Mungkin Sebaiknya Kita Mencoba (Untuk Bertahan)

256 4 0
                                    

Saat ini yang aku tahu, kamu selalu mengatakan "kamu harus bisa seperti aku, melepaskanmu..Yang berlalu biarlah tetap berlalu". Ya, kata-kata itulah yang setiap kali kamu ucapkan, setiap kali aku mengatakan rindu dan mengajakmu berbicara lagi.
Harusnya kamu tak seperti itu berkata padaku. Apakah kamu tahu, bagaimana sakitnya aku? Membiarkan seseorang yang dicintainya untuk berlalu begitu saja tidak mudah. Aku yang pada saat itu masih mencintaimu, tiba-tiba kamu minta aku untuk berhenti mencintaimu. Disaat aku sedang merasakan rindu yang amat sangat mendalam, tiba-tiba kamu minta aku untuk berhenti bahkan tidak lagi kau ijinkan aku untuk merindukanmu.
Aku melepaskanmu dulu, bukan karena aku sudah tak lagi mencintai kamu. Aku hanya berpikir pada saat itu untuk apa aku mempertahankan yang sebenarnya tidak ingin dipertahankan. Pada posisi ini bukan aku yang tidak ingin mempertahankan semua ini. Tapi, kamu. Saat itu aku pikir untuk apa aku memintamu untuk tetap bertahan disini jika kamu selalu saja berpikir untuk beranjak pergi dan untuk apa aku mempertanyakan apakah kamu masih mencintaiku sama seperti dulu? Kalau kamu saja tidak tahu bagaimana rasa yang ada dihatimu untukku saat ini.
Seharusnya dua orang yang saling mencintai itu tidak hanya berpikir tentang aku dan kamu. Bukan hanya satu pihak saja yang berusaha mati-matian untuk membahagiakan pasangannya. Dalam hal ini adalah aku, aku yang berusaha mati-matian untuk membahagiakan kamu. Aku yang selalu berusaha untuk jadi yang terbaik untukmu. Seharusnya kita (aku dan kamu) sama-sama berusaha agar kita saling membahagiakan satu dengan yang lainnya dengan cara kita tetap bersama. Tapi ternyata dari awal deskripsi kita tentang mencintai itu berbeda. Mencintai bagimu itu adalah kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Tanpa kamu memikirkan bahwa aku apakah juga bahagia dengan deskripsimu itu. Kamu selalu memintaku untuk menerimamu apa adanya dan aku mencoba untuk selalu menerimamu apa adanya. Tapi kamu selalu saja menuntutku untuk satu hal yang sebenarnya tidak aku sukai. Bahkan dengan egomu yang tidak pernah kusangka membuatku berpikir bahwa bahagiamu jauh lebih penting dari bahagiaku.
Kalau kamu seandainya ingin tahu dulu seperti apa pendapatku tentang semua itu, sebenarnya aku rasa seharusnya kita mencoba untuk bertahan dahulu. Yaaa, setidaknya kita mencoba dahulu, bukan semua diputuskan oleh kamu dengan penuh emosi.

Goresan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang