©Dhee Cassie presents
.
.
.
YOU & I
.
.
.
Prolog
.
.
.
***************
Seorang namja tampan berseragam SMU berjalan terseok menyusuri jalanan sepi yang basah akibat guyuran hujan deras yang beberapa saat lalu mengguyur hampir sepanjang hari.
Namja berseragam SMU itu beberapa kali menginjak genangan air di pinggiran jalan karena langkahnya yang mulai sempoyongan.
Semakin lama langkah namja tersebut semakin terseok hingga dia harus berpegangan pada tembok, tiang atau apapun yang dia temui.
Wajahnya sangat pucat dengan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Namja tersebut benar-benar tampak tidak sehat.
Dan karena terlalu pusing dan juga lelah, namja malang tadi sampai muntah-muntah di tepi gang yang sepi. Saat tubuhnya terasa semakin lemah dan hampir saja limbung tiba-tiba...
Grepp~
"Kau baik-baik saja?" tanya seseorang seraya memegangi kedua sisi tubuh namja tadi, menjaganya agar tidak terjatuh.
"Apa kau sakit?" tanya si penolong lagi.
Namja malang itu hanya mengangguk lemah menanggapi pertanyaan si penolong yang tidak dia kenal. Dan kemudian, dia hanya menurut saja saat si penolong membimbingnya masuk ke sebuah bangunan tua yang terletak di ujung gang.
"Siapa namamu?" tanya si penolong setelah membaringkan namja tadi di atas sebuah tempat tidur kecil.
"Yy...Yun-ho..." sahut namja malang yang ternyata bernama Yunho itu.
"Diam disitu, aku akan segera kembali.." setelah namja yang baru saja menolong Yunho tersebut mengucapkan itu, sosoknya kemudian menghilang keluar dari ruangan yang tidak seberapa besar tersebut.
Yunho yang merasakan tubuhnya lemas dan kepala yang pening luar biasa, mencoba untuk memejamkan matanya. Saat ini, dia merasa seolah-olah jiwanya akan segera terbang meninggalkan raganya.
Srett~
Yunho membuka matanya kembali saat merasakan usapan hangat menyapu wajahnya. Mata musangnya memandang kabur ke arah seseorang yang tengah menyeka wajahnya dengan handuk hangat.
"Siapa namamu?" tanya Yunho dengan suara serak yang lemah.
"Jaejoong...Kim Jaejoong.." jawab namja tadi sambil terus menyeka wajah dan tubuh Yunho.
Yunho menggumam tidak jelas, kemudian kembali memejamkan matanya karena kepalanya masih terasa begitu pusing.
Dan tidak memerlukan waktu yang lama, diapun mulai terlelap ke alam mimpinya...
.
.
.
To be continued...
.
.
.
