"Jadi, Taehyung Oppa... Kau bisa bercerita sekarang" dadaku sesak. Aku merasakan sakit di dadaku seperti ada yang meremas paru-paruku. Sakit secara batin.
"Ah, ne" Taemi tampaknya sudah siap mendengarku. "Sebenarnya, kau itu adikku yang sebenarnya" matanya melebar. "Kakak kandung. Taegi juga adikku"
"Ji-jinjja?"
"Hmm, jinjja. Kaget ya?" kuusap rambutnya. "Selain itu, Seohee juga adikku" dia tampak makin bingung. "Kita dan Taegi adalah saudara Seohee. Hanya saja kita dengannya berbeda ibu"
"Lalu, kenapa Oppa tidak bersama kami? Dan, mana ibunya Seohee?"
"Dulu, aku memberitahu Eomma tentang perselingkuhan Abba. Singkat cerita Abba marah padaku dan mengusirku, lalu Eomma bunuh diri" dadaku semakin sesak.
"Apa? Lalu, Eomma yang sekarang itu siapa?"
"Kang Seoyun eomma adalah ibunya Seohee. Kejadian itu terjadi sebelum kelahiranmu. Seohee sudah lahir, tapi Abba tidak mau merawatnya. Terpaksa aku berbohong padanya kalau ayah-ibunya sudah meninggal. Lagipula saat itu aku terlantar karena diusir Abba, aku menghidupi Seohee dengan segala cara. Mulai dari penjaga sekolah, sales minimarket, sampai pada akhirnya aku mencoba mengikuti audisi di BigHit" Taemi menangis.
"Hingga sekarang dia pun masih percaya hal itu. Aku sendiri kasihan" sesaat Taemi berpikir. "Berarti.." dia berpikir lagi. "Itulah mengapa Taegi Oppa marah waktu kutunjukkan video klipnya BTS. Saat Oppa muncul, dia langsung berubah ekspresi" Taegi dulu sangat menyayangiku. Sampai kejadian itu terjadi, dia langsung berubah. "Ngomong-ngomong, kenapa Eomma bunuh diri? Segitunya" ah itu.
"Itu, Eomma sudah banyak berkorban buat Abba. Mulai dari pindah ke Korea, meninggalkan ibunya yang sudah tua sekali, sampai memberikan semua harta warisan ayahnya pada Abba. Eomma sangat cinta sama Abba"
"Oh" Taemi memelukku. "Aku diperlakukan dengan baik sekali sama Eomma. Tidak kusangka dia bukan ibuku"
"Dia sangat baik. Kebaikannya diwariskan pada Seohee, itu yang aku lihat selama 15 tahun Seohee berkembang"
"Oppa benar. Seohee anak yang baik" kudengar seseorang naik ke balkon tempat kami berada sekarang. Taemi yang masih memelukku tampak tidak peduli dengan kedatangan orang itu.
"Taehyung'ah" Seoyun Eomma?! Deangan senyum indah dia memelukku dan Taemi dengan rangkulan besar. "Kau tampan sekali, sekarang sudah sebesar ini rupanya..." sekarang kupeluk Seoyun Eomma erat sekali. Pundakku basah. Itu air mata yang keluar dari bulatan mata hijau Eomma. "Terima kasih sudah mau merawat anakku, Taehyung'ssi..." Seoyun Eomma memegang pundakku. "Aku bahkan tidak tahu nama anakku sendiri, apa kau yang menamai dia?"
"Kunamai dia dari nama Seoyun Eomma. Namanya Seohee. 'Seo' itu nama ibunya, sedangkan 'Hee' artinya sukacita" Eomma tersenyum. Wajahnya masih awet muda hingga sekarang.
"Terima kasih sekali lagi, Kim Taehyung. Sekarang, berdamailah dengan Abba'mu. Dia pasti merindukanmu"
"Tidak. Abba tidak mungkin menarik ucapannya yang dulu" didalam lubuk hatiku, aku merindukannya. Hanya saja, aku masih bingung. Apakah perbuatanku dulu itu salah? Segampang itu Abba merelakan Serin Eomma dan memilih untuk hidup bersama selingkuhannya dan membuangku? Namun Seoyun Eomma hanya tersenyum padaku. Baiklah, aku akan menampakkan diri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️Red (Ft. Kim Taehyung)
FanfictionTaehyung telah menobatkan dirinya menjadi malaikat dihatiku. Tapi dimana dia sekarang?? Perlukah aku mendengarkan kabar angin yang buruk itu?