Aku menelungkup di atas ranjangku, menatap ponselku sambil menyesali kekeliruan yang akhir-akhir ini sering aku lakukan.
Bagaimana mungkin aku bisa memutuskan untuk menjauhi seseorang yang aku cintai untuk (siapa tahu) bisa melupakannya.
Aku mulai mengutuki diriku sendiri.
Kenapa dengan bodohnya aku membiarkan kamu pergi menjauh dariku?
Hanya karena pikiran pikiranku yang tak penting yang kerap kali datang melintas.
Aku cinta....harusnya ku perjuangkan itu bukan?
Setidaknya kamu harus tahu, bahwa aku sungguh sungguh menyayangimu.
Bagaimana aku mencintaimu dengan segenap rasa yang yang ada di hatiku?
Kamu harus tahu, betapa kacaunya hari-hariku diterpa rindu yang memporak porandakan benteng yang selama ini aku bangun untuk menepis semua rasa padamu.
Seandainya kamu mengerti
Aku bukan hanya ingin singgah saja
Aku ingin seterusnya merawat hatimu, menjaganya agar tak hancur dan memeluknya agar semakin kuat
Aku ingin terus menetap disana dan tak kan pernah pergi
Tertanda
Aku Yang Berharap
