Salah orang? Dia kan Zero. Tidak mungkin dia orang lain.
"Jouri!! Lepaskan Yukki atau-" Teriak Zero sembari masuk kedalam.
"Wah wah wah.... kakak beradik sudah bertemu ya?!" Ucap Jouri.
"I.. Ichiru?! Itu.. benar benar kau? Kau masih hidup." Ucap Zero.
"Hai kakak. Sudah lama ya kita tak bertemu. Tapi sayang sebentar lagi, kau harus mati." Jawab Ichiru.
"Ke..kenapa Zero harus mati?" Tanyaku.
"Begini ceritanya." Jawabnya.
FLASHBACK ON
Ichiru POV
Waktu aku kecil. Aku terlahir secara tidak sempurna. Aku dilahirkan dari keluarga pemburu. Dan yang hanya ada disisiku hanyalah kakakku, Zero. Aku sangat menyayanginya. Tetapi.. ketika hal ini terjadi....
"Ichiru, ayo ! Kamu harus minum obat setelah itu tidur." Ucap Zero.
"Aku tak mau minum obat. Aku hanya ingin tidur bersamamu itupun aku sudah merasa sangat sehat." Jawabku.
"B..baiklah." Tambahnya.
Lalu kamipun tidur.
Tak terasa, saat aku ingin minum. Akupun keluar kamar. Dan tanpa sengaja, kudengar ayah dan ibu sedang berbincang sesuatu di ruang keluarga."Kasihan Ichiru. Tubuhnya sangat lemah." Ucap ibuku.
"Ya... kurasa, Ichiru tak akan bisa melampaui Zero yang berbeda jauh dengan Ichiru. Ichiru mungkin tak bisa menjadi pemburu vampire yang handal." Jawab ayahku.
Aku benar benar merasa terpojok. Aku merasa benar benar dibedakan oleh ayah dan ibu. Sampai bertemu dengan "wanita itu" aku merasa senang.
Aku merasa, seluruh kesedihanku hilang. Setelah orangtuaku dibunuh. Dan kakakku, Zero digigit oleh "wanita itu". Sampai sekarang, aku masih bersamanya.
FLASHBACK OFF
Yukki POV
"Maafkan aku Ichiru." Ucap Zero.
"Tak seharusnya kau meminta maaf padaku. Kau tak salah." Jawab Ichiru.
"Bagaimana? Sudah selesai berbincangnya 2 Kiryuu?" Tanya Jouri.
Lalu Ichiru pun pergi.
"Uhhh! Lepas...kan aku..uu ! Dasar vamp ..ire bod..oh!!!!" Teriakku.
Lalu tibatiba lilitan semua anggota tubuhku menghilang, dan akupun terjatuh.
"Huffttt... hufttt." Ucapku sambil menghela nafas berat.
Lalu, Zero menggendongku.
"Mau kemana kalian?" Tanya Jouri.
"Hmph! Haruskah aku melawanmu terlebih dahulu?" Tanya Zero.
Lalu Zero dan Jouri bertarung.... OMG! Zero pun terjatuh dan pingsan... setelah itu, Zero dibawa oleh Nakayoshi entah kemana.
"Masukkan gadis ini Ichiou." Perintah Jouri.
"Hei!!! Lepaskan akuu!!!!" Teriakku.
Lalu aku dimasukkan ke lemari yang transparan. Tiba tiba, cairan merah kental membasahi tubuhku dan sampai lemari itu pun penuh dengan darah. Dan semuanya berubah menjadi gelap.
Jouri POV
"Apa yang sebenarnya akan ada lakukan tuan pada gadis ini?" Tanya Ichiou.
"Aku akan mengecek. Kenapa bau darah gadis ini begitu benar benar menyengat dan manis. Seperti keturunan darah murni." Jawabku.
"Da..darah murni?" Tanya Ichiou lagi.
"Ya." Jawabku singkat.
"Brrllmmm... brllmm.." suara gelembung dalam lemari.
"Sepertinya, analisis sudah selesai." Ucapku.
Lalu, perlahan lahan, darahku mulai menyusut dan disitulah aku bisa mengecek.
"Slurrrpp..." Jilatku.
"Bagaimana tuan?" Tanya Ichiou.
"90% mengatakan bahwa dia darah murni. Tapi sisanya.. entah." Jawabku.
"Kita harus menelitinya lebih dalam lagi tuan. Tapi, jika dia memiliki darah murni... mengapa ia manusia? Bukan vampire?." Tanya Ichiou lagi.
"Entahlah. Aku baru melihat yang seperti ini." Jawabku lagi.
Zero POV
"Lepaskan aku! Nakayoshi!! Apa kau tidak sadar ya kalau temanmu sedang dalam bahaya?" Ucapku.
"Teman? Apa maksudmu? Memangnya aku memiliki teman?" Tanya Nakayoshi.
"Tentu saja! Kau ini dulu manusia tau?! Tapi karena kelicikan Jouri, dia mengubahmu menjadi vampire!" Jawabku.
"Vampire? Jika aku berubah menjadi vampire, seharusnya aku tau semuanya. Jangan coba coba mengecohku Zero-kun!!" Tambah Nakayoshi.
"Aku tak mengecohmu Nakayoshi san! Dia mengosongkan semua ingatan masa lalumu terlebih dahulu, lalu baru kau diubah menjadi vampire." Balasku.
"Dimana Ichiru? Sejak kapan dia jadi rekan Jouri?" Tanyaku.
"Ichiru kembali pada wanita itu. Dia akan kembali lagi kesini bersamanya untuk membantai Kaname." Jawab Nakayoshi.
"Apa kau ingin ingatanmu kembali lagi?" Ujarku.
"Ingatan? Tentu. Memangnya, kau bisa?" Tanya nya kembali.
"Aku memang tidak bisa. Tapi, Kaname bisa." Jawabku.
"Hah?! Sungguhkah itu?!" Tanya nya balik.
"Ya. Makanya bebaskan aku dulu." Jawabku lagi sambil memutar bola mata.
"Kau tidak menipuku kan?" Tanya nya lagi...
"Ya.. cerewet." Jawabku lemas karena bosan dengan semua pertanyaan yang dileparkan padaku.
Lalu tali ditanganku segera dilepaskan oleh Nakayoshi. Lalu, dia pun membawaku kerumahku.
"Ze..zero! Kau kembali?" Khawatir Sieren.
"Kau bersama... Nakayoshi. Nakayoshi? Kau baik baik saja kan?" Tanya Sieren khawatir.
"Dimana Kaname?" Tanyaku.
"Didalam." Jawabnya.
Lalu aku pun langsung menghampiri Kaname.
"Bagaimana Zero, dengan Yukki?" Tanya Kaname dingin.
"D..ia... masih disana. Tapi aku ingin meminta sesuatu padamu, kemarilah." Ucapku.
Lalu aku pun membisikkan sesuatu.
Lalu Nakayoshi dibawa oleh Kaname ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Vampire Family?
Про вампировYukki, anak SMA yang tak percaya dengan vampire pun ternyata adalah keturunannya. Warning! Ada adegan yang tak layak untuk dibaca!