Pertemuan Kedua

21.5K 1.5K 13
                                    

Isabel duduk sambil menikmati hidangan penutupnya saat Keynan menyapanya dan bergabung makan siang bersama Bryan juga.

Mereka bertiga ini bekerja dikantor yang sama hanya beda divisi saja.

"Sendirian?" tanya Keynan setelah Isabel mengangguk dan tersenyum.

"Sebenarnya aku janjian dengan temanku. Hanya saja entah kemana tuh orang..." gumam Isabel.

"Cowok?!" tanya Bryan.

Keynan melotot kesal karena terkadang Bryan ini tidak bisa membaca situasi.

"No. Women..." Isabel tersenyum simpul.

"Owh...heheheh..masih single? cantik ga?" tanya Bryan semangat.

Isabel tertawa kecil mendengar pertanyaan Bryan.

"Imut.." sahut Isabel seraya melamunkan sesuatu.

"Single juga... tapi alergi cowok. Apalagi cowoknya kaya'lu!!" Spontan Keynan tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan Isabel.

"Sialan..." umpat Bryan seraya melahap kentang yang ada dipiringnya.

"Eh, tawaran nontonnya gue mau deh... bosen nih akhir pekan ini. Sebastian udah merid. Ines jadwalnya clubing melulu... dah seminggu dia clubing..." desah Isabel dengan berat.

"Ines? siapa itu?" tanya Bryan ga sabaran.

"Sohib Bas. Dan sekarang janjian ma gue. Harusnya dia disini dari sejam yang lalu...hhh...pasti dia lom bangun...semalam aja habis clubing ma Yoga dan kemarin ma Firman. Kapan hari habis ribut ma Doni...hhhh...tau deh tu anak... ga tahu gue kapan dia tidurnya.." jelas Isabel seraya geleng-geleng kepala.

"Pacarnya yang mana?" tanya Bryan.

"Ga ada...kan tadi dah gue bilang single... lu mau?" tanya Isabel.

"Gimana orangnya? cakep?" tanya Bryan semangat.

"Nafsu banget sih lu Bry...!"protes Keynan yang disambut cibiran dari Bryan.

"Dia itu... ehh... tunggu... tunggu..." Isabel meraih handphonenya dari kantong bajunya dan muncul dilayar nama 'cewek clubing' dengan sebuah foto yang norak abis.

"Lu duduk dimana sih? gue dah puter setengah jam...!" Teriak suara diseberang laksana meriam yang meletus diperang dunia II.

Isabel spontan menjauhkan handphonenya dari telinganya, takut habis ini akan di bawa ke THT.

"Lu masih tidur?!" semprot Isabel balik.

Dia berdiri dan mencari cari dimana orang yang ditunggunya.

"INESYA!!" teriak Isabel seraya melambaikan tangannya kearah kanannya.

Bryan dan Keynan menoleh kearah mata Isabel memandang.

"Dia..."

"apa lu bilang?" tanya Bryan.

"Ga ada.." sahuy Keynan buru-buru.

"Sorry telat..." sahut gadis itu begitu sampai dimeja tempat Isabel makan siang.

"Bukan telat lagi!! makan siang gue dah habis..." sahut Isabel.

"Lu dari mana sih?!"

"gue.."

"Emang disini panas ya?" tanya Isabel tanpa memberiku jeda untuk menjawab.

"Kaca mata lu..." sahut Isabel sebelum ku bertanya apa maksudnya.

Aku hanya nyengir dan melepaskan kaca mataku.

"Gue laper berat... semalam gue ga dikasih makan ma Yoga... tadi pagi Doni telfon pagi-pagi buta... hhh... si Bayu juga... aishhhh... padahal gue dah kasih waktu seharian buat mereka berdua... gue juga dah jelasin... tapi tetep aja mereka berdua berantem...ckckckcck..." cerocosku tanpa henti dan tidak pedjli ada dua makhluk yang menatapku heran.

Aku segera mencomot kentang goreng dipiring dihadapanku dan juga mencomot siomay dan juga juzz warna pink yang ternyata berasa strowbery.

"Ines!!" seru Isabel.

Aku menoleh kearah Isabel yang memelototiku.

"Tahu gue kalau lu laper! tapi bukan makan siang orang lu embat sampai habis!!" protesnya.

"Eh??!" akupun baru tersadar dan menatap kearah dua orang yang duduk diseberangku sedang menatapku bengong. Akupun malu karena efek lapar perutku selalu membuatku kacau.

"Sorry..." kataku seraya nyengir tanpa dosa.

"Gue pesenin balik ya... gue traktir deh..." kataku buru-buru sebelum dua orang itu mengamuk dan membalik meja karena makan siangnya dah ku embat semua.

"Ga apa-apa habisin aja.." kata Bryan menyodorkan piring siomaynya kearahku dan mendorong jus strowbery yang ternyata milik salah satu rekannya.

"Eh?!" aku baru menyadari dihadapanku ada pria yang seminggu lalu kutemui dipernikahan Bastian.

"Eh...sorry buat kapan hari... gue pulang duluan tanpa makan..." kataku pada pria pemilik juss strowbery.

"Kalian berdua dah pada kenal?" tanya Isabel ragu dengan nada sedikit curiga.

Aku menaikkan alisku, kalau aku baru kenal dia aku akan fine aja mendengar nada bicaranya tapi karena sudah hafal betul nadanya aku tahu Isabel tertarik dengan pria dihadapanku ini.

"Ga...!" sahutku buru-buru.

"Tapi..."

"Wait!!" kataku yang melihat handphoneku menyala dan muncul nama Doni.

"Astaga.... Doni ini bener-bener mengganggu ketenanganku!" protesku yang segera mematikan telfon. Aku segera melepas battery handphoneku dan membiarkannya berantakan dimeja.

"Doni tahu lu ma gue?" tanya Isabel cemas. Aku mengernyitkan dahiku berusaha mengingat.

"Oh shitt!!" gumamku yang segera memasukkan hp ku kedalam tas.

"Gue janjian ma Doni buat feeting baju wedding... bisa digorok gue..." kataku yang segera mengeluarkan kartu namaku dan memberikan kepada dua pria didepanku.

"Hubungi gue, ntar gue ganti semua tagihan makannya...La...cabut dulu...ntar malam gue telfon..."

"Nes..." Isabel hanya bingung melihat tingkahku yang seperti orang gila.

"Bener-bener... crazy women!" cetus Isabel kesal.

"Sorry temen gue rada' ga jelas..." kata Isabel malu.

"Dia mau merid?" tanya Keynan heran.

"Hah?!" Isabel terkejut Keynan bertanya sesuatu yang tidak biasanya dia respon.

Part selanjutnya author private ya...

Makasihhhh....

Mr. And Mrs. (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang