiannya. Tentu saja aku yang akan menggantikan Raja Hozela sampai masa kritis penyakitnya usai." Terang Raja Venossa tegas.

Raja Hozela memang kerabat dekatnya. Kerajaan Fancala dan Kerajaan Roshua sudah menjalin kerja sama sejak 596 tahun silam, yang terjadi turun menurun. Para leluhur mereka telah membuat perjanjian kerjasama negara. Disitu terpatri bahwa, bila ada satu kerajaan yang mengalami masa kritis, maka kerajaan lainnya wajib membantu seperti mengambil alih kepemimpiman dengan sukarela. Ini hanya bersifat sementara, agar sirkulasi perekonomian penduduk tetap berjalan lancar dan tak ada rakyat kemiskinan. Setelah Raja Roshua dapat kembali memimpin, maka usai lah tugas Raja Venossa. Dan hubungan kekeluargaan antar kerajaan akan bertambah semakin erat.

"Ampun Yang Mulia, Bila anda beralih tugas ke kerajaan Hozela, maka kepemimpinan di Kerajaan ini akan kosong." Ucap penasehat kerajaan untuk mengingatkan Venossa

Venossa menepuk bahu putranya. "Tentu saja Aliford akan menggantikanku. Apa kau keberatan nak? " Tanya Venossa.

"Sama sekali tidak ayah. Itu memang kewajibanku sebagai putra mahkota" balas Aliford lantang.

"Kau tetap menjadi kebanggaanku, Aliford" ucap Venossa bangga kepada putranya

Rapat di laksanakan dengan amat tenang. Raja Venossa benar benar Raja yang bijak. Ia bisa meyakinkan bahwa tanpa dirinya, Kerajaan Fancala akan tetap maju. Apalagi dipimpin oleh putranya yang sangat disanjung sanjung. Aliford sendiri hanya diam menyimak setiap jawaban yang dilontarkan ayahnya kepada penasihat maupun para petugas kerajaan yang bertanya untuk lebih jelasnya. Hanya membutuhkan waktu 120 menit, rapat telah ditutup.

My Prince AlifordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang