Part 3

156 8 0
                                    


Keesokan paginya, mereka turun untuk sarapan seperti biasa. Bejo turun duluan dengan Juna. Suasana masih tampak sepi. Tapi tak lama kemudian Carol datang dengan Irene. Penampilan Carol berubah drastic, jika kemarin dia terlihat anggun dan feminim, sekarang dia tomboy abis. Celana jins robek-robek, kaos hitam dan jaket hitam serta topi, rambut panjangnya dimasukkan ke topi sehingga rambutnya tampak pendek. Jika tak diperhatikan baik-baik, orang pasti akan mengira dia sebagai anak laki-laki.

"Aaaaah!! Carol, kamu kok balik gini lagi sih!!"protes Desyca yang baru datang dengan Rievalisha.

"Iya, padahal beberapa hari ini kamu cantik banget dengan baju-baju cewek, kok balik ala cowok lagi"keluh Rievalisha. Carol tampak tidak peduli. Sedangkan Irene hanya geleng-geleng melihat kelakuan teman sekelasnya itu. Reihan dan Dirga datang dan karena kurang hati-hati Reihan menyenggol Carol.

"Eh, maaf mas...."sesaat dia terdiam saat bertatapan dengan yang disenggolnya itu.

"Eh?! Carol?!"seru Reihan kaget melihat penampilan Carol yang cowok banget. Bejo menoleh saat mendengar seruan Reihan. Dan pandangannya jatuh ke Carol.

"Eh?! Selena...."dia jadi teringat saat mereka masih kecil dulu, Carol memang sebenarnya tomboy, jadi dia tidak terlalu kaget melihat penampilan Carol saat ini, walaupun jujur dia lebih suka jika Carol berpenampilan seperti cewek pada umumnya.

"Jo, ngelamun lagi..... Fokus jo, jangan mikirin cewekmu mulu"tegur Juna. Bejo gelagapan.

"Eng... Nggak kok, Mas Jun"kilah Bejo. Juna hanya memutar bola matanya tak peduli. Mereka pun mulai sarapan. Sama seperti kemarin, Bejo masih juga curi-curi pandang ke meja sebelah. Selesai sarapan, mereka bersiap untuk bimbingan lagi, tapi sebelum itu Bejo ingin menanyakan sesuatu ke Carol, tapi saat melihat Bejo mendekat, Carol langsung beranjak pergi. Bejo tampak bingung, tapi kemudian dia tak jadi bertanya dan mengikuti kelompoknya ke ruang belajar mereka.

Kejadian itu bukan hanya sekali dua kali. Selama beberapa hari berikutnya Carol terus menghindari Bejo. Padahal Bejo sudah berusaha mengakrabkan diri dengannya. Yah, entah kenapa hubungan mereka jadi canggung. Dia ingin hubungan mereka kembali seperti saat mereka kecil dulu. Tapi kenapa Carol terus menghindarinya?! Lamunannya pecah saat matanya tertuju ke kalender.

"Oh iya, besok ulang tahun Selena...."gumam Bejo. Setelah berpikir sebentar, dia pun mengambil jaketnya dan keluar untuk membeli hadiah untuk ulang tahun Carol besok.

"Semoga dia suka...."pikir Bejo.

###

Besoknya, bejo sudah menyiapkan hadiah untuk Carol tapi entah kenapa seharian itu dia belum bertemu Carol. Dia juga sudah bertanya pada Irene dan cewek-cewek lain, tapi dia belum juga bertemu Carol. Untunglah saat sore harinya saat dia kembali dari minimarket, dia bertemu dengan Carol di lobby hotel. Carol lansung mengalihkan pandangannya, pura-pura tidak melihatnya. Bejo hanya menghela nafas panjang. Saat mereka berpapasan, dia menyelipkan sesuatu ke tangan Carol, lalu berjalan pergi seolah tak terjadi apa-apa. Carol melihat tangannya dengan bingung. Bejo memberinya sebuah kotak kecil. Kemudian dia menyimpannya di kantong jaketnya.

Setelah kembali ke kamarnya, Carol membuka kotak kecil pemberian Bejo tadi. Kotak itu terbungkus rapi lengkap dengan pita biru mungil di atasnya. Ternyata isinya adalah sebuah kalung dengan mata kalung berbentuk bulan sabit dan sebuah surat. Carol membacanya.

Dear Selena

Happy Birthday!!

Selamat ulang tahun yang ke-16 ya

On the Rainy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang