Chapter 8
Melihat ekspresi wajah kim yang tiba - tiba berubah menjadi murung membuat pie sedikit kebingungan tapi karena tidak ingin pie tahu tentang perasaannya kim pun mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
" Oh ya pie, apa kau sudah makan? " ucap kim sambil menatap pie.
" Belum " ucap pie singkat.
" Ya sudah kalau begitu ayo kita masuk ke apartemenku setelah itu kita pesan makanan " ucap kim sambil memberikan senyuman pada pie.
" Bagaimana kalau aku masak untukmu? anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengajariku cara memotret dan mau membawaku berkunjung ke tempat tinggalmu " ucap pie dengan penuh semangat.
" Apa kau yakin?!? " ucap kim yang merasa sedikit ragu.
" Kau tidak perlu menatapku seperti itu, lagi pula aku ini bisa masak jadi kau tenang saja karena masakanku tidak mungkin membuatmu keracunan " ucap pie dengan nada sedikit ketus.
" Bukan begitu maksudku tapi aku merasa tidak enak karena biar bagaimanapun kau adalah tamuku jadi seharusnya aku yang melayanimu " ucap kim dengan perasaan sedikit bersalah.
" Kau ini dari tadi setiap kali aku bicara padamu kau selalu memperlihatkan ekspresi yang aneh " ucap pie dengan senyuman kecil di bibir mungilnya.
" A,,, apa?!? " ucap kim yang mulai salah tingkah.
Pie mendekatkan wajahnya pada kim hingga bibir kim nyaris bersentuhan dengan hidung pie, pie menatap dalam ke arah mata kim sehingga membuat jantung kim semakin berdebar kencang dan membuat nafas kim nyaris terhenti.
" Aku jadi curiga, jangan - jangan kau seperti itu karena kau menyukaiku " ucap pie dengan tatapan tajam.
Kim sangat terkejut mendengar perkataan pie, kim terdiam sejenak sambil membalas tatapan pie dan mencoba mengendalikan dirinya, kim mengangkat tangan kanannya lalu dengan cepat menempelkan jari telunjuknya di kening pie, kim mendorong kepala pie secara perlahan dengan jari telunjuknya dan menjauhkan wajah pie darinya.
" Kau ini benar - benar tidak sopan, tidak sepantasnya kau bicara pada orang dengan wajah sedekat itu " ucap kim.
Pie mengelus keningnya yang tadi di sentuh oleh kim dan dengan wajah cemberut pie kembali menatap ke arah kim.
" Kau juga tidak sopan, tidak seharusnya kau mendorong kepalaku seperti itu " ucap pie pada kim dengan perasaan sedikit kesal.
" Ya sudah kalau begitu aku minta maaf, lagi pula aku tidak mungkin melakukan itu jika wajahmu tidak terlalu dekat denganku " ucap kim.
Saat kim dan pie sedang sibuk berdebat tiba - tiba pii muncul dan terkejut saat melihat kim bersama dengan seorang wanita cantik, pii yang terkenal cukup usil tanpa ragu - ragu langsung menghampiri kim dan pie.
" Wah,,, wah,,, wah,,, ada apa ini, hey kim dari mana kau menemukan wanita secantik ini " ucap pii sambil menatap pie dengan senyuman genit di bibirnya.
" Oh pii, rupanya kau sudah datang? perkenalkan ini adalah pie, pie ini adalah pii dan dia adalah teman yang aku ceritakan padamu " ucap kim sambil memperkenalkan pie pada pii dan begitupun sebaliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/59956490-288-k763735.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly love
FanfictionChapter 1 Pukul 7 pagi matahari bersinar dengan terang di atas langit hingga cahayanya menembus jendela kamar kim dan sinarnya tepat mengenai wajah kim yang masih tertidur lelap. kim yang merasa terganggu oleh cahaya matahari langsung membuka mata...