Aku kira kamulah tempatku berlabuh, di mana aku bisa berbagi hati hanya denganmu. Aku kira hatiku sudah menetapkan pilihannya. Tapi ternyata jalan yang kutempuh tak selamanya mulus. Hatiku bahkan belum sepenuhnya menyelesaikan perjalanannya.
Kita sudah lama bersama, membuat kita saling mengenal lebih dalam. Tak ada kekuranganmu yang membuatku keberatan. Kelebihanmu tak bisa membuatku berubah haluan. Namun sekarang, waktu yang telah kita lalui bersama seakan percuma, tak membuatku bisa bertahan lebih lama. Kini aku terus bertanya. Apa yang bisa menggoyahkan perasaanku padamu? Apa yang membuatku jadi tidak yakin bahwa rasaku masih sama seperti dulu?
Dulu aku sepenuhnya percaya. Mengira bahwa hubungan kita semakin kuat terjalin, tapi akhirnya inilah yang menghancurkan segalanya. Rasa yang aku kira telah terpatri lekat dalam hati, kini hilang begitu saja.
Karena di antara kita, ada dia. Dia, yang tak sengaja lewat justru merebut semua perhatianku yang seharusnya untukmu. Sejak awal aku sudah tahu ini salah, tapi aku tak bisa berhenti. Aku tak bisa berhenti menyukainya. Bukan, lebih dari sekedar suka kurasa. Cinta? Anggap saja begitu. Aku mencintainya ketika masih menjadi milikmu. Aku tak tahu, apakah masih ada secuil rasa di hatiku yang tersisa untukmu. Aku tak tahu, sungguh.
Berada di posisi seperti ini sangat menyakitkan. Bukan kamu saja yang sakit, tapi aku juga. Percayalah, aku disini lebih sakit dan menanggung bebannya. Aku tahu ini harus dihentikan, sebelum kamu mengetahui kebenarannya dan merasa sakit karenaku. Aku tak ingin itu terjadi, tapi aku terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya padamu. Bahwa aku sudah berpindah. Satu hal yang harus kamu tahu, ini murni bukan kemauanku, aku tak bisa mengendalikan perasaanku sendiri. Aku tak bisa berhenti mencintainya.
Aku benar-benar hina, telah memberimu harapan tapi tak bisa mempertanggung-jawabkannya. Aku sudah menyia-nyiakan ketulusanmu. Hatiku telah berkhianat. Tapi kamu harus tahu, akupun tak pernah menginginkan ini terjadi.
Maaf, aku belum sepenuhnya berubah menjadi lebih baik.
Maaf, aku belum bisa menjadi setia seperti yang kamu minta.
Maaf hatiku tak bisa tinggal lebih lama.
Peniu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About Pain
RomanceUntukmu, yang ingin tahu betapa menyedihkannya diriku yang terperangkap di balik kata cinta. Tak ada yang kurasakan, selain sakit. Peniu.