Aku pun kembali ke rumah.
"Kaname, bagamana? Kau menyelamatkan Yukki? Kata Zero, Nakayoshi jadi vampire ya?" Tanya Youka.
"Maaf ya. Aku tak sempat menyelamatkan Yukki. Akupun masih bingung kenapa Jouri ingin membawa lagi manusia. Apa dia punya rencana lain untuk membunuhku?" Jawabku.
"Terus? Gimana sama Yukki? Kalo terjadi apa apa sama Yukki gimana?" Gelisah Sieren.
"Uuh! Berisik tau gak kalian! Bikin orang pusing aja. Sabar kek." Kesal Zero.
"Esm esmmm...." endusku.
"Zero, bau ini..." Ucapku.
"Tak salah lagi. Wanita itu akan datang menemuiku dan membawaku pergi." Jawabnya.
"Mencari? Membawa? Apa maksudmu Zero?" Tanya Sieren.
"Aku ini dulu seorang manusia. Dan seluruh anggota keluargaku, dari ayah, ibu, adik kembarku. Semuanya meninggal kecuali aku. Aku dijadikan vampire oleh wanita itu." Jawab Zero.
"Ta..tapi... eh! Berarti kamu Level E ?" Tanya Sieren lagi.
"Memang. Tapi aku harus berusaha untuk melawan nafsu dari Level E ini. Lihat tanda di leherku ini. Ini diberi oleh ayahnya Yukki. Tanda ini berarti untuk memperlambat terjadinya perubahan Level E pada diriku." Jawab Zero.
"Ayah Yukki? Apa hubungannya? Memangnya ayah Yukki itu siapa?" Tanya Sieren lagi.
"Ayah Yukki itu pemburu vampire paling ternama di dunia." Jawabku.
Lalu kami pun berbincang bincang dan merencanakan hal hal lain.
Yukki POV
"Emmh..."
"Rupanya kau sudah bangun." Ucap seorang lakilaki.
"Di..dimana aku? Zero? Kaname?" Tanyaku.
"Kau ada diruanganku manis. Zero dan Kaname tak akan datang." Jawabnya.
"Hah?!!" Kagetku.
Saat aku akan bangun, tiba tiba tiba aku tak bisa bergerak. Tubuhku termasuk tangan, kaki, leherku terlilit tumbuhan yang tak kukenal.
"Hahaha.... sudah kuduga... dia akan segera datang.." Bicaranya.
"Datang? Siapa maksudmu?!" Bentakku.
"Wanita itu... tunanganku. Dia akan membantuku untuk membunuh Kaname Nanasawa." Jawabnya.
"Bukankah vampire biasa tidak akan bisa melawan darah murni?" Tanyaku lagi.
"Tidak. Tapi dia, aku dan Kaname sama sama keturunan darah murni." Jawab lekaki itu lagi.
Dan aku pun terdiam.
"Na...Nakayoshi!!!" Teriakku.
"Kenapa kau memanggilnya? Apa kau masih belum terima, jika aku telah mengubahnya menjadi vampire?" Ucapnya.
"Tentu saja. Karena dia adalah sahabatku." Jawabku.
"Percuma manis! Dia tak akan sadarkan diri ataupun ingat dunia lalunya. Karena ingatannya sudah kuhapus. Dan dia hanya akan mendengarkan perintahku saja nona manis!" Tambahnya sambil tertawa kecil.
"I..ingatan apa maksudmu tuan?" Tanya Nakayoshi.
"Tidak. Tidak apa apa. Lebih baik, kau istirahat saja." Jawab Lelaki itu.
"Nakayoshi! Ini aku sahabatmu! Jangan percaya apa kata tuanmu itu!" Teriakku.
"Lilitkan lehernya lebih dalam." Ucapnya.
"Eehhhkkk... le..lepaskan aku!" Ucapku.
"Sahabat?" Tanya Nakayoshi heran.
"I...iya Naka-chan.... kumo- hon." Jawabku.
"Jangan tolong dia Nakayoshi san. Dia hanya ingin merebutmu dariku." Tambah lelaki itu.
"It..tu tidaklah be..na-" Ucapku terpotong.
"Sudahlah! Masukkan dia kedalam lemari transparan. Dan masukkan darahku!" Perintah lelaki itu.
"Baik tuan." Balas Ichiou.
"Per..misi." Ucap seorang lakilaki sambil membuka pintu.
"Hei! Ichiru!. Kemarilah. Bagaimana dengan dia?" Tanya Jouri.
"Dia akan segera datang." Jawab lakilaki itu.
"Ze..Zero?!" Teriakku.
"Sepertinya, kau salah orang, nona!" Jawab lakilaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Vampire Family?
Про вампировYukki, anak SMA yang tak percaya dengan vampire pun ternyata adalah keturunannya. Warning! Ada adegan yang tak layak untuk dibaca!