"Mac! Aku mohon!" Crisella membentak adiknya. Gerald yang saat itu masih berumur 1 tahun hanya bisa menangis melihat keadaan yang sangat kacau ini. Sedangkan Mac, ia menggengam pisau itu dengan erat dan langsung melemparnya.
Membunuh kakaknya? Bahkan kakaknya baru berumur 5 tahun dan belum merasakan kehidupan. Lagipula, Mac tidak ingin menjadi pembunuh cilik. Seorang pembunuh yang masih berumur 3 tahun.
"Aku tidak mau." Mac memeluk kakaknya itu dan langsung menangis. Ia baru saja kehilangan orang tuanya dan sekarang kakaknya juga harus pergi?
"Kalau kau ingin terus bersama Gerald, lakukan!" Crisella berteriak dihadapan adiknya itu. Ia benar benar tidak mau adiknya mati karena dirinya. Ia sudah cukup terpukul saat tau kedua orang tuanya meninggal karena dirinya.
"Aku takut!"
"Mac.. Setelah aku mati, akan ada yang lahir di hari ini. Dia lahir tepat pada saat aku meninggal. Kau harus berjanji untuk menjaganya. Itu salah satu tugasku." Mac yang saat itu tidak mengerti apa yang dikatakan kakanya hanya bisa diam.
Slakkk!! Disaat itu juga Crisella menusuk dirinya sendiri sehingga darahnya mengenai wajah Mac.
"Keluarga Laurencia." Ia menutup kedua matanya dengan telapak tangannya dan langsung menangis. Hanya dia kata itu yang ia ingat sampai sekarang. Bahkan wajah lelaki tua itu. Ia masih dapat mengingatnya.
~~~*~~~
Cerita Fantasy :v Baru nyoba plus baru belajar. Kalo ada kekurangan harap dikasih saran. Ini semacam prolog gitulah.
Cerita aku agak abal .-. Jadi maapkan. Pas baca ulang ngerasa aneh sih. Tapi yasudahlah. Coba publish mungkin aja ada readers yang baik hati yang mau baca 😂😂 Miris banget wkwk
Jangan lupa Vomment yakk
Makasih..27 Mei 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandywine Magic Academy
FantasyVerena Janette Laurencia. Gadis cerewet yang berhasil lolos memasuki Brandywine Magic School dengan tujuan awal hanya ingin bunuh diri. Siapa tau kejadian itu berhasil merubah drastis kehidupan Janette. Ia harus berusaha menyelamatkan dirinya sendi...