The Conqueror Curse Emperor (REVISI)

[]2::Asuka[]

The Conqueror Curse Emperor

[Tanggal Publish: 20 Mei 2016, Jum'at 06. 45 AM]
[Tanggal Revisi: 23 September 2018. Minggu. 17.08 PM]

[][][]

     
[]2[]
Asuka

    Lain Kenshin, lain Asuka. Asuka tidak berada di daerah yang sama dengan Kaisar pemilik kerajaan besar itu. Asuka memang terlahir di negeri Kenshin namun tinggal di kerajaan Tang yang saat ini menjadi kerajaan yang menjalin kerja sama dengan kerajaan Jepang milik Kaisar Satoshi. Perjalanan kerja sama itu sudah dimulai dari dahulu kala, sampai-sampai Jepang mengenal agama dari sana.

   Asuka adalah nama dari seorang gadis misterius yang hidup di gubuk bersama ibunya. Mereka sama-sama mengasingkan diri di hutan yang jauh dari pedesaan. Orang-orang yang pernah melihatnya mengatakan jika ibu dan anak itu mengasingkan diri karena punya kekurangan yang mengerikan dimana si Ibu yang sudah cukup tua punya luka bakar disekujur tubuhnya termasuk wajahnya sementara putrinya, Asuka, punya semacam kelainan di matanya yang bernetra merah.

Tapi fakta yang sebenarnya tentu saja bukan seperti itu.

Alasan mereka mengasingkan diri dengan lintas negara jelas tidak sesepele itu. Bukan untuk mengasingkan diri, melainkan menyembunyikan diri.

Mereka berdua sebenarnya adalah buronan Kerajaan Heian yang sudah dicari-cari semenjak menghilang dari perburuan. Demi apapun Asuka tidak pernah merasa berbuat kejahatan apapun sampai harus menjadi buronan, namun ‘pangkat buronan’ itu mereka dapat karena status ibunya—yang dari dulu sampai sekarang—sebagai penyihir.

Kaisar-kaisar terdahulu mempunyai pendapat jika penyihir itu tugasnya hanya memberi penyakit tanpa pernah menyumbang pada pembangunan kerajaan. Alhasil, saat itu sampai sekarang penyihir disandingkan dengan para penjahat kelas pembunuh—yang hukumannya hanya satu yaitu kematian.

Asuka memang tidak pernah melihat langsung perburuan yang melibatkan para Kaisar dan penyihir—karena ia juga hanya mendengarnya lewat mulut ibunya. Ia juga tidak bisa mengelak karena buktinya sudah nyata; dalam bentuk tubuh ibunya yang hampir 90 % terkena luka bakar.

Kata ibunya, dia satu-satunya yang selamat dari ketujuh penyihir—yang ternyata teman-temannya—ketika Kaisar Kerajaan Heian yang saat ini digantikan oleh penerusnya membantai desa mereka habis-habisan. Mungkin saat itu Asuka masih kecil jadi dia tidak ingat. Oleh karena itulah mereka pindah ke negeri orang dan hidup disana dengan menjadi pengrajin rotan.

Dan bukan hanya mereka berdua yang menjadikan hutan Kerajaan Tang sebagai tempat persembunyian karena disini gubuk mereka bukan satu-satunya, ada tiga gubuk lainnya—yang ketika remaja Asuka ingat kali pertama sebuah rumah baru berdiri disisi rumahnya—yang ternyata juga seorang penyihir.

Karena ibunya penyihir, tetangganya penyihir dan fakta bahwa ia tidak terbiasa dengan dunia luar—terlebih dia takut diburu Kaisar, sekuat apapun dirinya—jadi Asuka hidup dengan satu pemahaman bahwa dia adalah musuh sang Kaisar.

Ia tidak bisa menghormati Kaisar—seperti halnya seorang rakyat kepada Pemimpinnya disaat ibunya menggebu-gebu menyatakan kepengkhianatannya kepada kaisar itu.

Ia juga tidak bisa pura-pura baik-baik saja karena sebenarnya hatinya menggebu dengan penuh dendam.

Entah sejak kapan benih dendam itu tertanam dalam dasar hatinya karena saat ini, benih itu sudah menjadi pohon besar yang menunggu berbuah. Mungkin Azusa—ibunya—memiliki peran sebagai penyiram benih itu. Dan para tetangganya sebagai penabur pupuk.