Entahlah, ketika pikiranku berkata jangan pergi untuk menemuinya, hatiku malah sangat menginginkannya. Dan perang alam diriku pun terjadi, akhirnya. Aku datang, ya datang menemuinya.
Hari itu hujan turun sangat deras, aku tadinya mengurungkan niatku untuk Datang kesana, tetapi isi pesannya menghantuiku, akhirnya setelah aku memakai hoodie ku lalu mengambil payung dan mulai berjalan kesana.
Sesampainya di taman, aku melihat seorang cowok duduk disalah satu kursi ditaman. Entah kenapa setelah melihatnya nyaliku menciut, dan aku malah ingin pulang. Aku segera membalikkan badanku dan lekas meninggalkan taman. Namu cowok itu memanggilku " Viii tungguu. Sejahat itu kah aku sampai kamu nggak mau ketemu aku "
Aku mematung, aku bingung harus menjawab apa." A..ak..akuu"
Tiba tiba fino memelukku, aku bingung harus ngapain. Dan dia mulai membuka mulutnya " Kamu mungkin anggep aku bajingan atau apa, anak brengsek yang suka gangguin anak lain. Tapi sungguh perasaanku tak main main. Aku menyukaimu dari pertama aku melihatmu"Sungguh entah apa yang aku rasakan, tapi seketika bayangan mas prass terlintas di benakku. Seketika itu pula akuu bergegas lepas dari pelukan fino dan berlali pulang, tak peduli hujan deras saat ini.
" Kamu kok basah kuyup sayang, payungmu mana ? " tanya bunda setibanya aku di panti
" Itu bund tadi rusak dijalan"
" yaudah sana masuk keringkan badanmu "
Aku langsung masuk ke kamar dan mengeringkan badanku.Setelah kejadian di taman, aku semakin dekat dengan fino.
Awalnya, semua murid cewek di sekolahan memandangku sinis, ya karena patah hati tentunya. Sang pujaan sudah punya mangsa baru. Dan aneh nya aku menikmati itu.Sampai suatu saat, kami berdua pacaran. Entah apa pacaran itu sebenarnya, tapi pada saat itu fino berjanji akan selalu menjagaku. Seraya mencium keningku, aku memeluknya. Perasaan ini aneh, sama seperti saat dulu. Perasaannya ke pras. Ah dimana dia sekarang aku tak tahu.