Part 6

478 35 2
                                    

"When the evening shadows and the stars appear. And there no one to dry yours tears. I could hold you for a million years. To make you feel my love."

Happy reading!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alvaro Bintang : Hey!

Kaelyn hanya melirik ponselnya yang menyala, tetapi notifikasinya hanya Line dari Bintang. Mengambil ponselnya saja ia sudah malas, apalagi untuk membalas.

Kaelyn masih memikirkan gadis yang memeluk lengan Bintang. Ia sangat kesal dengan gadis itu. Ia ingin bertanya kepada Bintang, dan ingin Bintang menjahui gadis itu. Tapi, ia juga harus ingat, ia bukan siapa-siapa. Ia tidak berhak untuk melarang Bintang dekat dengan dia

Alvaro Bintang : Kae? Bales gue dong.

Alvaro Bintang : Ini baru jam 7.30, lo udah tidur?

Alvaro Bintang : Lo pasti udah tidur. Good night

Gue gak boleh baper Batin Kae. Oh iya! Kenapa aku tidak nanya ke abang. Dia past tau, secara Bintang famous

Aku berjalan cepat kekamar Abangku. Dia sedang memutar lagu rock yang ia suka, tapi itu membuat telingaku pengang.

"ABANG! BUKA" aku berteriak dan mengetuk pintu dengan tidak sabar.

Abang membuka pintu, dan aku terfokus dengan badannya. DIA SHIRTLESS! Dan badannya itu asdfghjkl. Ia menepuk pipiku, "Kenapa? Ada yang mau ditanyain?" aku mengangguk.

Ia masuk ke dalam kamarnya, untuk mematikan musiknya dan mengambil kaus oblong berwarna putih. Ia menarik tanganku, dan duduk di sofa yang berada didepan kamarku.

Matanya seolah berbicara 'mau nanya apa?' . Aku meremas baju seragam bagian bawah, "Abang jangan mikir yang enggak-enggak dulu ya. Kae cuma mau tau aja" Kevin meangkat sebelah alisnya. "Emang lo mau nanya apa?"

"Abang tau Bintang?" seketika pupil mata Kevin membesar, sedetik kemudian mengecil.

"Tau. Lo mau nanya tentang dia?" Kae mengangguk. "Dia udah puya pacar belum sih?"

"Setau gue dia gapunya pacar. Tapi, ada 1 cewek yang ngaku-ngaku jadi pacar dia."

"Lo harus jaga jarak sama Bintang kalo lo gamau punya masalah. Ngerti?" lanjut Kevin. Ia sanagt serius. Kaelyn mengangguk. "Ada lagi yang mau ditanyain? Gue mau basket nih" Kaely menggelangkan kepalanya. Kevin tersenyum, mengacak rambut Kaelyn dan bergegas pergi.

Mulai besok, gue harus bersikap jutek sama dia. abang udah ngelarang gue dekat sama Bintang, dengan cara halus Pikir Kaelyn sambil berjalan ke kamarnya.

Ia melompat ke kasur queen sizenya, dan ia sudah menjelajahi dunia mimpi.

***

"Kae, lo semalem tidur ya?"

Kae tersentak mendengar suara itu. Ia kenal dengan suaranya, ayo dong! semangat buat ngejauhinnya! Batinnya. Ia berusaha mengacuhkan Bintang, ia melanjutkan jalannnya, membuat Bintang bingung dengan sikapnya.

Gue ngapain dia kemaren? Perasaan gue gak buat salah Batin Bintang. Bintang mengedikkan bahunya dan berjalan menuju kelasnya.

Di tangga Kae berhenti berjalan, dan mengintip di celah tangga. Mau liat Bintang gue. Kae membulatkan matanya dan berlari keatas dengan cepat. Ia takut ketahuan mengintip. Ia ngos-ngosan di kelas. Tiara menaikkan alisnya, "Ngapain lo lari-lari?"

Kae menoleh dan menggelengkan kepalanya, "Bagi minum dong. Aus" Tiara memutar bola matanya malas dan memberikan botol minumya. Dateng-dateng lari, terus gak ngejelasin, dan langsung minta minum. Gondok gua Batin Tiara.

"Lo seb--"

"Selamat Pagi semua", ucapan Tiara terpotong karena guru Kimia telah datang.  "Buka bab 2 dan kerjakan semua soal yang di bab itu." lanjut Bu Tina--Guru Kimia-- dengan wajah galaknya. Mata tajamnya membuat semua anak tidak berkutik.

TOK TOK

Itu guru bp! Kae bingung, Apa kelas ini buat masalah? Pikirnya.

"Maaf bu saya mengganggu, saya cuma mau nitip anak ini bu. Dia ketauan bolos pelajaran dan merokok di ruang seni" ucap Bu Nency sambil menyeret anak cowo. Kae merasa familiar dengan anak itu. "Lho bu?! Kok saya doang yang ditangkep?! Kan banyak tadi!"ucap cowo itu tidak terima. Bintang batinnya.

Apa bagusnya rokok? Kenapa cowo suka merokok? Kalo mati duluan sebelum nikah gimana? Emang apa enaknya rokok? Kalo yang merokok itu Bang Kevin, udah metong kali Bang Kevin gara-gara diceramahin Bunda.

"Eh! Kamu itu pasti biangnya! Kamu yang ngehasut pasti!" ucap Bu Nency. Bintang itu membulatkan matanya. "Kok Ibu fitnah sih! Kata guru ngaji saya fitnah itu lebih kejam daripada pem--"

"Kamu ngajarin saya?!" ucap Bu Nency sambil menjewer kuping Bintang. "Udah lah. Bu saya titip dia dulu," lanjutnya sambil berjalan keluar.

PLAK

Bu Tina memukul Bintang dengan penggaris papan tulis. Kae meringis melihatnya, pasti nanti merah punggungnya. "Kamu ini! Bikin masalah terus! Tobat!" ucap Bu Tina sinis. "Kalo gaada saya, guru bp gaakan ada kerjaan bu! Ibu harusnya berterima kasih!"

Bu Tina membulatkan matanya, "Sekarang kamu duduk dengan Kaelyn!" Kae membulatkan matanya, ia melihat Tiara yang bangkit dan duduk bersama Nashywa. Mati gue! Kae memejamkan matanya sebentar. Saat membuka matanya, Bintang sedang duduk manis di kursi sebelahnya.

"Lo kenapa gak bales Line gue?" Metong.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 24, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AdmireWhere stories live. Discover now