Dan aku pun melihatmu dari jauh.
"Hai, Jason."Aku tidak bisa menahan senyum saat melihat layar monitorku. Cerita yang sudah lama aku tekuni sudah diselesaikan.
Kemudian tiba-tiba ponselku berbunyi dengan nada panggil. Aku melihat namamu di layar ponselku. Aku mengangkatnya.
(Hai, Kay. Kukira kau sudah tidur. Aku merindukanmu.) Suaramu terdengar kesakitan di sana.
"Hei, kenapa kau merindukanku? Tadi kita baru saja bertemu." Aku menutup layar monitorku dan pergi ke dapur untuk mengambil secangkir teh.
Tut-Tut-Tut-Tut................
Aku terkejut dan spontan melihat layar ponselku. Ada apa denganmu di sana? Apakah kau baik-baik saja?
Lalu, aku menghubungi ibumu. Nada tersambung. Aku mendengar isakan tangis ibumu. Mataku membelalak.
Ibumu mengatakan bahwa kau sedang dirawat di ICU karena asmamu kambuh dan kau kejang-kejang. Aku langsung menyambar kunci mobilku dan melaju ke rumah sakit.
Aku tidak bisa berpikir jernih saat mengendarai mobilku menuju rumah sakit. Aku bahkan tidak berpamitan pada orang tuaku. Aku selalu memikirkan yang terburuk dari yang terburuk. Itu kebiasaanku dan kau tahu itu.
Aku langsung berlari menuju ICU saat sampai. Aku melihat ibumu sedang tertidur. Aku tak tega membangunkannya. Lalu aku bertanya pada suster yang berjaga disana dan menyebutkan nama Jason Savarion. Suster itu seperti suster yang merawatmu, karena ia menceritakan banyak hal tentangmu sewaktu mengantarku ke ruang dimana kau berada.
Ia berkata, "Dia datang dengan ambulan. Dia terlihat kesulitan bernapas. Lalu ia selalu menyebutkan nama Kayla berulang kali, seperti anak kecil yang baru bisa memanggil ayah dan ibu." Dan aku pun sampai di ruang kau berbaring.
Aku spontan menutup mulutku dengan kedua tanganku dan mataku membelalak. Kau disuguhi banyak selang. Dan, kau.... terlihat sedang berjuang.
Tak sengaja aku meneteskan air mata. Lalu suster tadi menepuk pundakku seraya menyemangatiku dengan kata-katanya, "Tenang, ia akan baik-baik saja." Dia suster yang baik dengan senyum yang cantik. Ia keluar ruangan tak lama kemudian.
Aku duduk di bangku sebelah kirimu dan memegang tanganmu. Suaraku mengalun untuk menyanyikanmu sebuah lagu.
Loving can hurt, loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard, you know it can get hard sometimes
It's the only thing that makes us feel alive"Aku telah menyelesaikan bagianku. Sekarang, nyanyikanlah bagianmu." Aku membenci suaraku ketika menyanyi, tapi kau selalu memujinya. Aku menutup mataku sambil menunggumu untuk menyanyikan bagianmu.
Aku menetaskan air mata lebih banyak. Bangunlah, Jason. Aku merindukanmu.
We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
And time's forever frozen, stillAku tersentak. Aku menatap wajahmu. Kau masih terlihat berjuang bersama selang-selang itu. Aku melihat sekeliling.
Hampa.
Siapa yang menyanyikannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
MOON, MAGIC, AND YOU
De TodoHIATUS (dimungkinkan tidak diupdate lagi) --- Semuanya berawal ketika seseorang mengubah takdir kehidupan Kayla Collins yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa dikarenakan Kayla harus membunuh orang yang mengubah takdir kehidupannya. Saat inilah...