"Taemi. Aku ingin bertanya sesuatu" kakakku--TaeGi--menyambarku secepat kilat saat aku pulang kerumah.
"Mengapa kau tiba-tiba ingin bicara padaku? Bukannya terakhir kau melempar handphone ku dan marah-marah?" peristiwa aneh dan bersejarah, kakakku yang seperti orang bisu ini memulai percakapan denganku.
"Siapa temanmu yang kemarin bicara denganku itu?" dengan tatapan fake innocent andalannya, dia menanyakan hal aneh. Heol~ Untuk apa aku menjawab? "A-aku suka suaranya..."
... dengan sekejap aku langsung meledakkan tawaku ke langit-langit rumah.
"Wow!" sampai sesak nafasku karenanya. Jinjja'ro.
"Ayolah, beritahu aku... " Nah, i hate aegyo so much.
"Gantikan tugas rumahku selama sebulan ini. Akan kuberitahu siapa dia" akan sangat hebat bila dia menyanggupinya. Tugas rumahku? Tak sulit, tentunya. Aku adalah alih bahasa Inggris-Korea dan mengajar di sekolah khusus orang asing yang lumayan banyak pesertanya. Jadi keseharianku adalah menjadi murid dan juga guru. Hustle life, i gotta make it fire~
"Kejam" Ya, kau tahu... I'm not easy~ "Baiklah, akan kulakukan"
...wow. Holy mother cow aku tak bisa percaya ini.
"Aku sendiri ingin berubah" sambungnya dengan senyuman. Mungkin sekolahnya telah mengadakan rehabilitasi. Hal baik jangan dipertimbangkan, tapi ini kejadian langka. Sepanjang masa mungkin hanya akan terjadi sekali. "Boleh, 'kan?"
"Ne, tentu" aku baru bisa merasakan kehadiran seorang kakak laki-laki yang sebenarnya, sekarang.
Oppa langsung memelukku. "Saranghae" katanya.
Tapi aku masih tak percaya, adakah sesuatu terselubung dibalik itu? Let us see...***
Sudah sejam setelah aku masuk ke kantor Abba, namun video ini lambat sekali loading-nya. Mungkin karena ada orang itu di videonya. Aku pun dari tadi takut mengatakan sesuatu, karena disini sepi sekali, hanya pendingin ruangan yang berbunyi setiap menit.
"Abba!!" sahutku pelan namun Abba tidak menggerakkan tulang lehernya sekalipun.
"Hm?" setidaknya, menjawab pun sudah menyenangkanku. "Tumben sekali kau mendatangi ayahmu, Taegi?" aku memang harus berubah, selangkah lagi untuk menyingkirkan perusak keluarga sekaligus idola Taemi.
"Aku..." susah sekali mengatakanya! mulutku mengatup erat bagaikan magnet.
"Minta uang?" rupanya Abba mengerti masalah pribadiku--memang sekarang aku butuh, tapi bukan itu maksudku kesini.
"Aku menemukan... Taehyung" Abba langsung meletakkan koran itu dan menatapku intens.
"Anak itu masih disini?"
"Iya, eh maksudku--aku menemukannya, tapi aku tidak tahu dimana dia sekarang"
"Lalu dimana kau temukan anak itu?" aku langsung memutar video itu, BTS - I Need You.
"Dia sekarang jadi grup terkenal di dunia" kujelaskan saat adegan dirinya mulai muncul.
"Yang benar saja, sedunia? Panutan macam apa dia itu?" jawab Abba santai. "Abba tahu dimana kantor mereka, BigHit Entertainment, 'kan?" kini aku cukup percaya diri. Selangkah, benar-benar selangkah lagi, Taehyung--aku sendiri tidak sudi memiliki adik perusak sepertimu.
"Tepat. Sekarang aku sudah menyelesaikan tugas Abba, sekarang?"
"Karena kau sudah berhasil menemukan dia, Abba berikan kau mobil baru"
***
"Aku berangkat, Oppa. Tak apa 'kah sendirian dirumah?" gadis perhatian ini sedang mengikat tali sepatunya dan menggendong tas di pundaknya.
"Tentu saja" jawabku tersenyum. "Jam berapa kau pulang sekolah? Nanti kujemput"
"Tak perlu" jalanmu cepat sekali, hingga berbicara denganmu jadi susah.
"Hei, cobalah manfaatkan waktu yang tidak banyak ini. Mumpung aku tidak sedang sibuk" Kutahan pundaknya agar dia dapat mendengarkanku.
"Baik, baik. Jam 3 aku keluar kelas. Sudah ya, aku berangkat!" dia melepas genggamanku.
"Eh, tunggu!"
"Kenapa?"
"Biar kuantar kau ke sekolah. Kau ini, masih kecil sudah naik motor! Ambil helm!" adik yang anti-mainstream seperti ini harus dikendalikan.
*
Seohee langsung turun begitu aku mengantarnya sampai di depan gerbang. Lebih baik aku pulang, daripada nanti ada yang tahu aku disini. "Taehyung Oppa!!" Oh Sh*t!! Hampir saja kau kutabrak. Taemi dengan sembrono mengejutkanku.
"Ah, kau mau mati?!" jika kau jatuh lalu lecet sedikit saja, pasti masuk berita. Heol~ Dikabarkan anggota BTS yang bernama V telah menabrak seorang gadis muda dengan sembrono~ Bisa bahaya.
"Maafkan aku" oops, nadaku terlalu keras.
"Tidak apa-apa. Apa kau sedang terburu-buru?" karena tadi Seohee lari terbirit-birit sedangkan dia disini santai, aku merasa janggal.
"Tidak, kelas dimulai 20 menit lagi" jawabnya sambil melihat jam di handphone nya.
"Lalu, kenapa Seohee tadi lari-lari?"
"Ah, benarkah?" dia mengernyitkan dahinya--mungkin itu membantunya memikir. "Ah, aku baru ingat... Hari ini pelajarannya seni vokal dan Pak Guru Baek tidak ada, jadinya Seohee menggantikannya" menggantikan guru?! Dia pasti mewarisi bakatku~ "Mungkin dia lupa mengambil materinya kemarin. Dan mungkin sekarang dia sedang belajar sistem kebut" Taemi tertawa--meremehkan.
"Oh" tidak heran bila dia emosional kemarin. "Oppa! Dimana hairdryerku?! Mengapa mesin air tak dimatikan?!" Cute...
*
"Ya, Taemi'ssi..." Tak bisa kupercaya, idolaku memanggil namaku. I gotta fly~
"Oh?" aku sudah menjawab, tetapi dia masih melihat kearah sekolah--sejak aku berada disini. "Kenapa?" perlahan dia mengembangkan senyum di wajahnya.
"Benarkah Seohee tidak punya pacar?" tanyanya sambil tertawa. Senyumnya memancingku untuk tertawa juga.
"Dia tidak punya pacar" benar-benar kakak yang perhatian. "Oppa mengkhawatirkannya berlebihan. Pacaran itu hal biasa disini. Lagipula, Seohee punya aku yang menjaganya. So, don't worry for anything" kuingin Taegi Oppa berubah seperti Taehyung Oppa.
"Ah, terima kasih sudah mau menjaga adikku..."
"Tapi, dengan memiliki kakak yang baik seperti Oppa, kupikir Seohee tidak perlu seorang lelaki lagi untuk memberikan hal itu" Taehyung Oppa benar-benar memperlakukan adiknya spesial, bukankah itu yang dilakukan seorang kekasih? Dia tersenyum lagi--mungkin merasa sedikit tersanjung.
"Hal apa maksudmu?" kini dia menoleh padaku, bukan ke gedung tua itu.
"Semua yang Oppa lakukan benar-benar seperti kekasih Seohee"
"Tidak juga, Seohee harus dapat kekasih yang lebih baik dariku..." God, let me marry this guy after graduated! "Kau seharusnya masuk kelas, sudah 5 menit sebelum bel masuk"
"Ah, kau benar" sekilas melirik jam di handphone'ku, aku dengan berat hati meninggalkan parkiran itu. "Annyeong~" kuucapkan sampai jumpa dengan nada yang paling malas sepanjang sejarahku dalam bernyanyi.
"Ah, jangan lesu begitu. Fighting! " kalimat terakhir darinya sebelum dia memasukkan kepala indahnya kedalam helm. Dan ya, dia langsung meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️Red (Ft. Kim Taehyung)
FanfictionTaehyung telah menobatkan dirinya menjadi malaikat dihatiku. Tapi dimana dia sekarang?? Perlukah aku mendengarkan kabar angin yang buruk itu?