Chapter 6

712 61 1
                                    

Justin pov

Kalo di liat-liat lagi, Selena itu cantik juga . Pipinya tembem membuat dia lebih imut ketika tertidur.

"Jay, tidurlah. Jangan melihat wajahku terus. Kau akan jatuh cinta nantinya ." Aku tersentak

"Kau tidak tidur ? bagaimna kau tau ?"

"Apakah tebakanku benar ? Kau tidak tidur dari tadi dan hanya memperhatikan wajahku"

"Sudahlah, kau tidur saja . Kau harus istirahat "

Sebenarnya aku tidak tertidur, yang kulakukan dari tadi hanyalah memperhatikan wajah Selena dan mengelus rambutnya yng bergelombang tapi sangat halus . Kayaknya aku mulai suka dengan Selena . Tapi aku takut karena mungkin dia tidak akan suka padaku . Mana ada putri yang mau kepadaku yang hanyalah rakyat biasa, ini bukanlah dongeng dimana sang putri mencintai dan menikah dengan rakyat biasa , apalagi reaksi keluarganya . Biarlah perasaan ini tetap kujaga . Kukecup kening Selena lama. Kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 3 , sekolah akan selesai 15 menit lagi . Aku tak tega membangunkan Selena .

Setelah memastikan bahwa dia sudah benar-benar tertidur, aku melepaskan pelukannya dan beranjak untuk mengambil tasku dan tasnya di kelas .

Aku berjalah menuju kelasku, tapi entah mengapa perasaanku tidak jadi tidak enak . Tapi akukan hanya meninggalkan Selena yang tertidur sebentar. Aku merabah saku celanaku. HP ku juga aku bawah . Entahlah, mungkin hanya perasaanku saja .

Sampai di kelas, ternyata masih ada Mrs. Lisa didalam kelas. Aku mengetuk pintu .
Tok tok tok

"Permisi Mrs. Lisa "

"Ya Justin ? Silahkan masuk . Ku dengar dari teman-temanmu tadi tunanganmu pingsan dan kamu menemaninya di uks, wah kau ini sungguh pria sejati." aku melirik teman-temanku tapi yang mereka lakukan hanyalah pura-pura menulis . Aku pun mengangguk kepada Mrs. Lisa.

"Iya benar Mrs , tadi tunangan saya di siksa oleh Hailey " aku pun menahan emosiku mengingat kejadian tadi .

"Iya Mrs tau dan tadi Hailey juga dipanggil ke ruangan BK dan dikasih hukuman. Mungkin sekarang dia lagi membersihkan toilet" aku menganguk tapi sedikit ragu bahwa Hailey akan melakukan itu .

"Aku hanya mau ijin mengambil tasku dan Selly karena sebentar lagi kelas akan selesai . Bukan begitu Mrs ?"

"Yah silahkan . Kalau begitu, saya titip salam kepada tunanganmu, saya dengar dia sangat cantik, ah bahkan dia tidak mengikuti pelajaranku hari ini! Sayang sekali"

"Baiklah mrs. Lisa, saya permisi"

Aku pun mengambil tasku dan juga menenteng tas milik Selena. Perasaanku semakin tidak enak.

Aku pun mengalihkan langkahku untuk kekantin, perasaanku tidak enak mungkin karena tadi aku belum makan begitu juga dengan Selena .

Kantin sangatlah sepi, maklumlah ini masih jam pelajaran, ada juga beberapa orang disini. Mungkin mereka membolos .

"bisakah kau berikan aku makanan untuk 2 orang. Tadi aku dan tunanganku tidak makan, kau taulah tadi kenapa" ucapku pada seorang penjaga kantin yang masih muda, dia memang tak berbeda jauh umurnya dariku. Dia bisa dibilang akrab denganku.

"Yah baiklah, aku lihat tadi kau menampar Hailey yang menyakiti tunanganmu, tak kusangkah kau jadi lebih kejam karena Hailey menyakiti wanitamu."

"hmm, itu tidak seberapa. Aku tidak segan-segan membunuhnya kalau menyakiti wanitaku lagi" aku memang tidak serius dengan ucapanku . Itu hanyalah sebuah ancaman menurutku.

"Baiklah good boy, ini makananmu. Aku juga memberikan plus Teh hangat untuk tunanganmu. Dia membutuhkannya " Aku mengangguk

"Thanks bro"

Aku pun meneruskan perjalananku menuju uks dimana kutinggalkan Selena seorang diri disana. Entahlah perasaanku menjadi semakin tidak enak, tapi aku berusaha membuang semua itu jauh-jauh.

Kringggg

Bel pulang pun berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas . Aku tetap berjalan dengan santai. Tiba-tiba saja banyak murid-murid apalagi yang perempuan lari dengan cepat. Apakah disini ada seorang cogan yang masuk ke sekolah kita ? Oh tidak Justin, kaulah yang paling tampan . Tapi mereka semakin ramai berlari. Aku pun menahan tangan seorang siswi untuk bertanya

"ada apa ?"

"Kak Justin? Kak Justin ngomong sama aku? Kak Justin pegang tangan aku ? Apakah aku bermimpi?"

"Diamlah, jawab pertanyaanku . Ada apa? Kenapa kalian semua jadi lari-lari beramaian seperti ini ?"

"Ehmm itu kak, tadi katanya ada orang yang teriak-teriak kesakitan di uks."

"Ohh kir--- APA? DI UKS?" Selena sedang berada di uks.

"Iya, mereka mencoba membuka pintunya tapi terkunci dari dalam. Terdengar beberapa suara perempuan, tapi yang satunya lagi menangis katanya"

aku pun mengepalkan tanganku dan melebarkan langkahku semakin cepat ke uks. Aku meremas plastik makanan ditanganku . Tidak akan kuampuni siapa saja jika mereka menyakiti Selenaku .

Aku semakin mendekat di uks, kulihat uks telah ramai dengan orang-orang terdengar suara perempuan-perempuan tertawa dari dalam uks dan juga terdengar suara tangisan.

"Just--aww sak hiks -kittt" suaranya bergetar, itu suara Selena .

"Minggir!" Kataku membentak dan semua orang di depan uks langsung minggir membiarkanku di depan ruangan uks, mereka tidak bubar tapi memperhatikanku . Kucoba membuka pintu tapi terkunci.

"Dengar, mereka masih mencoba membuka pintunya. Tapi tidak akan berhasil manis, kami menguncinya. Hahahaha" itu seperti suara Hailey. Aku semakin emosi.

Aku mundur tiga langkah dan brakk pintunya langsung terbuka sekali dorongan dengan kakiku . Mungkin karena emosi kekuatanku bertambah . Kulihat Selena terduduk di lantai sudut ranjang, matanya sembab, rambutnya berantakan. Keadaannya lebih buruk dari yang tadi . Hailey yang kaget terdiam dengan muka kaget dan posisi tangan terangkat ke atasa seperti akan menampar Selena . Emosiku sudah memuncak sekarang.

"HAILEYYYY! APA YANG KAU LAKUKAN? SUDAH KUKATAKAN! TIDAK AKAN KIBIARKAN SIAPA SAJA MENYAKITI WANITAKU! DAN SIAPAPUN DIA YANG BERANI! TIDAK AKAN KUAMPUNI!"

"tapi Just dia ya---"

"DIAM!! KALIAN AKAN MEMBAYAR MAHAL!"

Next ? Vomentnya jangan lupa 😘
ps: jangan lupa di follow akun gue. Bye 😚

Wild Princess (JELENA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang