Chapter 1 (Pt. 1)

151 6 2
                                    

Sudah lama aku tak pulang ke Daegu, kampung halamanku. Aku begitu merindukan masakan rumahan Seohee adikku yang sudah mengenyangkan walaupun hanya tercium dari ruang depan saja. Aku ingin meneleponnya, tapi mungkin dia sudah tidur. Taehyung termenung malam-malam karena menginginkan masa predebut'nya kembali. Dia hanya berguling-guling di ranjang karena tak bisa tidur. Akhirnya dia mencoba untuk menelepon.

"Seohee'ah~" Taehyung mencoba menelepon. Tak ada suara apapun kecuali nada tunggu yang menemani malamnya.

"Yeoboseyo?" Seohee menjawab! Dia tidak tidur rupanya. "Siapa yang meneleponku malam-malam seperti ini?" Taehyung--yang setengah tertidur--langsung menjawab.

"Ini aku, Taehyung.. Maaf mengganggumu malam-malam" adikku semakin dewasa. Gumamnya dengan sedikit tertawa kecil. Taehyung membalas dengan rasa bersalah.

"Oppa? Ini benar-benar Oppa?" jawab Seohee patah-patah. Seakan tak percaya artis K-POP terkenal dunia sekaligus kakaknya sendiri masih ingat padanya. "Kau masih menyimpan nomor telponku, kukira Oppa sudah terlena diluar sana dan lupa pada malaikat pagi mu"

"Haha, betapa jahatnya aku bila sampai tega melupakanmu... Ngomong-ngomong mengapa kau belum tidur hingga malam begini?"

Hening. Sampai-sampai suara detik jam dinding pun terdengar jelas.

"Aku menunggumu setiap malam... Oppa" Seohee sedikit terisak diujung sana. Ya, aku bisa mendengarnya. "Lagu terbarumu itu, keren" dia menghela napas. Kini aku mengerti betapa tersiksanya dia tanpaku. "또 혼잣말하네... (tto honjamalhane) Bagian Oppa, aku suka" No, jangan menangis, Taehyung. Kau lelaki kuat. "Entah mengapa, lagu itu cocok sekali untukku, aku sering berbicara sendiri seakan Oppa ada di depanku..." untuk beberapa detik aku tertegun.

"Mari, lakukan videocall"  semoga dia setidaknya sedikit terhibur dengan ini. Aku Oppa yang tak berguna. Sama sekali. Oh, dia yang menelepon duluan.

"Ne, kau tak berubah sama sekali" apa sekarang tidak ada kata 'halo' di Daegu?! kata Seohee membuka percakapan--ini perasaanku saja atau memang dia semakin mirip Tiffany SNSD??--sambil bersandar di kasurnya.

"Kau tampak lebih cantik sejak terakhir aku meninggalkan Daegu..." dia malu-malu diujung sana. Aku akan mengejutkannya dengan kabar kepulanganku.

"Oppa juga begitu, pastinya tanpa operasi, 'kan?" kau menghinaku, Seohee?

"Tentu tidak pastinya. Bukankah aku ini tampan dari lahir?"

"Terserah, deh. Tapi... Oppa, tidakkah kau merindukan rumah? Apakah Oppa tidak ada rencana untuk pulang?" aahh~ Dia menyadarinya lebih dahulu!

"Umm, sebenarnya ini ingin kujadikan kejutan untukmu. Namun kau nampaknya lebih pintar dariku. Ya, aku akan pulang besok lusa..." semoga dia sudah bisa memasak. 

"Jinjja?! Aku tak pernah merasa sesenang ini!! Tenang saja, Oppa... aku akan membuatkan sup merah kesukaanmu dan membeli beberapa film!!" manisnya. Aku teringat masa predebut'ku saat melihat wajah gembiranya di layar handphone ku. Biasanya dia memasang muka seperti ini saat aku memuji masakannya.  My sweet Seohee~ Ya.-. Sudah jam 3 pagi?!

***

Oppa akhirnya pulang!!! Akhirnya rumah ini tak sepi lagi!! Gumam Seohee senang dalam hati, sambil mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Bersiap untuk sekolah, tak lupa Seohee mencabut kabel charger dari handphone nya, lalu berangkat sekolah.

Sampai di sekolah, dia disambut dengan sikap aneh--yang tak asing lagi karena efek 'fangirling'--oleh sahabat satu-satunya disekolah, Taemi. "Ya, Kim Seohee... Sepulang sekolah nanti, antarkan aku ke Moda Outlets" apa anak ini masih waras? Tumben sekali dia mau shopping?

☑️Red (Ft. Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang