Menghindar. Berlari. Bersembunyi. Dan akan terus seperti ini. Bersikap tak peduli seolah itu memang tak berarti.
Mencoba berlari dari kejaran realita. Menyembunyikan kenyataan yang tak seorang lainpun tahu. Dan ia akan terus begini. Mengulangi kesalahan. Membohongi diri dengan kata-kata manis dari bibir. Menyisakan pahit dan kering di hati. Di hati yang hampa, tak lagi mampu merasa. Karena ada yang hilang disana. Perasaannya…
Perasaan di hatinya takkan pernah kembali. Bukan berpindah ke lain hati, melainkan memang benar-benar menghilang, terkikis waktu dan rasa jenuh. Tapi, ketika semuanya berakhir, itu artinya kejujuran di hati telah terungkap. Bahwa ia tak lagi mencinta.
Tetapi, adakah akhir di saat bibir itu tak pernah mampu mengeluarkan kata-kata jujur? Dia pembohong ulung yang tak keberatan jika harus berbohong setiap saat, asalkan apa yang ditakutkannya tak akan pernah terjadi.
Karena hal yang ia takutkan adalah ditinggalkan. Walaupun tak lagi memiliki rasa terhadap orang yang selalu menemaninya, tapi ia takut ditinggalkan sendiri.
“Karena berbohong itu pilihan terbaik yang ada. Lebih baik terus begini daripada aku harus membeku dalam kesendirian. ”
Baginya, sendiri itu terdengar menakutkan. Yang bisa dirasakan hanyalah sepi, tanpa seorangpun menawarkan kasih padanya.
Tak pernah terpikir olehnya, jika suatu saat kebohongannya tak mampu lagi menyelimuti kebenaran hatinya. Karena waktu telah menentukan kapan kejujuran itu akan keluar dari persembunyian. Dan saat itu terjadi, maka ia akan sendiri dalam sepi.
***
Rasa itu pernah datang di antara kita
Layaknya air yang mengalir tanpa jera
Tapi bagaikan pelangi yang muncul bersama keindahan warna
Ia tak bisa tinggal lebih lama
Ia pun pergi tanpa berkataTapi mengapa masih ada kata kita
Jika ia tak lagi mengalirkan rasa
Haruskah tetap melangkah beriringan padahal jalan kita berbeda
Tanpa peduli ada yang hilang di antara kita
Karena rasa yang dulu pernah ada
Kini t'lah hilang bersama angin waktu yang menerpaUntukmu, hati yang kehilangan rasanya.
Peni U.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About Pain
RomanceUntukmu, yang ingin tahu betapa menyedihkannya diriku yang terperangkap di balik kata cinta. Tak ada yang kurasakan, selain sakit. Peniu.