Ya,setelah dia memiliki tempat tinggal baru, sebagai ibu tentunya aku sangat merindukan kehadiran putri bungsuku itu. Begitupun dengan ayah dan kakaknya.Kami sempat khawatir dengan keadaan dia di tempat barunya. Apakah Xali kami bahagia? Apakah Xali kami bisa tersenyum? Yaa, kami selalu memikirkan hal itu berulang-ulang bahkan sampai harus menangis. Selama ini kami tidak pernah membiarkan dia tinggal sendiri, tapi sekarang dia benar-benar tinggal jauh dari kami.
"Yah, bagaimana jika kita ke tempat Xali besok? " tanyaku penuh harap kepada suamiku.
Sebenarnya aku juga takut jika harus mengajak suamiku ke tempat Xali, mengingat kondisinya sempat drop. Tapi, bagaimanapun juga aku yakin dia juga merindukan putri bungsunya itu.
"Terserah bunda saja" balasnya lembut.
"Apa bunda yakin tidak akan mengganggu Xali? " sela Oscar.
" Apa kau tidak merindukan adikmu itu? Kasihan dia harus tinggal jauh disana tanpa salah satu dari kita"
" Kau juga harus ikut, adikmu juga pasti merindukanmu. Kasihan sia sendiri disana, ditambah Junior juga pasti tidak bisa berkunjung ke tempat Xali karena pekerjaannya" Balas suamiku yang membuat anak sulungku itu mengangguk mengiyakan.
.......
Yaa, jika dipirkan lagi keadaan rumah memang sudah sepi semenjak kepergian Xali. Aku juga memang merindukan adikku itu.
Yaa, walaupun dia selalu menggangguku, tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa rinduku padanya...
"Xali, kakak juga khawatir dengan keadaanmu disana" kataku sambil merebakan tubuhku di ranjang.
"Apakah kau makan dengan baik disana? Apakah kau tertidur pulas tanpa terbangun? Apakah kau masih bermain game disana? "
Hahahahaha, aku tertawa kecil ketika mengucapkan kata-kata itu.
"Yosshh, aku janji, besok kita akan bermain game favoritmu seharian penuh".
.......
Yaaa semuanya sudah siap. Istri dan anak lelaki ku sudah siap mengunjungi Xali.
Hari itu, aku mempersiapkan diriku sebaik mungkin. Aku mempersiapkan kondisiku sebaik mungkin agar ketika Xali melihatku dia takkan merasa sedih.
....
Oscar yang duduk disampingku terlihat bahagia hari ini. Dia pasti bahagia bisa mengunjungi adik perempuannya itu. Sementara aku menatap istriku yang duduk di kursi dibelakang kami juga sesekali tersenyum bahagia.
Aku tidak bisa membayangkan betapa rindunya kami kepada gadis mungil itu.
......
"Apa sebaiknya kita memberitahu Junior? " tanya Oscar.
"Ahh sudahlah, pasti dia juga sedang sibuk bekerja, bunda tidak ingin mengganggunya".
"Yaa, setidaknya kita memberitahu dia bun"
"Yasudahlah.. bunda akan menelpon Junior. "
.....
"Hallo... "
"Nak Junior? Ini bunda " kataku semangat.
"Bunda? Gimana kabarnya? Om udah baikkan? " seru Junior.
"Iya, bunda sehat kok, om juga sudah baikan. Kamu sehatkan? "
"Iya bun, aku sehat... "
" oo yaa, bunda,om sama Oscar sekarang lagi dijalan mau ke tempat Xali, kamu mau ikut? " ajakku ramah.
"Hmmm, gimana yaa bun, kayaknya ngga bisa deh, soalnya lagi ribet dikantor. Tapi kemarin aku juga udah ketempat Xali. " jelas Junior.
"Oo, yasudahlah yang penting kamu udah kesana sebelumnya. Yasudah,kamu lanjutin kerjanya yaa, sebentar lagi bunda sampai di tempat Xali"
"Oo iya Bun, hati-hati yaa. Jaga kesehatan. Salam sama Om dan Oscar juga" balas Junior.
"Iya Jun... "
.....
Akhirnya setelah limabelas menit perjalanan, kami akhirnya sampai ditempat Xali.
"Xali... " Aku memanggil adikku padahal kaki kami masih jauh dari tempat Xali.
Kami mendekati Xali. Yaa adikku ini ternyata bisa hidup sendiri disini.
"Waahh kamu hebat dek, bisa tinggal sendiri disini. " kataku sambil membantu bunda mengeluarkan beberapa makanan yang disiapkan bunda dari rumah untuk Xali.
....
Aku memandangi putri bungsuku ini dengan penuh kerinduan. Aku sangat merindukannya.
"Ayah, jangan nangis... Xali juga kangen sama ayah"
Aku tersenyum memandangi Xali. Sepertinya memang dia hidup bahagia disini.
"Hey bang, apa kau menjaga ayah dan bunda dengan baik selama aku disini? "
Aku tersenyum memandangi adik mungilku ini. Berani juga dia.
......
Yaa, seharian penuh kami habiskan dengan mengobrol bersama Xali. Kami menceritakan semua hal yang terjadi semenjak Xali tidak lagi tinggal dirumah.
Tak terasa hari sudah mulai sore. Kami pun bersiap untuk pulang.
"Xal, kamu baik-baik disini yaa. Jangan nakal loh. Nanti kalau ada waktu kami kemari lagi" kataku memandangi anak perempuanku itu.
"Makan yang banyak yaa, setidaknya kamu tuh harus tambah tinggi " ledekku pada adikku ini.
" ayah nanti balik lagi kesini. Kamu jaga kesehatan yaa"
"Siap LAKSANAKAN"
Kamipun tersenyum melihat Xali dengan perlahan-lahan meninggalkannya dibelakang kami.
"Bye.. see you "
Akupun melambaikan tanganku kearah Xali dibelakang kami. Yaa memang berat meninggalkan adikku ini, tapi aku sudah berjanji untuk kembali mengunjunginya.
Ayah dan bunda juga terlihat senang setelah mengunjungi Xali.
....
"Bang, sebenarnya gue juga ngga siap hidup disini. Keadaannya ngga sama kayak dirumah. Gue kangen masakan bunda. Kangen ayah, kangen gangguin abang juga. Oo yaa, elu jagain bunda sama ayah baik-baik yaa. Awas loe sampe bikin mereka nangis. Cukup gue lihat bunda sama ayah nangis karena gua bakalan pindah dari rumah."
"Iyaaaaaa Michelia Oxalis. Gue, abang lu Marcello Oscar bakal gantiin elu jagain bunda sama ayah. Tenang aja. "
"Bang ??? "
"Iy.... "
"Xal? Xali?...... "
"Xaliiiiii..... "
Yaa, ternyata hanya mimpi. Xali, pasti baik-baik saja disana.
......
Update kali ini special partnya keluarga Xali. Nanti ada juga pov nya, tungguin aja...
Maaf kalo masih garing -,-"
Tapi emang garing juga sih...Jangan lupa vote yaa...
Thankyou ^^v

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy To See You...
RandomCerita ini mengisahkan bagaimana perjuangan seorang lelaki menjaga wanita "terakhirnya" yang pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit yang sudah ia jalani sekian lama... selama ia menjaga wanitanya... *maaf jika ceritanya garing...ini cerita per...