IV

29 5 0
                                        

Karna udah selesai UN, Mince balik nih, so

-cekidot-

___________________



Tau ngak hal yang paling sial dari yang tersial?

Shit, dan itu terjadi sama gua, terkurung sama dua kunyuk yang note band nya udah gua indarin

" jadi, lo baru pulang dari 'pacar lo'? " pertanyaan Aga yg seperti pernyataan itu membuatku bergidik ingin pergi dari situ juga

" emang urusan lo, ya?" Kataku berusaha senormal mungkin

" eh, kok vika gitu? Agakan cuma nanya" pembelaan dari si Misya itu, membuatku benar benar ingin muntah

" gua mau balik , lo berdua , silahkan " kataku menekankan kata silahkan dan pergi dari situ

" Oi, Vik, Sini dulu, gua belum selesai ngomong!!" Teriak Aga memanggilku

" udahlah, dia perlu sendiri dulu, maybe she have any problem , right?"

Perkataan mereka yang sebenarnya masih bisa kudengar dengan jelas membuatku ingin berlari dari situ juga, menggelikan.

Karna tujuan utamaku keluar dari apartemen ku adalah untuk mencari udara segar, kulangkahkan kakiku menuju taman di Area Apartemenku

.

.

.

.

Taman ini ngak luas karena letaknya di belakang gedung. Tapi aku berani bertaruh tempat ini sangat tenang dan cozy,

Langkah kakiku mengayuhkan diri ku ke sebuah bangku yang dibawah pohon besar beringin, kah?

Aku duduk sambil mengusap usap tangan bergantian. Dingin.

Disini tentram, andai saja dunia yang kulewati seperti ini, selalu..

" dua orang...."

" kau menganggapnya satu orang!...."

Kenapa disaat aku sedang menenangkan diri yang terjadi malah begini..?

Tes

.

Tes

.

' hujan..' gumamku

Hujan semakin deras, dan semakin pula aku ingin disini saja. Mungkin dengan ini semuanya akan pergi. Kututup mataku sambil membiarkan air hujan membasahiku. Pelan pelan.

Terutama masalahku...

"Lo ngapain?"

Aku membuka mata cepat setelah mendengar suara itu,

siapa ya?Tunggu, aiiish siapa? Kenapa jadi pikun begini sihh? Bodohnya aku ini..

" eh?" Ucapku menatap wajah cowok yang aku masih lupa dia siapa, tapi dari caranya menatapku seperti mengenalku, siapa?

Dia tidak mempedulikanku yang masih menatapnya bingung, malahan dia dengan santainya duduk disampingku, dan mendongak ke atas menatap air yang jatuh perlahan lahan dari daun

" lo ... siapa?" Akhirnya setelah lima menit hampir tak ada pembicaraan diantara kami, ucapan itu yang keluar dari mulutku

Dia menurunkan kepalanya dan menoleh sebentar sambil menaikkan alisnya , setelah dia menatapku lamat dia menoleh lagi keatas

Who Am I For You(EDITING ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang