Tepuk tangan riuh serta sorakan kemenangan menyambut para prajurit Cyprus yang telah tiba di markas besar yang terletak di kota Thira. Prajurit-prajurit berpakaian serba abu-abu nan gagah itu tampak sangat senang dan puas ketika prajurit yang bertugas kembali membawa hasil.
Sang Jendral mendapatkan ucapan selamat dan pujian dari sang Kapten. Namja bertubuh tegap itu tak hentinya tersenyum lebar dan menepuk pundak Yunho.
"Anda memang Jendral hebat yang pernah kami miliki!" sekali lagi sang Kapten memuji.
"Saya memiliki prajurit-prajurit yang hebat, Sir." Yunho merendah. Yoochun tersenyum bangga dengan jawaban itu.
"Baiklah, silahkan beristirahat Jendral. Terima kasih atas kerja keras anda." Yoochun mendaratkan pantatnya kekursi kayu di belakang meja kerjanya.
"Yes Sir!" Yunho menyahut gagah sambil memberi hormat ala tentara, lalu keluar dari ruangan berukuran 4x5 meter persegi itu. Beberapa prajurit yang sedang berlalu lalang di sana pun otomatis memberi hormat dan Yunho membalasnya ramah.
Namja bermata layaknya musang itu melangkahkan kakinya menuju penjara khusus yang berada di bagian belakang pusat Ke-militer'an itu. Sepanjang koridor yang pengap itu ia masih mendapat banyak hormat dari para staff yang bertugas."Lapor! Tawanan telah dpindahkan!" kata seorang prajurit muda ketika Yunho berada di depan pintu kompleks penjara memberi hormat beserta dua prajurit yang lain.
"Laporan di terima, terima kasih atas kerja kerasnya," Yunho membalas hormat.
"Yes, sir!"
Ketiga prajurit muda itu pun beranjak, sementara sang Jendral masuk ke dalam penjara dan udara lembab serta kesan suram menyambutnya. Penjara itu hening, hanya suara langkah kakinya yang terdengar, tak sedikit pun berpaling kekanan-kirinya.
Dan suara sepatu kulit yang menapak pada tanah itu pun berhenti tepat di depan pintu besi yang berbeda dari bilik penjara yang lain. Mata musangnya menatap lurus melewati teralis kecil yang ada di atas pintu.
Penjara khusus untuk tahanan khusus pula.
The Aqua Sapphire.
Menatap lurus ke dalam sana dan sorot mata yang selalu bisa membuat para prajurit takut pun berangsur sendu. Geraman terdengar dari sosok berambut panjang yang tertunduk itu, berusaha menarik lepas rantai yang membelenggu kedua tangan dan kakinya.
Entah apa yang membuatnya marah. Nafasnya menggebu, hasratnya meluap-luap, amarahnya yang sempat terlelap kini timbul.
"Apa yang membuatmu berada disini?" Jaejoong bersuara. Memecah keheningan yang suram.
"...kau," bibir Yunho bergerak singkat.
Jaejoong mengangkat kepalanya, berpaling menatap mata musang itu di balik teralis. Lambat laun nafasnya berubah stabil, raut dingin di wajah porselen itu berangsur luruh. Saat matanya melihat lembutnya tatapan mata tajam itu.
"Jangan memberi kami alasan untuk melukaimu." ujar Yunho.
"Tanpa alasan pun kalian akan tetap melukai ku..." kata Jaejoong pelan. Ada rintihan tak terucap di matanya. Tak ada kata yang terucap dari bibir kering sang Jendral. Sudah cukup jelas dirinya melihat kesengsaraan di mata hitam besar itu. Wajah polosnya menyiratkan kemurnian yang tak terucap dan bibir mungil itu memang selalu berkata apa adanya. Akhirnya Yunho hanya dapat menarik nafas samar, mengepalkan tangan kanannya erat.
"Jangan membuat kami memiliki alasan lebih untuk melakukan itu." ujarnya lagi. Tak bosan memandang wajah porselen dalam penjara itu.
"...selalu, kalian akan tetap seperti itu..." Jaejoong berkata lirih.
Sang Jendral paham, dirinya tak bisa lebih lama lagi berada disana, dengan pikiran dan hati yang bergejolak. Namja tampan itu memutuskan mengambil langkah, beranjak dari depan pintu besi penjara Jaejoong.
Dan lagi. Jaejoong kembali bertahan sendirian didalam hawa dingin yang menyakitkan. Dan akan selalu seperti itu.To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster
RandomMonster ⓒ SkylarOtsu Remake by me BoysLove | Yunjae Stories Otsu Kanzasky Inspiration song by Monster Eminem ft. Rihanna and film Disney 'Tangled: Story Tale Note : Disini, saya sangat suka dengan ff teman baik saya ini (like my big sister), jika me...