Jouri POV
Setelah tubuhku merasa agak enakan, akupun segera menanyakan pada Ichiou.
"Dimana anak itu, Ichiou." Tanyaku
"Anak itu ada didalam kamar, tuan." Jawab Ichiou.
Lalu, akupun langsung menghampiri kamar anak itu.
Toktoktok
Kuketuk pintu kamar itu.
"Masuk." Ucap anak itu.
Lalu aku pun masuk.
"S..siapa kau?!!" Tanya gadis itu merinding.
"Aku adalah Tuanmu." Jawabku sambil tertawa kecil.
"Tu..tuan apanya? Kau itu sedang apa disini?" Tanya gadis itu lagi.
"Ya, aku tuan rumah ini. Ini rumahku." Jawabku.
"Hufft... mau apa kau kesini?" Tanya gadis itu lagi.
"Aku akan memberimu souvenir. Di lehermu. Apa kau tertarik?" Tawarku.
"Pasti kalung? Iya kan?... ayo cepat pasangkan.... wahh jarang jarang sekali orang memberiku hadiah seperti ini." Ucapnya.
Lalu Ichiou masuk sambil membawa darahku.
"Ih! Itu kan minuman yang tadi! Aku tak mau meminumnya. Menjijikan." Ucap gadis itu lagi.
"Tentu saja itu untuk tuan Jouri." Jawab Ichiou.
Lalu, akupun mendekati leher gadis itu.
"Angkat rambutmu manis." Suruhku.
"Baiklah." Jawabnya.
Lalu, dia pun mengankat rambutnya. Setelah itu ku miringkan kepalanya.
"Kok masang kalung aja harus di miringin sih kepalanya?" Tanya gadis itu.
"Sudahlah Nakayoshi, tak perlu banyak bicara. Biar tuan Jouri saja yang atur." Jawab Ichiou.
Lalu akupun langsung menancapkan taringku ke leher gadis itu sampai benar benar dalam sambil menyedot darahnya.
"Di...dia adala..h va...vampi-" Ucap gadis itu terpotong karena dia langsung pingsan.
"Berikan darah itu." Suruhku ke Ichiou.
Lalu, Ichiou memberiku darahku sendiri yang terdapat di botol kecil. Setelah itu, kuminum.
Dan kutancapkan taringku tadi pada lubang bekas gigitan yang sama, kumasukkan darah itu sampai habis.
"Kita bawa dia ke tempatku. Agar aku lebih mudah untuk mengendalikannya." Ucapku sambil menggendong gadis itu.
Lalu kubawa dia ke ruang rahasia. Ku tempatkan dia di bathubku yang sudah dipenuhi oleh darahku.
~~~~~~~~~ Malam Tiba.
"Sepertinya, Zero dan Kaname sudah menahan teman teman dari Nakayoshi." Ucapku.
"Sepertinya begitu." Jawab Ichiou.
"Apakah masih lama tuan?" Tanya Ichiou.
"Tidak... sebentar lagi dia akan bangkit dengan tubuh baru. Dan sebentar lagi, rambutku akan berubah warna karena sudah memiliki budak." Jawabku sambil tertawa kecil.
"Bllm blmm." Suara gelembung dari dalam bathub.
"Dia akan bangun." Ucapku.
Lalu gadis itu bangun, dengan kulit yang lebih pucat/putih dari sebelumnya dan perpaduan mata yang merah cerah, yang menandakan vampire baru.
"Uh... Aku dimana?" Tanya gadis itu.
"Sepertinya dia lupa ingatan tuan?" Ucap Ichiou.
"Memang. Aku sengaja agar dia tidak ingat pada dunia lalunya." Jawabku.
"Aku dimana? Kalian siapa?" Tanya gadis itu.
"Aku adalah tuanmu. Kau adalah budakku, Nakayoshi!" Jawabku.
"Budak? Memangnya siapa aku dan kalian ini?" Tanya gadis itu lagi.
"Kami ini vampire. Oh. Bisakah aku meminta bantuanmu?" Tanyaku.
"Bantuan apa?" Tanya gadis itu lagi.
Lalu aku tersenyum licik.
Yukki POV
"Ah! Aku mencium vampire baru!" Ucap Kaname.
"Vampire baru? Siapa?" Tanyaku.
"Entahlah. Tapi aku mencium sesuatu yang ganjil." Jawab Kaname.
Toktoktok
"Biar aku yang membuka pintunya." Ucapku.
Lalu akupun membuka pintunya.
"Nakayoshi!!! Kamu gpp kan? Kamu baik baik aja?" Tanyaku girang.
"Siapa kau?" Tanya Nakayoshi.
"Nakayoshi? Kamu kenapa? Jangan purapura lupa deh! Gak lucu tau. Oh ya, kok mata kamu merah sih?" Tanyaku.
Lalu akupun tiba tiba digendong oleh Nakayoshi. Kuat banget dia !
"Yukki!!!!! Bertahanlah! Aku akan membantumu!!" Teriak Kaname dari jauh.
Bertahan? Memangnya ada apa? Lalu, tak kurasa. Sudah sampai ke rumah Ichiou. Lalu tanganku ditarik sampai masuk ke ruangan aneh.
"Bagus, bagus Nakayoshi! Kau melaksanakan perintahku." Ucap seorang lakilaki misterius sambil bertepuk tangan.
Lalu di sebelah bathub aneh, aku melihat Ichiou sedang berdiri.
"Kakek? Apa yang terjadi pada Nakayoshi?" Tanyaku.
"Dia adalah vampire." Jawab Ichiou.
"Va..vampire?!" Ucapku.
Tanpa sengaja kulihat dileher Nakayoshi ada bekas gigitan sesuatu.
"Apa kau mengubahnya menjadi vampire Ichiou?!!!" Tanyaku.
"Bukan aku, tapi tuanku." Jawab Ichiou.
"Si..siapa tuanmu?!! Biar kuberi perhitungan atas apa yang sudah dia perbuat!" Kesalku.
Lalu lelaki misterius itu langsung mendorongku dengan cepat ketembok sambil mencekik leherku.
"Kau berani padaku? Manusia lemah?! Kau tidak akan bisa berbicara lagi ketika taringku menancap di lehermu gadi kecil!" Ancamnya.
Lalu dia mendekati leherku.. dan.... dia menjilati leherku.
"Darahmu sepertinya sangat manis. Aku harus mencobanya." Ucapnya.
"Le...lepaskan aku!!" Teriakku.
Lalu laki laki itu mengeluarkan taringnya dan....
"Lepaskan dia Jouri bodoh!!!" Teriak Kaname.
Lalu cengkraman tangannya pada leherku di lepaskan. Dan... semuanya gelap.
Kaname POV
"Dasar vampire tak tau diri! Seenaknya saja menciptakan vampire baru! Akan kubunuh kau sekarang juga!" Tantangku.
"Hei! Kau tidak ingat 15 tahun yang lalu huh? Kalau tidak ada aku, nyawamu sudah melayang, Kaname Nanasawa! Kau tidak bisa membunuhku bodoh!" Jawab Jouri sambil tertawa lebar.
Dan aku hanya menghela nafas berat.
"Lawan dia Nakayoshi san!" Suruh Jouri.
"Baik!" Jawab Nakayoshi.
Lalu Nakayoshi menyerangku dan aku menyerangnya tapi aku pun menghindar karena serangan fatalnya dengan luka yang agak parah. Jadi aku lari tanpa menyelamatkan Yukki terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Vampire Family?
VampiroYukki, anak SMA yang tak percaya dengan vampire pun ternyata adalah keturunannya. Warning! Ada adegan yang tak layak untuk dibaca!