3. I Love Him

330 16 0
                                    

Hai, hai, hai...... I'm come back
Emang sih... Ni cerita belum ada yang baca....
Kalo udah ada yang baca tinggalin jejak dengan cara vote sama coment ya readers....

HAPPY READING

💖💖💖

Meeting baru saja selesai. Ali Prilly dan Rasya mengemasi file masing-masing.
Rasya Putra Julian, dia adalah sahabat Prilly sejak SMP. Dia juga bekerja di King Group sebagai Wakil CEO atau Wakil dari Ali.
Dia mendapat kepercayaan dari Ayah Ali atau Pak Aldrian karna Rasya memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Mereka keluar dari ruangan meeting. Sama-sama memasuki ruangan masing-masing.
Prilly yang masih mengecek file-file di mejanya di kagetkan dengan kehadiran Rasya.
"Eh, RPJ" panggil Prilly. RPJ adalah singkatan nama Rasya yang menjadi panggilan sayang Prilly untuk Rasya.
"Kenapa?"
"Gue balik bareng lo ya" pinta Prilly dengan baby facenya.
"Iya, kaya sama siapa aja lo" dumel Rasya.
"Udah yuk" ajak Prilly keluar dari mejanya.
"Ayo" Rasya berjalan mendahuluinya.

Di area parkir mereka bertemu dengan Ali yang ingin memasuki mobilnya. "Eh, Sya. Besok ada meeting lagi kan ya?" tanya Ali.
"Kayanya sih iya Li, tanya si Prilly aja dia kan Sekertaris lo"
"Iya besok ada" celetuk Prilly srbelum Ali bertanya.
"Dih, siapa juga yang mau tanya sama lo" Ali segera memasuki mobilnya. "Duluan ya Sya"
"Iya" balas Rasya mengcungkan jempol tangannya diiringi senyuman. "Udah masuk" suruhnya pada Prilly yang masih menatap mobil Ali yang semakin hilang.

"Lo suka ya sama si Ali?" tanya Rasya membuyarkan lamunan Prilly.
"Hah, eng...enggak kok" elaknya.
"Alaaah.... Lo tuh nggak bisa bohong sama gue Pril. Liat aja tuh muka, udah kaya kepinting rebus tau" ledek Rasya di akhiri dengan tertawa. Lebih tepatnya menertawai Prilly.
"Apaan sih. Dasar RPJ"
"Kalo suka juga nggak papa kok Pril, lagian Ali anaknya baik kok, asik"
"Kaga nanya"
"Masih aja ngelak"
"Ngelak apaan sih RPJ..."
"Jujur sama gue"
"Jujur apa???"
"Lo suka kan sama Ali"
"Enggak"
"Apa salahnya sih jujur sama sahabat sendiri. Ayolah Pril...."
Prilly menghela nafasnya. "Iya"
"Iya apa?" tanya Rasya menggoda Prilly.
"Ya itu tadi" jawabnya salting.
"Tadi apa?"
"Ya yang tadi"
"Ciieee..."
"Tuh kan lo mulai"
"Enggak-enggak. Tapi maaf ya Pril, bukannya nggak ngedukung lo ya"
"Apaan sih, lo ngomongin apa Sya"
"Si Ali itu cinta banget sama cewek yang namanya Elsa, dia itu sahabat Ali di London" Raut wajah Prilly berubah lesu. "Trus ya.... Lo tau lah"
Prilly tersenyum miris. "Lagian gue sadar diri kali Sya. Gue itu cuma orang biasa"
"Cinta itu nggak mandang kasta Pril, lagian lo kalo beneran cinta sama Ali ya lo harus berjuang buat dapetin dia"
"Nggak mungkin kali Sya gue dapetin Ali"
"Pril, nothing is imposible. Nggak ada yang nggak mungkin"
Mereka berbincang banyak tentang Ali, Rasya, dan Elsa.
Ya, Setelah lulus SMA, Rasya melanjutkan kuliahnya di London, dan disanalah ia bertemu dengan Ali dan Elsa. Mereka menjalin hubungan persahabatan. Namun, di tengah status persahabatan itu Ali mulai merasakan sesuatu di hatinya. Ali mulai menyukai Elsa.

Mobil Ferrari silver Rasya sudah berhenti di pelataran rumah oma Prilly.
"Makasih ya RPJ, gue turun dulu. Oh iya, kapan-kapan gue mau curhat lagi sama lo" kata Prilly sebelum turun dari mobil Rasya.
"Iya, sama-sama kaya sama siapa aja lo" balas Rasya.
"Mampir nggak lo?" tawar Prilly
"Kaga usah lah, udah malem" tolak Rasya. "Gue balik ya" pamit Rasya lalu melesat pergi dari hadapan Prilly.
Prillypun memutuskan untuk masuk.
"Baru pulang Pril?" tanya Oma Prilly yang sedang duduk di sofa.
"Iya Oma, baru selesai meeting sama client dari Belanda" jawab Prilly menghampiri Omanya dan mencium punggung tangan Omanya.
"Tumben kamu pulang ke rumah, nggak ke apartemen"
"Prilly kan kangen sama Oma" Prilly duduk di samping Omanya dan memeluknya.
"Udah makan belum kamu?"
"He....belum Oma"
Omanya menghela nafas. "Kamu ini bandel banget kalau di bilangin. Kamu kan punya magh, makanya harus teratur"
"Prilly sibuk Oma"
"Sesibuk apapun kamu, kamu nggak boleh sampai nggak makan"
"Iya deh Oma"
"Ya udah, kamu mau Oma masakin apa?"
"Prilly mau ayam goreng ajalah Oma"
"Oma masakin kamu dulu ya"
"Prilly mau bantuin ya Oma, Prilly udah lama nggak ke dapur"
"Emang kamu nggak capek?"
"Enggak kok Oma"
"Ya udah, tapi kamu ganti baju dulu ya"
"Okay"

Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang