Butterfly love

833 43 2
                                    

Chapter 6

Pie yang menyadari bahwa kim terus memperhatikannya membuat jantung pie berdebar namun pie hanya bisa terdiam dan membiarkan kim terus menatap wajahnya, pie terus menebar senyuman di wajahnya sehingga membuat kim tidak ingin mengalihkan pandangannya dari wajah pie, bagi kim senyuman pie adalah senyuman terindah yang pernah dia lihat, senyuman yang mampu menenangkan hati kim.

" Oh ya kim apa kau tinggal di sekitar sini juga??? " ucap pie dengan wajah terlihat sedikit malu.

Kim terus saja menatap pie dan tidak menghiraukan pertanyaan pie, kim terus melangkahkan kakinya sambil terus menatap wajah pie dan tiba tiba saja kaki kiri kim tersandung batu dan membuat kim terjatuh ke tanah.

" Auwww... " rintih kim.

" Kim... kau tidak apa apa " ucap pie panik.

" Aku tidak apa apa " ucap kim dengan perasaan sedikit malu.

Melihat wajah kim yang berubah merah membuat pie tertawa dan membuat kim terkejut.

" kenapa kau tertawa?!? " ucap kim dengan raut wajah kebingungan.

Pie menghentikan tawanya lalu membungkukkan badannya ke arah kim yang masih terduduk di tanah.

" Kim, apa kau sering menatap wanita seperti itu?!? " ucap pie sambil berusaha menahan tawa.

" A... apa maksudmu?!? " ucap kim yang mulai salah tingkah.

Pie tersenyum pada kim lalu kembali meluruskan tubuhnya.

" Aku tahu kalau dari tadi kau terus memperhatikanku tapi aku hanya terdiam dan membiarkanmu terus menatapku " ucap pie sambil menatap kim dengan senyuman kecil di bibirnya.

" Baiklah, aku akui kalau aku memang dari tadi terus menatapmu dan aku punya alasan untuk melakukan itu " ucap kim sambil membalas senyuman pie.

Pie terkejut mendengar perkataan kim yang terdengar begitu terus terang.

" Apa itu?!? " ucap pie sambil mendekatkan wajahnya pada kim.

Kim terdiam sejenak lalu memberikan senyuman pada pie.

" Aku akan mengatakannya padamu tapi sebelum itu kau harus bantu aku berdiri dulu karena kaki ku sedikit terasa sakit " ucap kim.

"Baiklah!!!" ucap pie.

Pie mengulurkan tangan kanannya pada kim lalu di sambut dengan cepat oleh kim, pie menarik tubuh kim dengan sekuat tenaga dan membuat kim berdiri dengan cepat namun suasana berubah menjadi tegang saat kedua wajah mereka saling berdekatan.

" Ma... maaf " ucap kim dengan keringat yang mulai bercucuran dan jantung yang berdebar tidak beraturan.

Kim menjauhkan wajahnya dari pie dan membuat keduanya tampak terlihat malu malu. pie menyelipkan rambutnya di antara telinga kanannya lalu berusaha menutupi wajahnya dari kim yang terlihat sedikit memerah.

" Sebaiknya kita lanjutkan pemotretannya " ucap kim dengan jantung yang berdebar semakin kencang.

" I...iya " ucap pie yang masih terus menyembunyikan wajahnya.

" Wahh... ternyata tempat ini sangat indah dan udaranya pun terasa sangat segar " ucap kim yang berusaha mengendalikan suasana.

Mendengar ucapan kim membuat pie tersenyum dan secara perlahan pie kembali memiliki keberanian menatap kim.

" Pie, ayo kita cari kupu kupu nya " ajak kim.

" Baiklah" jawab pie dengan perasaan yang masih berdebar.

Kim dan pie kembali melanjutkan pencarian mereka setelah cukup lama mencari keberadaan kupu kupu akhirnya mereka sampai di pinggir danau yang ada di taman dan terletak di bagian dalam taman.

" Pie, lihat di sana ada banyak kupu kupu yang terbang " ucap kim sambil menunjuk ke arah pinggir danau.

" Wah... terlihat sangat indah " ucap pie dengan raut wajah bahagia.

" Ayo kita kesana " ucap kim.

Pie hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan kim, kim tersenyum pada pie lalu dengan cepat kim meraih tangan pie dan menggenggam nya dengan erat, pie melihat ke arah tangannya yang di genggam oleh kim dan membuat jantung pie kembali berdebar dengan cepat namun di sisi lain pie merasa senang setiap kali kim menggenggam tangannya, dengan penuh semangat kim terus menarik tangan pie hingga sampai ke pinggir danau di mana banyak kupu kupu yang beterbangan.

" Pie, lihatlah kupu kupu nya terlihat sangat indah " ucap kim sambil menatap wajah pie dengan penuh semangat dan dengan tangan yang terus menggenggam tangan pie.

" Iya kupu kupu nya terlihat sangat indah " ucap pie dengan wajah sedikit memerah dan kembali berusaha menutupi wajahnya dari tatapan kim.

" Pie, kau kenapa? apa kau tidak suka dengan kupu kupu?!? " ucap kim dengan wajah sedikit kebingungan dan dengan tatapan yang penuh pertanyaan.

" Bu... bukan begitu, tapi... " ucap pie

" Tapi apa?!? " ucap kim yang terus menatap pie dengan tatapan yang semakin kebingungan.

" Tapi... kau terus menggenggam tanganku " ucap pie sambil tersenyum malu malu.

Perkataan pie membuat kim terkejut, kim mengalihkan pandangannya pada tangan yang masih menggenggam erat tangan pie dan dengan cepat kim melepaskan tangannya pada tangan pie.

" Ma... maaf " ucap kim dengan raut wajah sedikit memerah.

" Tidak apa apa " ucap pie malu malu.

Kim yang mulai salah tingkah membuat pie tersenyum dan dengan cepat kim melangkahkan kakinya meninggalkan pie, kim terus berjalan ke depan sambil menyalakan kamera yang ada di genggamannya.

" Kenapa aku ini? kenapa aku terus saja mempermalukan diriku sendiri " gumam kim yang masih terus melangkahkan kakinya mendekati segerombolan kupu kupu yang beterbangan di pinggir danau.

Di sisi lain pie masih terus terdiam di tempatnya sambil memperhatikan kim yang sedang sibuk memotret kupu kupu yang hinggap di rumput.

" Dia lucu juga " gumam pie sambil tersenyum.

Setelah puas menatap kim dari kejauhan pie pun memberanikan diri melangkahkan kaki mendekati kim yang sedang sibuk memotret kupu kupu.

Butterfly loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang