[] 7 [] Titik Jenuh

5.4K 531 14
                                    

The Conqueror Curse Emperor

Tanggal Publish: 28 Mei 2016, Sabtu. 10.10 AM

Karya: Rianafni

Edited: 12 September 2020

****

[]7[]

Titik Jenuh

Sudah hampir tiga puluh tahun Kenshin melajang dan sekarang baru beberapa bulan dia punya seorang Permaisuri.

Dan kesan Kenshin adalah; ia benar-benar tidak menyesal telah melajang selama itu. Bahkan, sekarang ia malah sering berharap ketika bangun pagi, dia masih seperti beberapa bulan yang lalu. Hidup sendiri—meski tidak dalam arti yang sebenarnya.

Menikah dengan Ayumi itu… benar-benar kutukan.

Bukan karena Ayumi yang sering mengomel seperti halnya seorang istri terhadap suami; merajuk dan manja, semua perilaku itu tidak terjadi pada mereka. Hubungan mereka hanya politik. Kalau pun mereka berusaha mendapatkan keturunan pun bukan berarti Kenshin akan menganggap Ayumi lebih daripada rekan politik.

Mari berdoa, semoga pengandaian itu tidak akan pernah terjadi. Kenshin rela mati tanpa keturunan daripada harus berhadapan dengan perempuan rubah seperti itu.

Ayumi memang tidak mengomelinya, tidak mencoba memberi lelucon seperti yang sering ibunya lakukan ketika ayahnya sedang sibuk—itulah cara mereka saling menghibur satu sama lain, tapi Ayumi hanya menunjukan kehadirannya dengan sedikit kekuasaan. Perempuan itu adalah manusia pertama yang mampu menyuruh-nyuruh Kenshin atas nama protokol, tanpa persetujuannya telah menulis siapa-siapa saja anggota keluarganya yang akan punya jabatan baru dan manusia pertama setelah puluhan tahun yang memaksa menginjakan kakinya di kamar Kenshin.

Kenshin tidak bisa berpikir kalau beberapa tahun nanti, perempuan itu akan mengambil alih semua bagian kekuasaannya.

Kenshin tidak pandai membenci, namun di detik Ayumi meminta menikahinya dengan ancaman, saat itulah Kenshin berubah menjadi manusia yang pandai membenci.
Jika Kenshin menceritakan prahara rumah tangganya ini pada Tabibnya—satu-satunya orang yang Kenshin percayai sepenuh hati—mungkin lelaki paru baya itu akan menganggapnya gila karena berani-beraninya membenci istri yang cantik jelita.

Ia memang gila.

Dan orang yang sedang ia pikirkan itu kini tengah menuang teh ke cangkirnya; dengan gerakan anggun yang sama sekali tidak membuat kenshin terpukau.

Kenshin tidak tahu saja, sikap berkuasa Ayumi muncul di hari mereka sudah dinobatkan sebagai sepasang suami dan istri. Sikap itu muncul sebagai efek samping dari sikap Kenshin yang membuat Ayumi sakit hati.

Demi apapun, Ayumi lahir dan hidup dengan pemikiran bahwa ia adalah satu-satunya perempuan yang terlahir dengan kadar kecantikan yang tinggi, tapi berani-beraninya lelaki di hadapannya ini—yang sialnya telah membuatnya buta karena cinta—mencampakannya di malam pertama yang seharusnya penuh kasih. Mereka memang menikah karena ancaman Ayumi, tapi bisakah Kenshin sedikit melihatnya? Mengingat malam itu, Ayumi mencengkram badan cangkirnya dengan kasar.

“Apa aku tidak menarik?” Adalah teriakan Ayumi di malam pertama mereka pada pukul dua dini hari. Gadis itu sudah tidak berpakaian lengkap. Dan dia mabuk.

Kenshin—selaku manusia yang diteriaki—menuang cangkir dengan minuman di teko. Kepalanya mulai pusing, ia tahu teko itu bukan teh melainkan arak. Mungkin Ayumi yang memesannya, karena sebenarnya Kenshin tidak suka arak.

“Lihat aku Kenshin?” Ayumi berdiri dengan kedua kakinya yang lemah, dia limbung ke kanan ke kiri.

Kenshin mengusap wajahnya dan menatap gadis itu dengan pandangan menyipit. Tubuh Ayumi tidak bisa dikatakan telanjang tapi juga tidak bisa dikatakan berpakaian, atasan Ayumi robek—Ayumi sendiri pelakunya, mungkin karena pengaruh mabuk—sampai menampilkan dadanya yang putih. Dan dadanya semakin terlihat ketika Ayumi memaksa atasannya untuk turun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Conqueror Curse Emperor (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang