Bagian 5

221 6 0
                                    

Setahun sudah kami berdua pacaran. Dan , besok fino telah resmi lulus dari sekolahan, antara senang dan sedih. Walaupun ya dia masih pacarku, tapi tetap saja ada yang berbeda.
Setelah berpacaran denganku, fino benar benar berubah. Karena dia berjanji akan menjadi lelaki yang baik untukku. Dia tetap bersama genk nya tapi berbeda, sudah tidak pernah menjahili teman temannya. Dan kabar baiknga. Dia diterima di universitas terbaik di jakarta. Bangga? Tentu. Sedih ? Sudah pasti.
Akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba, fino berangkat ke jakarta. Aku yang mengantarnya ke terminal. Sejak berangkat, aku memandang nya, karena mungkin nanti aku tidak bisa memandang nya selama ini. Sebelum fino masuk ke bis. Aku memeluknya erat. Dia hanya tertawa dan berkata
" Hei nona cantik, aku hanya ke jakarta. Tak jauh dari sini, janga menangis nanti kamu tambah jelek . sebulan sekali aku akan pulang mengunjungimu. Tenang saja sayang"
Aku semakin terisak tak ingin melepaskan pelukanku. Namun dia memang harus pergi, aku melepasnya. Dia masuk ke bis lalu melambaikan tangan. Bis itu pun jalan.

Aku berjalan pulang, membeli minuman agar perasaanku kembali tenang. Entah apa yang membuatku takut. Semacam aku takut dia takkan kembali.
Ditengah perjalananku, aku tak sengaja melihat sosok orang yang aku kenali. Tapi kenapa dia. Penuh luka. Menangis ? Dan itu ? Aku gemetar itu meli. Tapi kenapa. Aku berlari menghampirinya.
" Meliiiii apa yang terjadi sama kamu ? " tanyaku gemetar, tak sadar aku berkaca kaca.
Dia semakin terisak. Aku memeluknya . menenangkannya.
Aku membawa ia kerumahnya, untung saja orang tuanya sedang keluar kota.
Setelah aku mengobati lukanya. Menyuruhnya untuk berganti pakaian. Dia terbata menjelaskan semuanya.
" Jadi tadi aku main kerumah rangga, sampai dirumahnya sepi. Tetapi aku jelas mendengar ada seseorang didalam. Laki laki dan perempuan sedang bicara dengan santai. Sambil tertawa" meli terisak. Aku memegang bahunya, membeti isyarat bahwa dia bisa. Dan dia melanjutkannya.
" Dan aku masuk dan melihat mereka sedang berciuman, aku langsung kaget dan tak sengaja menyenggol vas bunga, mereka berdua berhenti dan langsung melihat kearahku. Rangga kaget melihatku dia terdiam kaku. Aku langsung lari keluar rumah tak perduli rangga berteriak memanggilku"
Aku memeluk meli , mencoba menenangkan nya. Aku mengerti.

Aku pun semakin sibuk dengan pekerjaan sekolahku, maklum. Kelas sekarang aku kelas 12.
Fino sebulan sekali pulang ke karawang untuk menemuiku. Ya sekedar untuk menghabiskan waktu denganku.

Dan setelah aku selesai ujian, fino pernah berjanji akan mengenalkan aku ke orang tuanya.
Aku jelas senang. Berarti fino memang serius denganku

Tuhan, Siapa JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang