"Loh kak Maren?? Ngapain disini??"
Gilaaaa kenapa Keiko datang kesini lagi??!
"Emm tadi disuruh guru ngambil absen doang" jawab gue ke keiko. Mampus gue.
"Kalau kamu ngapain kesini?" tanya gue balik.
Keiko cuma ngelirik gue sebentar dan masuk ke kelas ini dengan langkah yang cepat tanpa ngerespon pertanyaan dari gue.
Jadi gue di cuekin nih?
Gue balikin badan gue ke arah Keiko yang jalan ke bangkunya Devian. Dan dia ngambil pulpen yang ada di mejanya Devian.
Mungkin itu pulpennya Keiko yang ketinggalan.
Keiko sempat berdiri terdiam ngeliat ke arah lantai di dekat kursinya Devian. Gue agak berjinjit dan berusaha ngeliat apa yang lagi diperhatiin Keiko.
Astaga,kertas itu,kertas yang tadi gue baca,kertas yang ditulis Keiko buat Devian!! Kenapa pakai acara jatuh di lantai segala?! Gue nyoba nelen salava dengan susah payah.
Keiko jongkok ngambil kertas itu dan langsung ngelirik gue,"Kak Mar-"
sial gue harus kabur
"Ah kei aku duluan ya,ternyata absennya bukan di kelas ini. Hehe bye!" Sahut gue cengengesan dan langsung kabur ninggalin Keiko.
Segera gue lari terbirit-birit ke kelas gue."Arrggg gila gue",gumam gue. Dirda yang sibuk potong kuku merhatiin gue heran,"Lo darimana ren?" tanyanya.
Gue masih sibuk ngatur nafas sambil sesekali ngelirik ke arah kelas yang tadi gue datangin,"Nggak darimana-mana".
Tak lama kemudian batang hidung Keiko terlihat. Dia keluar dari kelas Devian sambil mengepalkan kedua tangannya. Oo ow.
Devian Aarick? Cowok itu suka Keiko? Bisa aja. Keiko juga suka Devian apa nggak ya??
Seketika gue langsung mukul meja dan sedikit berteriak. Segera Dirda langsung nengok ke arah gue,"lo ngapain sih? Nggak jelas bener" ujarnya sinis. Gue cuma balas ucapannya dengan tatapan yang nggak kalah sinis.
"Dir.." panggil gue.
"Apaan?" sahut Dirda yang fokus
memotong kuku."Dirrdaa.." teriak gue lagi.
"Apaan sih lo ren??!!" balasnya lagi,tapi kali ini dengan teriak sambil melemparkan potongan kuku yang ia pegang sedari tadi. Untungnya gue selamat karena bisa menghindar dari lemparan potong kuku Dirda.
"Apaan sih? Gue lagi fokus potong kuku lo ganggu mulu. Mau gue potong bibir lo??" ancam Dirda.
"Ye biasa aja kali mas" ejek gue sambil ngambil potong kuku yang tadi dilempar Dirda. "Lo tau Devian nggak? Yang kelas 11? Yang ketua teater itu??" lanjut gue.
"Tau. Why?" balas Dirda yang berjalan ke arah pintu kelas.
"Dia kayaknya lagi PDKT sama Keiko" ucap gue dengan muka melas. "Trus kenapa? Lo kan juga punya gebetan baru" sindir Dirda.
Hati gue sakit dir. Lo mah nggak ngerti-ngerti.
Gue cuma diam merhatiin lapangan dari jendela kelas gue. Kebetulan anggota akustik udah datang semua,segera kami semua berjalan ke ruang musik.
"Lo kenapa bro?" tanya Bryan sambil nepuk punggung gue dari belakang."Aku rapopo bro" singkat gue.
Dirda yang jalan didepan gue mulai angkat bicara,"Maren galau,mantannya digebet sama anak kelas 11" spontan kaki gue langsung nendang bokongnya Dirda dari belakang. "Oh may,playboy kayak Maren juga bisa cemburu" sindir Ray sambil ketawa nggak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Want? [END]
Teen Fiction"Gampang banget lo minta balikan sama gue. Dasar playboy tingkat akut, mata keranjang. Pacaran sono sama bekantan!" - Keiko. "Sumpah gue masih sayang sama lo. Gue mutusin lo karena..karena.. Please maafin gue dan balikan sama gue!" - Maren. "Jangan...