Jadi pagi ini gw bakal berangkat ke sekolah, tempat gw menimbah ilmu dan mengalami kelaknatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk bajing di tempat ini.
"Pag-" Mampus gw,
.
.
.
.
kenapa bisa telat sih. Sejak kapan coba jam masuknya jam segini."Cie..cie telat!!!!" Kata Cameron.
"Makanya tidur bareng gw dong biar ga telat." Kata Taylor.
"Lo semalem nonton gituan ya makanya telat." Kata Hayes.
Pas sasaran, makhluk-makhluk abstrak itu pasti menghujam gw dengan fitnah yang tak berkelas sama sekali. Udah gw bilang kalo disini tuh kelas laknat.
"Camila! Kenapa bisa telat!" Kata iblis berkacamata didepan gw.
"Itu mom.. apa.. anu.. ehm.. jalanan ma-"
"Berdiri di depan papan! Sekarang!"
Fuck! Batin gw.
Akhirnya nasib gw pun berakhir dengan melasnya berdiri didepan papan tulis sialan ini.
Di saat iblis njelasin ngalor ngedul dan gw tetep bediri, sedangkan dua cowok bangsat yang duduk paling belakang ngeluarin kertas yang ada tulisan gedenya.
Selamat.. Anda memenangkan undian yang berisi 'Berdiri kaya' patung ileran didepan papan'.
Itu tulisan yang ditulis sama Cameron+Hayes. Sumpah demi tuhan gw pengen banget mutilasi dua orang tak bertulang belakang yang dengan bangsatnya mamerin tulisan pake wajah kodok sialan gitu.
*Bel selesai istirahat
Gw yang abis istirahat pun balik kekelas karena bel udah bunyi. Bener sih bel udah bunyi tapi dikelas gw berasa kaya' kuburan dan ada tiga zombie yang ngerusak pemandangan kelas kosong penuh ketenangan, mereka adalah Gilinsky, Nash, sama Taylor.
"Udah ada guru?" Tanya Nash.
"Gw gurunya." Jawab Dinah.
"PULANGKAN KAMI BU GURUUUU!!!" Tereak Gilinsky sambil niru gayanya hulk.
"Mata lo soak! Eh G.. biar gw perjelas, lo ga'ada gagah-gagahnya sama sekali walopun lo niru2 hulk kaya' gitu." Jawab gw.
"Malah lebih mirip kaya' kepiting rebus." Sambung Hailee.
"Ya masa gw harus ijo dulu, baru keliatan gagah."
"Mending lo jadi patrick aja, lebih cocok." Sahut Taylor.
"Shut the fuck up!"
Disaat gw dan lainnya beradu mulut tentang G yang lebih mirip sama patrick daripada hulk, tiba-tiba segerombolan manusia tak tahu diri masuk ke kelas.
"Whhhheeeyyyyy!!! Ada yang dateng!!" Tereak Cameron yang lari-larian gajelas kaya' bayi baru bisa lari.
"Sia-" Belum selesai gw ngelanjutin omongan gw.
.
.
.
"Hi, Guys!"
"Fuck you, Cam!!!" Serentak kita semua mengucapkan kata laknat itu pada si bajing Cameron Dallas.
"Itu kan cuma J!" Kata Hayes.
"Yaelah Johnson doang, gw kira siapa!" Kata Aaron.
"Gw kira iblis." Kata Bea.
"Syukur deh bukan guru." Kata Ariana.
"Lo berlebihan deh Ca-"
"Ayo duduk anak-anak!"
Hening.
.
.
.
.Hening.
.
.
.
.Hening.
.
.
.
.GUBRAKKK!!!! SEJAK KAPAN DIA ADA DISITUUU!!!????
Kami semua pun duduk dengan muka tanpa dosa di tempat masing-masing. Semoga tuh guru ga denger waktu Bea ngomong tadi. Tapi kayanya emang dia ga denger deh. Ah masa bodo..
"Selamat siang anak-anak."
"Siang, Mom."
"Saya akan membawakan pengumuman penting dan nggak penting-penting amat sekarang."
"Yang nggak penting-penting amat apa Madam?" Kata Carter.
"Kalian pulang lebih awal."
"Yyyyyeeaaaaayyyyy hip hip hore.. hip hip horeeee!" Sorak gemuru dari para murid laknat pun mulai terdengar.
"Dan, pengumuman yang penting adalah." Sorak-sorak pun sirna digantikan dengan ekspresi curut.
"Sekolah ini sudah membuka dan menyelesaikan asrama sekolah. Jadi kalian di wajibkan untuk tinggal di asrama."
"WHAT THE FUCK!" Spontan gw.
"HELL NOOOOO!" Tereak Lauren.
"MATA LO SOAK!" Kata Matthew.
"MAMPUUUUSSSS!!!" Tereak Ally.
"ADUH KENAPA HARUS ASRAMA SIHHH!" Tereak Shawn.
"BABI NGEPET GILA APAA!" Tereak Normani.
"FUCK NOOOOOO!!!" Tereak Cameron.
"SHIT!!!!" Tereak Bea.
"MOTHERFUCKERS!" Tereak Nash.
"Bilang sama gw kalo ini semua cuma semacem dusta dunia." Kata Carter.
"FUCK YOU, BITCH!" Tereak Barbara.
"LIAAAARRRRR!" Tereak Hayes.
"Asik, gw bisa ngintipin anak-anak." Kata Taylor.
"GW GAMAU DIINTIPIN TAYLOR!!" Tereak Dinah.
"Oh asrama doang. BANGSAT." Kata J santai.
"GA ASIK BANGET SIH!" Tereak Hailee.
"GABISA JADI COWOK SWAG LAGI DONG GW!!!!" Tereak G.
"Gimana bisa tenang coba idup gw kalo pake asrama segala ginian!" Kata Becky.
"BULLSHIT!" Tereak Aaron.
"FUCK YOU MOTHERFUCKER!" Tereak Ariana.
Segala cacian penuh dusta di lontarkan oleh anak-anak pendusta di dalam kelas penuh dusta nan pengap ini. Semuanya pada bacot sedangkan ekspresi guru yang sekarang lagi bediri didepan itu ngingetin gw sama orang yang stroke tiba-tiba.
"Tenang! Asrama itu dibangun beberapa blok dari sekolah dan kalian masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan sewajarnya. Just like home."
"Bisa keluar malem ga, madam?"
"Bisa."
Huh, untung aja. Batin gw.
"Besok mulai pindah, soal kalian ditempatkan diasrama mana, besok akan langsung di tentukan." Sambung Madam.
"FUCK YEAH!" Bisik Lauren.
"Bahkan gw belum siap mental!"
"Ga lo doang kali."
"Hm."
Akhirnya kelas yang dipenuhi setan itupun mulai kosong karena anak-anak pada pulang dengan muka kusut penuh kebangsatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Squad // Old MAGCON with THE GIRLS
FanfictionCuman cerita idiot penuh kelaknatan gitusih. ©ViandaDifa 2016