Yukki!! Oh tidak, dia akan menjadi vampire. Untung saja, dia tak akan menjadi Level e seperti Zero.
Sraaang traang sreeek (suara samurai)
Jleb!!
Sepertinya, aku berhasil menusuknya.
"Ini... Yang kedua kalinya." ucap Shizuka.
"Ya, kau benar sekali. Tapi, kali ini, kau tak akan kubiarkan hidup."
"Argh" desis Shizuka saat aku mulai menjambak kepalanya.
Srak!
Aku memenggal kepalanya dengan samurai.
"Selamat tinggal, Shizuka." ucapku.
Lalu aku pun berlari ke arah Yukki.
"Oh tidak. Aku harus membantunya." ucapku.
Lalu aku pun menggigit lenganku, setelah itu kuhisap darahnya dan kuberikan pada Yukki.
Gluk gluk gluk. Suara tegukan Yukki.
"Yukki, akhirnya kau sadar. Aku sangat khawatir." ucapku sambil mengelus rambutnya.
"Kaname Kun.... Kau,... Aku sungguh tak percaya."
"Akhirnya, kau tau siapa aku sebenarnya, Yukki."
"Kaname!! Apa yang telah kau lakukan!!! Yukki... Yukki!!! Matilah kau! Dari dulu, aku sudah benar benar membencimu! Meskipun tinggal bersama!" Teriak Zero tiba tiba.
Aku pun hanya menyeringai.
"Tidak Zero! Jangan!! Dia... Kaname kun.. Itu... Adalah kakakku!!!" jawab Yukki.
"A..PA??? Yukki, maaf... Tapi, aku membenci kakakmu. Dan aku sudah tidak bisa mencintaimu yang sekarang." tambah Zero lalu pergi.
"Yukki, jangan banyak pikiran dulu, lebih baik kau istirahat." ucapku.
Lalu, aku pun menggendong Yukki ala bridal-style.
"Kau sebaiknya tidur. Kau baru saja lahir." ucapku setelah sampai di depan sebuah danau yang beralaskan rumput rumput yang rindang nan nyaman.
Yukki pun hanya mengangguk.
Zero POV
"Shizuka... Shizuka... Nona Shizuka... Jangan kau tinggalkanku yang kedua kalinya..." ucap seseorang yang sedang menangis.
Ternyata itu Ichiru. Dia sangat kelihatan sedih...
"Aargghh!!!" pekik ku kesakitan.
"Zero? Hohoho... Sepertinya, kau sangat bergairah ya ingin mendapatkan darahnya Shizuka sama." ucap Ichiru sambil tertawa kecil.
Aku hanya mengerang kecil.
"Selamat tinggal, kakak." ucap Ichiru.
"Ichiru... Ku.. Mo.... Hon.... Jangan Ting.... Alkan....aku." pinta ku.
"Baiklah, sepertinya, aku punya sedikit waktu untuk kakakku yang manja ini." balas Ichiru sambil menyeringai.
WARNING! ADEGAN TAK LAYAK DIBACA!! DISARANKAN YANG MERASA PHOBIA DENGAN ADEGAN HOMOSEKS SILAKAN LEWAT, AKAN ADA PEMBATASNYA UNTUK ADEGAN INI.
-----_-------_---------------------------"Yah, karena kau kakakku jadi sepertinya aku juga mau mendapatkan hakku sebagai adikmu."
"Hak... Hak apa???"
"Kau tak perlu tau."
Lalu, Ichiru pun mendekatiku secara perlahan-lahan, setelah itu ia melepas kemeja seragam ku.
"Apa yang akan kau lakukan, ichiru-" ucapan ku terpotong
"Lihat saja nanti kakak bodoh." balas Ichiru.
Ichiru POV
Flashback ON
"Nona Shizuka... Kumohon jangan tinggalkan aku..." ucapku.
"Sepertinya, aku tak bisa bangkit lagi ya?" balas nona Shizuka.
"Aku mohon... Hiksss" tambahku.
"Ada yang ingin kukatakan. Ini permintaan terakhirku..." ucap nona Shizuka.
"Apa itu hikss..." Tanyaku.
"Buat dia 'bergairah' buat nafsunya pada darah semakin besar." jawabnya.
"Shizuka... Shizuka... Nona Shizuka... Jangan kau tinggalkanku yang kedua kalinya..." ucapku.
Flashback OFF
Aku tak menyangka, nona Shizuka menyuruhku hal bejat. Tapi, demi membalas budinya aku akan terus menurutinya.
Kubuka kancing demi kancing, dada yang putih pucat, perut sixpack... Benar benar membuatku bergairah.
Ku usap dadanya perlahan.
"Apa yang kau lakukan??" tanya Zero yang tak berdaya.
Lalu, aku pun memilin putingnya, setelah itu menjilatinya.
"Akhhh... Apa yang kau lakukan aaahhhh..." ucap Zero yang terpotong oleh desahan.
"Ahhhh....kumohon hentikaaahhh" pinta Zero.
Lalu, aku pun menghentikan nya.
"Apa yang kau lakukan ??" tanya Zero.
"Tak perlu tau." jawabku singkat
Lalu, akupun mulai menjilati lehernya.
"Akhhh.... Ahhh.... Yamete(hentikan)....." desah Zero.
Lalu aku pun menggigit daun telinga nya...
"Aku harap, kau bisa menerima perlakuan ini karena ini akan menjadi yang keterakhir kalinya kita bertemu, kakak." bisikku sambil meniup telinganya.
Aku pun menjilati lehernya sambil meninggalkan kissmark dan bitemark. Setelah selesai, aku pun meninggalkan Zero yang terlihat terkulai lemas.
Zero POV
Kenapa ini terjadi? Argh... Aku sangat lemas karena perbuatan Ichiru barusan. Tak kusangka dia berbuat setega itu. Yukki... Yukki memanglah sekarang menjadi satu famili, yaitu vampire... Bukankah dia adalah bangsawan? Dan.. Aku terlalu mencintainya... Kenapa? Kenapa? Aku sungguh tak bisa membencimu, Yukki.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Vampire Family?
VampireYukki, anak SMA yang tak percaya dengan vampire pun ternyata adalah keturunannya. Warning! Ada adegan yang tak layak untuk dibaca!