CHAPTER 5

5.3K 315 119
                                    


Ruby bersembunyi di balik semak belukar selama beberapa waktu, menunggu mobil sahabatnya lewat. Sampai-sampai seluruh badannya gatal karena gigitan serangga. Di tambah lagi, Shane yang tidak terlihat sama sekali batang hidungnya. Liburannya benar-benar kacau. Seharusnya, dia sedang menikmati sisa liburannya yang demi tuhan hanya tinggal 1 hari lagi! Tapi, alih-alih dia bersantai di tempat tidurnya, membaca novel-novel kesukaannya, menonton film-film favoritnya, atau hanya sekedar bermalas-malasan tanpa melakukan apapun, Tapi? Alih-alih melakukan semua itu, Ruby harus mengejar Pencuri yang ternyata anggota Gangster paling berbahaya di Spanyol sampai larut malam (hanya tuhan yang tahu kenapa anggota Gangster mencuri, mengingat mereka memiliki kekayaan yang berlimpah. Atau lebih tepatnya kepala geng mereka) lalu, melakukan hal yang tidak sepantasnya dia lakukan terhadap seorang bangsawan! (meskipun dia tidak menyesalinya) dan sekarang? Dia yakin Zavier Braga akan membunuhnya karena menolak berdansa denganya. Buh! Seberapa besar egonya? Hanya karena hal sepele itu, dia sampai berang? Atau mungkin ini pertama kalinya dia di tolak seorang wanita? Ruby, bahkan tidak akan menyesali perbuatannya. Meskipun dia tampan sekalipun. Lihat bukan? Betapa kacaunya dia saat ini!

Ruby, tidak melihat seseorang mengendap-ngendap di belakang nya. Tidak, ketika dia masih sibuk mengintip-ngintip jalanan di depannya. Atau mencari tanda-tanda Shane muncul. Dan sesekali meringsut ke dalam semak-semak ketika dia melihat anggota The Braga's berlarian di sepanjang jalanan. Tapi, yang membuat dia sangat heran sekaligus sangat bersyukur ketika mereka tidak mencarinya di dalam semak-semak pinggir hutan yang ada di sepanjang jalan menuju Mansion The Braga's.

Dia sangat takjub, Mansion The Braga's mungkin lebih tepatnya jika dikatakan kastil yang merupakan satu-satunya kastil di Spanyol, terletak dengan Agung, seperti pemiliknya, di atas bukit. Dengan diapit dan di kelilingi oleh hutan di kedua sisi jalan menuju kastilnya.

"Apa yang kau lakukan, Ruby?" bisik sebuah suara dari arah belakangnya.

Ruby yang sangat Terkejut berteriak sangat kencang, kemudian memutar tubuhnya dengan sangat cepat seraya melayangkan tinjunya. Dan kemudian berhenti mendadak ketika mendengar suara teriakan yang tidak asing. "Ya tuhan! Kau ingin membunuhku?"

"Seharusnya itu kata-kataku, Julia!" balas Ruby kembali rileks. "Kau hampir saja membuatku mati perawan!" gerutunya.

"Apa lagi yang kau lakukan kali ini, Ruby?" Tanya Julia Frustasi tidak menghiraukan gerutuan Ruby. Kemudian Menatap Ruby dengan berkacak pinggang.

Alih-alih menjawab, Ruby tertawa sangat kencang. Mengingat-ngingat kembali peristiwa yang terjadi padanya malam itu. Berkali-kali Julia menghardik Ruby untuk berhenti tertawa. Tetapi, Ruby adalah Ruby. Semakin dia ingin menceritakan kejadian itu, semakin dia tertawa. Dan tawanya segera terhenti ketika dia mendengar teriakan.

"DIA DI DALAM HUTAN!!"

Ruby dan Julia saling berpandangan. Kemudian tanpa dikomando mereka berdua berlari sekencang kaki mereka dapat berlari. Menebus ke dalam hutan. Bukan pertama kalinya, bagi Julia harus berlari bersama Ruby karena ulah Ruby dalam melibatkan dirinya ke dalam masalah dan kemudian menyeret Julia serta Shane bersamanya. Ngomong-ngomong soal Shane, dimana dia?

"Ruby! Ikuti aku" teriak Julia menuntun Ruby menebus hutan semakin dalam.

"Kemana kau membawa kita?" balas Ruby

"Aku memarkir mobil di seberang hutan ini. Ada jalan yang menuju ke kota" teriaknya masih seraya berlari. Berzig-zag di antara pepohonan. "Dimana Shane?"

"Aku tidak tahu! Terus berlari Julia! Mereka di belakang kita"

"Memang nya apalagi yang kulakukan sejak tadi!?" hardik Julia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love & RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang