Yein memandang lekat buku merah muda yang di belinya tadi. Ia menerawang sambil menatap keluar jendela kamarnya.
"Belum tidur?" Yein menoleh ke sumber suara sambil bergumam.
"Kenapa?" Tanya Jiae sambil tidur di samping gadis itu. Yein menggeleng.
"Aku tidak bisa tidur." Jiae hanya mengangguk mengerti.
"Mingyu dibawah." Yein menutup novelnya lalu bangkit dari posisinya.
"Untuk apa dia ke sini?"
"Menemuimu." Yein menghela nafas lalu berdiri dari ranjangnya. Ntahlah, gerakan malas langsung merambat ke tubuhnya.
"Kau enggan menemuinya?"
"Hmm" Yein turun kebawah lalu menemui Mingyu yang sudah menunggunya di ruang tamu.
"Hm, Yein" Yein tersenyum kecil lalu duduk di sofa merah marun.
"Kenapa Sunbae datang malam-malam begini?" Tanya Yein. Mingyu hanya menggeleng pelan.
"Hanya bosan dan datang kemari." Yein mengangguk kecil lalu menyandarkan dirinya ke sofa.
"Kau sedang apa?" Tanya Mingyu.
"Hm, hanya membaca novel saja." Jawab Yein.
"Mingyu Sunbae" Mingyu mendongak.
"Bagaimana menurutmu jika kau menyukai seseorang namun kau ingin tak menyukainya?" Mingyu mengerutkan keningnya.
"Maksudnya kau ingin melupakannya?" Yein mengangguk.
"Kenapa?" Yein menunduk sambil memainkan jarinya.
"Karena merasa tak pantas saja."
"Aku?" Yein memainkan jemarinya. Mingyu berdecak.
"Kau memang sulit di tebak."
"Ya aku memang begitu." Mingyu menatap Yein antusias.
"Putri tunggal Jeon memang misterius." Yein hanya mengulum senyum. Ntah kenapa percakapan yang menyenangkan biasanya, menjadi lebih membosankan.
Yein melirik ke arah jam dinding.
"Sebelum kau mengusirku, kurasa aku harus pulang duluan." Yein terkekeh geli.
"Sampai jumpa di sekolah Yein-ah." Yein mengangguk lalu mengikuti Mingyu yang keluar.
"Hati-hati Sunbae." Mingyu diam sejenak lalu membalikkan badannya.
"Ada yang ketinggalan?" Tanya Yein. Mingyu tersenyum.
"Ada."
"Apa?" Mingyu menarik Yein kepelukannya. Membuat jantung Yein memompa lebih cepat dari biasanya.
"ANNYEONG YEIN-AH!" ia berlari pergi menuju mobil hitamnya. Meninggalkan Yein yang mematung.
Yein kembali ke dalam kamarnya lalu merebahkan tubuhnya ke ranjang.
"Kau kenapa?" Yein menghela nafas. Tak mengerti ada apa pada keadaannya yang sekarang ini.
"Jiae Eonni, aku ingin menangis." Jiae mendongak menatap mata Yein yang sudah berair ntah kenapa.
"Kau kenapa?!" Jiae panik lalu memeluk gadis itu. Yein masih tidak bisa menjawab ada apa dengannya sekarang. Sedih? Ya. Tiba-tiba perasaan itu merambat ke dirinya. Yein tak pernah tahu apa yang terjadi padanya. Tapi hati memang ingin menangis. Ntah karena apa.
--
VOTE N COMMENTNYA CHINGGU GOMAWO
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Loves
FanfictionDia tidak melihat. Bahwa ada aku disini. - Jeon Jungkook. Cast : Jeon Jungkook BTS Jeong Ye In Lovelyz Kim Mingyu Seventeen