prolog

172 13 4
                                    


"Gue mau kita taruhan. Band siapa yang ditunjuk mewakili sekolah nanti, dialah yang menang. Band lo? Atau band gue. Deal?"

"Kayanya seru nih. Boleh juga" batin Zee.

"Terus, kalo udah tau yang menang dan yang kalah?"

Lelaki itu tampak berpikir sejenak.

"Yang kalah harus nurutin semua permintaan si pemenang." Ia menaikkan bahunya cuek.

"Gajelas lo. Buat apa sih taruhan segala?"

"Gausah banyak tanya deh. Jangan bilang lo takut taruhan sama gue?" Tanya Vano yang hampir mirip tebakan.

"Siapa bilang gue takut. Deal. Gue terima taruhan lo"

"Good. Sampai jumpa lomba band tahun depan" Vano kemudian berlalu pergi dengan senyuman miring di wajahnya.

"OMG Zee! Kok lo nyetujuin taruhan itu sih. Ntar kalo lo kalah gimana? Trus dia minta yang aneh-aneh gimana?" Cemas Rere

" Lo tenang aja oke? Gue bakal buktiin kalo band gue lebih baik dari band dia"

" terserah."

Dan semuanya dimulai....

Hallooo ! Terimakasih udah mau meluangkan waktunya buat baca cerita ku yang abal-abal dan ga jelas ini. Fyi, ini cerita pertamaku di wattpad. Wkwk maklum ya baru pemula, masih harus banyak belajar. Jangan lupa vote dan comment nya. Thank u ♡

Harbored FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang