Seorang cowok berparas tampan, badan kekar, dan tinggi, sedang duduk di bangku taman sekolahnya --SMA Taruna Nusantara-- ia menggunakan kaos putih polos dilapisi kemeja hitam yang sengaja tidak dikancingi, dipadu dengan celana jeans hitam dan Nike Airmax abu-abu. Dilehernya terdapat kamera slr yang menggantung. Ia melihat anak-anak kelas 10 yang baru masuk dan harus mengikuti Masa Orientasi Siswa, ya peserta mos akan menjadi budak kakak kelas atau senior selama 3 hari. Ia bukan anggota osis, ia hanya photographer sekolah yang bertugas untuk mengabadikan MOS tahun ini. Jujur ia sangat malas, ia mengalihkan pandangannya dan pandangannya pada seorang gadis yang sedang membenarkan ikat rambutnya. "Lucu" gumamnya sambil tersenyum tipis dan terus memandang gadis terserbut.
~~~
Ditempat lain, seorang gadis imut, berkulit putih, badannya ideal tapi ia selalu mengatakan bahwa badannya gemuk, dan ia sangat cantik. Saat pagi harinya ia sangat semangat untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa, dan ia sekarang sangat malas dan bosan. Ia sedang dijemur dilapangan, rambutnya dikuncir sesuai dengan tanggal lahirnya untungnya tanggal ulang tahunnya 10 Juni jadi ia tidak perlu ribet untuk membenarkan ikat rambutnya. Gila, gue bosen setengah mampus Batinnya. Di lengan kanan atasnya ada tali rafia yang diikat seperti pita, di bahunya tersampir tas yang terbuat dari karung goni dan tali tambang. Ia merasa ikat rambutnya ada yang kendur, ia melepas kuncir rambutnya yang kendur dan membenarkannya.
=====================================================================================
HAY TO THE HAY HAY!
Karna, kata temen gue cerita 'IGNORANT' itu sangat sangat garing. Makanya gue stop aja. ngehe banget
Dan cara gue nulis penjelasannya gitu pake bahasa baku, tapi dialognya ga baku kok. selow hhh
Love,
Siwi.

YOU ARE READING
Admire
Teen Fiction'Gue bakalan dapetin lo. Kita liat aja nanti, lo bakal jadi milik gue atau enggak' gumam seorang cowok sambil melihat punggung seorang gadis yang semakin mengecil dan menghilang dibalik tembok.