Aku agak lega karna kemarin sudah menceritakan semua kisah sedih ku pada Myungsoo, sekarang aku tau kenapa banyak orang yang suka curhat pada temannya tentang hal hal yang mengganggunya. Karna itu benar benar bekerja, rasanya beban itu berkurang. Aku akan menceritakan banyak hal lagi ke depannya pada Myungsoo , sebelumnya aku sangat merasa terbebani dengan masalah ibuku, dan setelah aku cerita semuanya menjadi lebih ringan untukku.
"Sayang, ayah mungkin akan pulang malam lagi hari ini, tidak apa apakan "
Suara ayah menyadarkan ku. Oh, iya kami sedang sarapan bersama sekarang, kami hanya sarapan dengan kimbab segi tiga dan segelas susu.
Selalu saja begitu, ayah selalu bekerja lembur. Itu membuatku kesepian setiap harinya. Dan hari ini kan....haruskah ayah lembur hari ini??"Tapi, ayah kenapa harus hari ini? Ayah, sudah bekerja keras kan selama seminggu ini dan bukan lah hari ini ayah cuti?"
"Ayah juga berfikir hari ini ayah akan cuti , tapi manajer ayah meminta ayah mengerjakan banyak tugas, jadi ayah tak bisa cuti. Maafkan ayah sayang"
"Tapi ayah...ini hari peringatan kematian ibu..bukan kah ayah akan menemaniku pergi ke makam ibu hari ini?"
Benar, ini hari peringatan kematian ibuku, dan ayah sudah berjanji bahwa dia akan libur hari ini untuk menemaniku ke makam ibu. Aku harap ayah mau ikut.
"Tidak bisa sayang, maafkan ayah kalau ayah melanggar aturan perusahaan ayah bisa dipecat"
"Ayaaaah!!! " rengek ku
"Tidak bisa sayang , kau pergilah dengan orang lain saja ya?"
Pergi dengan orang lain? Tapi, dengan siapa?
.
.
.
Myungsoo? Bagaimana dengan Myungsoo? Myungsoo pasti bisa kan? Lagi pula dia itu kan temanku, jadi dia pasti bisa."Sayang, ayah pergi dulu ya, sekolah yang benar, ayah sayang padamu"
Ayah beranjak pergi setelah mencium kening ku. Hal biasa yang dilakukan ayah sebelum melakukan sesuatu. Hah~
Semenjak kematian ibu..Ayah Jadi sangat memperhatikan ku , dia memperlakukan ku dengan baik, bahkan terkadang terkesan sangat protektif. Ayah bilang ... Ayah tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya untuk ke dua kalinya. Ayah sangat sangat menyesal dengan ke pergian ibu...Ayah terus saja berkata"kalau saja aku lebih peduli, kalo saja aku punya waktu lebih banyak untuknya, kalo saja aku lebih memperhatikannya... mungkin istri ku tak akan pergi ..."
Aku sudah berusaha mengatakan pada ayah bahwa itu bukan kesalahannya. Karna menurutku .... ibu...meninggal ...Karna ...Aku.
Hampir setiap malam aku bermimpi tentang ibu. Dan itu membuatku semakin merasa bersalah. Saat terbangun dari tidur aku pasti akan menangis dan ayah akan datang menenangkan ku, memeluk ku dan memberikan ku perlindungan. Sekarang bagiku ayah adalah segalanya, aku tidak ingin ayah pergi seperti ibu, karna itu aku akan selalu mematuhi perintah ayah, apapun itu.
*****
Aku berjalan disekitar koridor sekolah di jam istirahat, aku rasa aku agak beruntung hari ini karna tadi naeun terlambat datang ke sekolah, dan barusan juga aku lihat dia langsung pergi begitu saja. Jadi hari ini aku tidak dibully olehnya. Lebih tepatnya sih ... belum.
Aku kembali memikirkan tentang dengan siapa aku akan pergi mengunjungi makam ibu. Haruskah aku mengajak Myungsoo? Apa dia mau ?
Srett
Sedang sibuk sibuknya memikirkan hal itu tiba tiba saja aku merasa ada yang menarik lengan ku. Dan menghempaskan tubuhku di tembok. Bukan hanya itu mulutnya juga di bekap , jadi aku tidak bisa berteriak. Aku sangat panik , takutnya jika dia itu penculik, ditambah lagi. Koridor ini sangat sepi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The appearance
Fanfic"Aku mencintaimu bukan karna penampilanmu!! aku mencintaimu karna itu adalah dirimu sendiri!! Dan hatiku yang memilihnya" Lee sungjong Gadis cantik yang dibully di sekolah karna menyelamatkan seorang pria nerd Kim Myungsoo Pria nerd yang ditolong...