Six

562 64 8
                                    


    Namaku yoon somin. Di umurku yang sekarang 7 tahun aku selalu   merasa kesepian. Meskipun begitu orang orang sering bilang bawa aku sangat beruntung karna terlahir dari keluarga yang kaya raya. Tapi mereka tau apa? Mereka tak tau apa apa tentangku. Mereka hanya bisa berkata "Ah, betapa beruntung nya dirimu bisa terlahir dalam keluarga kaya seperti ini. Kau pasti sangat bahagia, aku sangat iri padamu" mereka mengatakannya karna mereka tak tau apa apa. Karna terlahir dari keluarga kaya aku yang harus setiap hari belajar dan belajar.

   Aku tidak diperlakukan seperti seorang anak. Tapi aku diperlakukan sebagai sebuah alat untuk menunjang mereka saat mereka tua nanti.

Ayah dan ibu setiap harinya selalu berkata padaku "Kau adalah pewaris satu satunya. Kami sangat berharap padamu karna itu jangan main main dan belajarlah yang giat" memangnya selama ini apa kurang nya aku!! Meskipun aku belajar dan mendapat juara pertama sekalipun mereka tak pernah puas.

Aku sangat ingin mendapat pujian dari merdeka berdua. Saat membawa pulang penghargaan dari sekolah dan saat aku menunjukkannya pada mereka mereka malah berkata.."hanya dapat juara satu Di sekolah biasa begitu tak perlu bangga. Kau bisa mendapatkannya karna lawanmu anak anak bodoh. Itu wajar saja" menurut kalian bagaimana perasaanku? Aku yang sudah berusaha untuk membuat mereka bangga dan terkesan malah terlihat begitu mengecewakan. Orang kaya serakah itu tak pernah cukup dengan apa yang dimiliki anaknya.

   Hal lainnya yang  membuatku benci terlahir di keluarga kaya adalah....kesepian. Aku begitu kesepian. Aku tak punya saudara dan hanya jadi anak tunggal mereka. Aku yang tak pernah diijinkan untuk bermain, jangankan bermain. Menyentuh mainan saja aku tak bisa. Yang bisa aku lakukan hanyalah membaca buku tebal yang isinya teori teori yang membuat kepala ku sakit. Aku berfikir jika aku tak bisa bermain mungkin paling tidak aku harus punya teman main.

  Tapi... Saat di sekolah bahkan tak ada satu anak pun yang mau berteman denganku. Ibu dan ayah juga tak membiarkan ku berteman dengan anak yang lebih miskin dan dianggap rendah oleh mereka. Lalu aku bisa apa selain duduk dan mendengarkan. Aku tak mengerti bagaimana mereka melakukannya, tapi semua anak menjauhi ku katanya ayah dan ibuku mengancam orang tua mereka agar anaknya tak bermain denganku. Saat jam istirahat aku hanya bisa duduk kesendirian di bangku taman menghabiskan sarapanku.

   Aku terus seperti ini sampai suatu saat dia datang......
Gadis imut yang mungil dan bertubuh lebih kecil dariku. Dia tersenyum manis saat memperkenalkan dirinya di depan kelas. Sangat berbeda denganku yang harus  bersikap dingin pada mereka.

"Halo semuanya! Perkenalkan aku lee sungjong. Aku harap kita bisa saling berteman dan mohon bantuannya"

   Setelah memperkenalkan dirinya dia duduk disampingku karna tak ada lagi kursi yang kosong. Dia juga menatapku dan kami saling berkenalan. Entah kenapa saat itu aku berfikir mungkin aku harus dapat satu teman saja untuk mengatasi rasa kesepian ini. Iya aku bisa berteman dengannya.

   Saat itulah aku merasa untuk pertama kalinya, aku tak kesepian. Karna sungjong benar benar gadis yang baik dan ceria. Dia bercerita banyak hal mengenai keluarganya saat istirahat. Dia benar benar gadis yang ramah dan sangat polos. Dia sangat sempurna untuk menjadi temanku dan saat itulah aku menjadi egois. Karna hanya dia satu satunya teman ku maka aku juga membuat diriku menjadi satu satunya teman yang dimilikinya. Setelah pulang sekolah dan saat benar benar memastikan jika sungjong benar benar sudah pulang, aku mengancam semua orang di kelas agar tak satupun dari mereka berteman dengannya. Sama seperti orang tua ku mengancam mereka maka begitu juga denganku. Lagi pula, darah serakah memang sudah mengalir dalam tubuhku sejak aku lahir.

  
  Semuanya baik baik saja pada awalnya. Sungjong dan aku berteman baik, kami menghabiskan waktu bersama saat di sekolah. Itu adalah masa masa paling menyenangkan dalam hidupku. Sampai hari itu tiba... hari dimana sungjong melihat sisi kejam dalam diriku.

The appearanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang