Part 8

168 19 2
                                    

"Cinta itu seperti seni karena cinta tak memiliki arti khusus,semuanya terserah kita ingin memberinya arti apa"

***

Setelah mendengar kabar bahwa Naya dilarikan ke rumah sakit. Bu Nadya langsung mencari nomor telepon orangtua Naya.

"Hallo. Bisa bicara dengan bapak Ardi?"

"Ya.Dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?"

"Anak bapak sedari tadi pingsan,dan telah dilarikan ke rumah sakit."

"Yatuhan Naya. Di rumah sakit daerah mana Bu?"

"Sepertinya Dave membawanya ke rumah sakit Aditama GC. karena rumah sakit itu paling dekat dengan sekolah"

"Terimakasih"

Setelah mendapat telepon dari pihak sekolah,Ardi segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit ADITAMA GC.
Ia sudah sangat tahu diluar kepala mengenai detail dari rumah sakit itu karena dulu ia sering melakukan praktek disana.

Biasanya pada saat-saat seperti ini Naya pasti dirawat di ruang UGD,dan Ardi langsung mencari ruangan itu.

Benar dugaannya Naya memang dirawat disana. Insting seorang Ayah dan kemampuan dokter spesialis yang ia punya sangat membantu pada saat-saat seperti ini.

"Apa kamu yang bernama Dave" tanya Ardi saat ia telah dekat dengan ruang rawat Naya.

"Benar om"jawab Dave singkat.

Dave terlihat sangat frustasi dan khawatir akan kondisi Naya. Ardi dapat dengan jelas membaca raut mimik yang Dave tunjukkan.

"Saya Ardi,orangtua Naya. Saya dapat melihat kekhawatiran dibalik raut mimik kamu."

"Maaf om"

Itulah satu-satunya kata yang dapat mendeskripsikan rasa bersalahnya.

"Maaf? Saya justru berterimakasih atas kebaikan kamu. Apa kamu tadi membentak anak saya?"

"I-iya om. Bagaimana om bisa tahu?"

"Saya sangat tahu syndrome yang Naya derita. Saya memang bukan dokter di bidang itu,tetapi saya sudah sangat paham bagaimana kondisi kesehatannya"

"Saya minta maaf om. Karena akibat perbuatan saya putri om bisa seperti ini"

"Saya akan memaafkan kamu tetapi dengan satu syarat"

"Apapun akan saya lakukan om"

"Kamu jaga putri saya seperti kamu menjaga diri kamu sendiri dan saya mohon jangan sampai kemarahan kamu membuat dia takut apalagi membuat syndrome itu menguasai dirinya"

"Baik om"

***

Setelah menunggu selama dua jam,dokter pun keluar dari ruang rawat Naya.

"Bagaimana keadaan putri saya,Dokter faisal?"

"Keadaanya telah membaik,Dokter Ardi. Syndrome itu memang menguasai diri putri anda. Tetapi kami dapat bertindak dengan cepat sehingga keadaannya sekarang telah membaik"

"Pesan saya,putri Anda jangan dalam keadaan tertekan.putri Anda telah dipindahkan ke ruang inap."

"Baik Dok. Terimakasih"

"Sama sama"

Dave yang sedari tadi diam membuat Ardi bingung.

"Kamu takut dokter?" Tanya Ardi kepada Dave

Dave pun terkejut mendengar pertanyaan Ardi, karena itu sangatlah benar.

"Bagaimana om bisa tahu?"

"Saya mempunyai kelebihan seperti kamu"

"Om juga mind readers?"

Ardi pun menganggukan kepalanya. Sambil melangkahkan kakinya menuju ruang inap Naya.

***

"Nay,kamu udah mendingan"

"Iya pa. Kenapa Aldi bisa ada disini?" Tanya Naya heran

"Dia yang membawa kamu kesini"jawab Ardi

"Makasih Al"

Dave tersenyum simpul lalu menanggukkan kepalanya.

"Nay papa tinggal dulu ya. Kebetulan banget papa ada praktek di rumah sakit ini. Nanti papa balik lagi. Dave kamu bisa jaga Naya kan?"

"Iya om"

Setelah Ardi keluar Dave pun berjalan mendekati Naya.

"Nay"

"Iya?"

"Gue mau minta maaf sama lo. Karena gue ngebentak lo jadinya lo dirawat disini"

"Iya udah saya maafin"

"Makasih. Lo satu-satunya teman perempuan yang gue punya. Lo maukan jadi sahabat gue?"tanya Dave

"Ya. Kita sekarang kita sahabatan"

Keduanya pun tersenyum bahagia. Sebenarnya Dave memang
Tidak mempunyai teman perempuan. Ia tidak ingin membuang buang waktu hanya untuk berteman dengan perempuan yang menurutnya manja dan kekanak-kanakan.

***

"Nay kata dokter kamu udah boleh pulang" sahut Ardi

"Beneran ni pa?"

"Iya sayang"

"Om saya pulang duluan ya. Saya harus balikkin mobil temen saya ke sekolah."

"Iya Dave makasih. Inget persyaratan kita ya"

"Siap om. Nay gue duluan ya"

"Iya Al. Makasih ya"

"Sama sama"

-

"Gue heran sama lo,Nay.Di saat-saat seperti ini lo masih aja bisa senyum dan maafin gue"batin Dave

----------------------------------------------------------------------------------------------

Vommentnya jangan lupa!!!

Love You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang