Sorry untuk keterlambatannya
--cekidot--
Bonus foto Aga deeh
as Aga
"Cielah adek gua gebetannya cakep bener" ucap kak Vino membuatku kesal"Asem lo kak,masa anak baru langsung punya gebetan sih?" Ucapku
"Ya kali, cakep gitu" katanya mengering aneh
"Sorry aje gua masih cari yang baek baek" elakku
"Emang mereka napa?" Tanyanya dengan mengaitkan kedua alisnya yang lumayan tebal
"Ngak kenapa-kenapa sih tapi .."
"Yaudahlah gua ngerti" ucapnya kembali menghadap ke jalan
Disini aku ngerasa bersyukur punya kakak yang pengertian kayak dia. Dan amat disayangkan aku pernah ngecewaiin dia
"Kak, kabar kakak gimana?" Tanyaku
"Ya gitu gitu aja" jawabnya acuh takacuh
"Lalu kakak nikahnya kapan?" Kepoku
"Asem, adek kurang ajar lo ngatain gua gitu?" Maki nya dengan mendengus
"Barangkali udah disiapin tinggal besok lamaran" godaku
"Gila. Lo ngidam apa dek sampe kayak gini?"
"Ngidam sambel ijo mak ijah hahahha" tawaku berderai
"Hahahaha" tawanya bersamaku
"Gua seneng liat lo kayak gini" ucapnya lagi setelah kami berhenti tertawa
Aku memalingkan wajahku ke jendela
" jangan pernah berhenti ketawa vik. Gua seneng lo yang kayak gini" kata Kak Vino
.
.
.
.
Akhirnya mobil kak Vino sampai di basement , aku pun langsung lari sambil berteriak
" duluan boss ganteng"
Aku berjalan dengan semangat menuju lobby, sampai di depan lift aku menunggu lift yang hanya ada dua itu turun. Karna ngak mungkin aku naik lift yang rusak(?)
"lama bener" keluh ku
Akhirnya pintu lift terbuka dan satu hal yang paling sangat sangat sanagt ingin aku hindari terjadi
"Loh??Vikha?" Tebak siapa yang bicara
Dan yang paling sialnya orang itu Aga, cowok yg ngebuat aku pindah sekolah, cowok yang ngebuat kak Vino marah ngak jelas dan cowok yang ngebuat aku mengulang masa laluku..
"Eh, gu-gua mau kerumah temen. lo dari mana?" Tanyaku gugup, yaah kukoreksi, salting.
"Gua? Gua habis nganterin Misya" jelas nya dengan raut muka curiga padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I For You(EDITING ON)
RandomGadis itu mempunyai garis takdir yang rumit, serumit orang nya. Dia yang dikenal ceria oleh mata orang lain, belum tentu seceria itu dihatinya sendiri. Akankah dia hanya melukiskan senyum di bibirnya , walaupun dia tau semakin lebar senyumnya, sema...