BAB 5: Sebuah Alasan. Ketika Ingin Melindungi.

2K 96 2
                                    


kamu lah Alasan dimana aku menjalani hidup.

Ali baru tahu ternyata dia bisa melihat dunia di atas sini. Satu objek telah menyita perhatianya. Si Gadis keras kepala.

Sebenarnya Ali tahu bahwa dirinya telah menjadi Roh. Roh yang masih belum tenang. Ia bisa berpindah-pindah kelain tempat jika ia mau. Memang itu semua mempunyai ke untungan tersendiri. Tapi Ali sadar bahwa dirinya tidaklah mati, ia hanya terdampar di Alam Bawah Sadar.

Dan akhirnya Ali berpikir: Aku tidak ingin membuang siapa-siapa dalam hidup ini, sekalipun dia adalah orang yang tak mungkin bisa kumiliki. Aku ikhlas.

Untuk sementara ini Ali akan menerima hidupnya di dunia lain dan masa depanya di dunia nyata. Bukankah Ali sempat berkata bahwa Ali ingin pergi ke indahnya dunia mimpi? Maka dari itu tolong jangan bangunkan Ali dari dunia yang indah ini.

Sampai saat ini Ali masih enggan mendekripsikan si Gadis keras kepala. Ali hanya ingin melihat saja, sekarang belum ada ketertarikan bukan berarti tidak ada.

"Apa kau sudah melupakan Helena? " tanya Andara secara tiba-tiba lewat pikiranya.

"Aku tidak tahu.! Aku hanya-- melangkah tanpa arah? "

Andara menyeringai. "Bukan kah Hati selalu peka, ketimbang perasaan? Begitu bukan Li? "

"Mungkin bisa di sebut seperti itu"

"Ali kita harus ingat bahwa kita itu---"

"Berbeda. Iyah aku tahu! aku akan selalu ingat itu. " potong Ali cepat "tapi kau juga harus tahu Andara kita tidak Akan selamanya ada disini. Kita tunggu saja waktu! " lanjut Ali sengit.

"Sejak kapan kau so seserius ini? Apa jangan-jangan ini posisi kita yang terbalik? ". Tanya Andara.

"Ada saatnya kita bisa menjalankan 2karakter. Kau pasti mengeri maksudku kan Dra? "

"yayaya. Semoga Aku mengerti. " Jawab Andara acuh. Dan menghilang.

Andara tetaplah Andara. Ali tetaplah Ali. Mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saling mengerti satu sama lain. Dan yang paling utama Andara adalah kekuatan Ali. Ali adalah kedamaian Andara

Hari demi hari telah terlewati. Sampai Ali sudah seminggu di sini, seminggu juga ia telah memperhatikan Gadis keras kepala itu. Bahkan tanpa segan Ali selalu menemani Gadis keras kepala itu.

"Woy Prilly!! " teriak salah satu siswi dengan penampilan yang kurang sopan. Tubuhnya ter'obral memakai baju kurang bahan. Ali berdecak dalam hati.

Prilly menoleh dan terpekik kaget saat rambutnya di tarik kebelakang. Entah dorongan dari mana hati Ali mencelos melihat kejadian itu. Ingin rasanya Ali menampar wajah wanita yang seperi iblis itu.

Prilly meringis sakit. "Sakit. Nana. Tolong lepaskan! " pinta Prilly.

Wanita yang dipanggil Nana itu berdecih "Cihh. Apa sekarang lo menjadi lemah? Kemana si Prillya Anaya anak yang kurang asem itu. Kemana si Princess yang suka menggoda cowo orang hah?! " Nana semakin menarik kuat rambut Prilly.

"ssttt. Aku tidak seburuk itu Nana. Sttth tolong lepaskan rambutku Nana. Ini sangatlah sakit.! " Prilly memaksakan tangga Nana untuk menjauh. Bukanya menjauh Nana malah semakin kuat menjambak rambut Prilly.

Beberapa kali Ali berusaha melepaskan tangan Nana dari sana. Tapi Ali tidak bisa, setiap ia mengengam tangan Nana hanya angin kosong yang ia dapatkan. Tarikan Nana menguat sampai buku-buku kukunya kian memutih.

"Lepaskan tangan kotor mu jalang.!! " Geram Ali.

Ali terus saja mencoba. Meninju, menampar, mencekik. Tapi tetap saja tanganya selalu tertembus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang