"Wanita Misterius" Itu Datang!

1.6K 84 1
                                    

"Esmmm esmm..." Endusku.

"Ada apa Zero?" Tanya Sieren.

"Wanita itu datang. Kita harus segera menyelamatkan Yukki." Jawabku.

"Yu.. Yukki? Memangnya ada hubungan apa dia dengan mereka?" Tanya Youka.

"Se...sebenarnya... Yukki itu adalah vampire keturunan darah murni. Dan dia juga adalah adik dari Kaname." Jawabku.

"Va.. Vampire? Dia itu manusia?! Dia juga tidak minum darah kok!!" Sewot Sieren.

"Entahlah! Tanya saja pada Kaname!" Bentakku.

Jouri POV

"Kemana Peliharaanku ini?" Ucapku.

"Ah!... Tuan... sepertinya dia sudah datang." Ucap Ichiou sambil tersenyum.

"Benar! Dia sudah datang. Kita hanya butuh dia untuk memastikan bahwa apakah gadis kecil ini benar benar seorang keturunan darah murni atau bukan." Jawabku.

"Swiing... swiiing...." angin menghiung hiung pohon yang lebat.

"Sudah lama kita tidak bertemu, tunanganku." Ucap seseorang wanita.

"Ah! Saine! Kau datang juga! Aku sudah lama menunggumu." Ucapku.

"Ada perlu apa kau memanggilku, Jouri?." Tanya Saine.

"Aku, ingin kau memastikan. Apa gadis ini benar benar dari garis keturunan darah murni." Jawabku.

Lalu, Saine langsung menyobek sedikit kulit gadis itu menggunakan kukunya yang agak panjang.

"Aaww!!! Apa yang kau lakukan?! Sakit tau!" Teriak sakit gadis itu.

Darah gadis itu benar benar menyengat dan sepertinya cocok untuk memuaskan dahaga.

"Slurrrp...." jilat Saine.

"Bagaimana?" Tanyaku.

"Ya, dia keturunan darah murni." Jawabnya.

"Apa?! Bagaimana bisa?" Tanyaku heran.

"Sepertinya, sepupumu Juuri. Demi menyelamatkan gadis ini, dia mengubahnya menjadi manusia biasa." Jawabnya lagi.

"Juuri? Ah! Iya. Aku ingat, dia adalah Yukki Nanasawa." Tambahku.

Lalu tiba tiba ada yang membuka pintu dengan kasar.

"Hei! Lepaskan Yukki!!!!" Teriak Kaname.

"Hei, Kaname. Sudah lama kita tidak bertemu, ya?" Ucap Saine.

"Kau, Saine Shizuka. Sudah kuduga." Sinis Kaname.

"Kaname? Bagaimana Yuk-" Teriak Zero yang tiba tiba datang.

"Shizuka! Dimana Ichiru?!" Ucap Zero.

"Dia dibelakangmu." Jawab Saine.

"Wah wah. Tidak baik aku mengganggu urusan kalian. Lebih baik, aku keluar." Senyum Licikku.

Lalu akupun keluar dan berniat untuk berburu.

Zero POV

"Lepaskan Yukki! Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan Shizuka?!" Tanyaku.

"Aku juga ingin mendapatkan kesegaran dan kekuatan dari darah murni." Jawab Shizuka.

"Uh! Dasar wanita jalang!" Kesal Kaname.

"Zero! Berhentilah kau menghina nona Saine!" Marah Ichiru yang tiba tiba mencekik leherku.

"Tenanglah Ichiru. Biar aku yang urus dia." Ucap Shizuka.

Lalu cekikan di leherku dilepaskan oleh Ichiru lalu diapun pergi.

"Yukki! Kau tak apa kan?" Ucapku khawatir.

"Uhh.. aku tak apa, hanya sedikit perih." Jawab Yukki.

"Aku akan membawamu pulang, Yukki." Tambahku.

Lalu akupun menggendong Yukki.

"Mau kemana kalian?" Tanya dingin Shizuka.

"Jangan ikut campur urusan mereka, Saine! Urusanmu itu denganku." Sambung Kaname.

Lalu Zero pun pergi sambil menggendong Yukki.

Kaname POV

"Sudah lama sekali aku menunggu ini, Saine-san." Ucapku sinis.

"Benarkah? Apa maksudmu?" Tanyanya.

"Aku,... sudah benar benar tidak sabar." Ucapku sambil melesat ke arah belakangnya Saine.

"Aa apa yang akan kau lakukan?!" Tanya heran Saine.

"Aku pikir kau akan lupa kejadian dulu yang menimpamu?!" Jawabku.

"Ah! Su.. sudah kuduga kau akan melakukan ini... inga..t Ka..name, darah murni meminum darah murni, akan menjerumuskanmu dalam kegelapan. Ingat itu." Tambah Saine.

Aku menusuk perut Saine menggunakan tanganku. Lalu kugigit lehernya dan kuminum darahnya.

"Baiklah. Tak akan kusia-siakan kematianmu." Jawabku.

Lalu aku merebahkan Saine ke lantai lalu, akupun pergi.

I'm A Vampire Family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang