3.

4K 407 20
                                    

Jeon Jungkook

Aku menguap lebar terbangun dari mimpi indahku. Sinar matahari menyilaukan mataku.

"Astaga, sudah pagi." Gumamku. Saat ingin membuka pintu, seseorang membukanya sambil memakai topeng joker.

Kalian tahu tidak rasanya di kagetkan seseorang saat nyawa kalian belum terkumpul penuh? Itu rasanya seperti... ntahlah. Tak bisa di jelaskan.

"Hahaha, ayo Kookie, kita ke bawah!"

"Aku bahkan belum mandi Hyung."

"Apa peduliku?" Hyung ku memang begitu. Mengesalkan namun mengesankan. Aku tidak mengerti kenapa ia bisa lahir sesempurna ini.

"Ck, tunggu lah. Aku mandi dulu baru kita ke bawah." Wonwoo Hyung hanya mengangguk lalu meninggalkanku.

Astaga. Dasar gila.

--

"Jeon kecil sudah mandi!" Astaga. Kenapa aku punya keluarga kecil yang sangat aneh?

"Eomma, aku sudah besar." Eomma ku menyuruhku duduk di samping Appa yang tengah sibuk dengan ponselnya. Maksudku, bertelepon.

"Sarapan apa hari ini Eomma?" Tanya Wonwoo. Eomma menyiapkan nasi kami di mangkuk lalu mengambil lauknya. Wah, Sup Udang dan apa ini? Kentang rebus dibumbui dengan kecap dan sambal pedas.

"Mashitaa!! Selamat makan!" Hyung langsung menyantap sarapan yang tertata di meja.

"Hari ini kau ingin kemana?" Tanya Eomma pada Hyung. Hyung tampak berpikir.

"Aku ingin ke mall." Aku meletakkan sumpit ingin berargumen.

"Aku tahu kau ingin ikut kan?" Aku memberi senyuman kecil lalu melanjutkan makanku.

"Kalian seperti anak gadis saja."

"Kami tidak berbelanja." Aku melirik ke arah Hyung yang mengucapkan kata itu bersamaan denganku.

"Aku ingin melihat yeoja-yeoja cantik disana." Aku ber highfive ria dengan Hyung-ku. Lalu kemudian, kami di jitak oleh Eomma. Aish. Sakit.

"Dasar byuntae" aku dan Hyung tertawa keras. Astaga. Eomma-ku ini tahu pikiran kedua anak laki-lakinya.

"Yasudahlah, Yeobo. Biar kan saja mereka." Kami berdua melirik ke arah Appa.

"Omo, Appa membela kita." Aku berbisik dengan Hyung.

"YA! KALIAN BERTIGA SAMA SAJA!"

---

Ekspetasi. Ya. Tadi semua hanya ekspetasi kalau kami ingin melihat yeoja-yeoja cantik.

Pada akhirnya, Hyung-ku akan terpenjerat di toko buku yang amat sangat ku benci. Kau ingin bertemu yeoja cantik disini? Kalau yeoja berkaca mata banyak.

Astaga aku muak.

Aku berkeliling di toko buku itu. Ntah untuk mencari apa. Walau terkadang aku suka buku fantasi atau mungkin sejenis Sains. Tapi apa kalian tahu? Terkadang aku juga bisa membenci itu.

"Korean In Love atau yang Dairy ini?"

Aku kenal suara itu.

"Ya! Eonni, bantu aku pilih!" Aku berjalan pelan menuju bagian novel.

Romance.

Haha. Kesukaan seorang yeoja adalah romance.

Aku melihat seorang gadis dengan rambut coklatnya di gerai sedang membaca sipnosis buku di belakangnya.

Jeong Yein.

Ia kembali mengejar yeoja yang lebih tua darinya itu.

"Yang mana yang bagus Eonni?" Aku bersembunyi di balik rak-rak buku itu melihat dia.

"Dairy saja." Jawab yeoja di sebelah nya itu.

"Yein, aku ke toilet sebentar kau disini saja." Gadis itu bergumam.

Yes. Kesempatan.

Aku berjalan menuju tempat Yein yang sedang melihat-lihat buku itu.

"Ekhem." Gadis itu tak peduli dan masih mencari-cari.

"Yang mana ya.." ia menatap kedua novel romance itu.

"Choco Lover saja." Gadis itu menoleh ke arahku.

"Eum? Sunbae?!" Ia menatapku terkejut.

"Annyeong." Ujarku pelan. Ia tertawa kecil.

Lucunya si bodoh ini.

"Sunbae sedang apa?" Aku berdehem sambil memainkan bola mata.

"Mengikutimu."

"Stalker?" Aku tertawa kecil saat gadis itu menyebut stalker.

"Tidak juga. Aku hanya berjalan-jalan dengan Hyungku."

"Wonwoo Sunbae?" Aku mengangguk. Ia ber oh ria lalu kembali memilih buku-bukunya itu.

"Bantu aku memilih buku Sunbaee" aku mengangguk.

"Lebih bagus yang mana Sunbae?" Tanyanya. Sebuah novel berwarna merah muda dan abu-abu itu di sodorkannya padaku.

"Yang ini bagaimana ceritanya?" Tanyaku.

"Ceritanya tentang seorang gadis yang menyukai musik, tapi orangtuanya melarang. Lalu ia bertemu seorang pria begitu.." jelasnya.

"Kalau yang Blank ini?" Yein diam sebentar.

"Itu ceritanya seorang pria menyukai seorang gadis diam-diam. Dia selalu menganggu gadis itu dan membuat gadis itu kesal. Yahh begitu." Aku diam sejenak.

"Yang abu-abu saja." Ia meringis pelan.

"Apa tidak bagus yang Music ini?"

"Kenapa? Kau tidak suka yang Blank ini ya?" Ia menatapku sejenak lalu menggeleng.

"Eumm sedikit mengena."

"Maksudmu?" Ia menggeleng. Lalu meletakka novel abu-abu tadi.

"Tidak ada. Hanya sedikit enggan membeli yang itu." Aku menatapnya lurus. Seperti ada yang di sembunyi kan.

"Yein-ah!" Panggil seseorang. Kami berdua menoleh. Lalu ia berlari ke arah gadis itu.

"Hm? Jiae Noona?" Gumamku. Jiae menoleh ke arahku lalu menaikkan kedua alisnya.

"Hei Jungkook!" Ia melambaikan tangannya. Aku membalas sapaannya sambil tersenyum.

"Kami duluan ya!" Aku mengangguk kecil. Yein melambaikan tangannya lalu mengikuti Jiae Noona dari belakang.

Huft, Dah Jeong Yein.

----

Yeeeeee hari ini yein ultah. Saengil chukae hamnida Jeong Yein Eonni!!

Dan forget vote n comment nya gaaaiiiss!!! See youuu!!

Her LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang