0.4

396 44 7
                                    

Jarum jam menunjukan pukul 8 malam dan Jungkook tidak kunjung pulang juga. Hal ini membuat member lainnya terutama Taehyung merasa sangat khawatir.

Sudah berkali kali ia mencoba untuk menghubungi dongsaeng nya itu tapi selalu tidak dijawab.

Bahkan dari tadi ia tidak pernah melepaskan genggaman pada handphonenya berharap Jungkook menghubunginya balik.

Ia takut terjadi apa-apa pada dongsaeng kesayangannya itu.

Betapa leganya Taehyung saat mendengar suara pintu terbuka dan mendapati Jungkook berdiri disana dengan wajah pucat dan tubuh yang basah kuyup.

Baru Taehyung ingin menghampirinya tapi tiba-tiba tubuh Jungkook langsung pingsan ditempat. Taehyung yang melihat itu pun langsung berteriak panik.

"Jungkookie!" Ujarnya cemas sambil berlari ke arah Jungkook.

Seokjin yang sebelumnya berada di dapur begitu mendengar teriakan Taehyung langsung bergegas pergi dari tempatnya ke arah sumber teriakan yang ia dengar itu.

Kaget melihat kondisi Jungkook, ia langsung menghampiri kedua dongsaengnya itu dan menggendongnya lalu membawa nya ke kamar terdekat yakni kamar Jungkook sendiri. Taehyung pun mengikuti nya dari belakang.

Setelah sampai di kamar Jungkook, Seokjin langsung membaringkan sang maknae di ranjang tanpa menyelimutinya, karena ia tahu baju Jungkook sedang basah kuyup.

Taehyung pun duduk di tepi ranjang tempat Jungkook di baringkan, tanpa melepas pandangannya pada sosok di hadapannya dengan tatapan cemas.

"Syukurlah dia hanya demam." Ujar Seokjin lega setelah memeriksa kondisi Jungkook.

"Sepertinya dia kehujanan?" Tebak Taehyung sambil memegang salah satu lengan baju Jungkook yang memang benar basah.

"Baiklah, aku akan membuat sup hangat untuknya, kau ambilkan saja baju ganti untuk dia, kalau bisa gantikan juga bajunya." Suruh Seokjin sembari bangkit dari posisinya dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Taehyung hanya menanggapi ucapan Seokjin dengan anggukan. Kemudian ia pergi untuk melakukan apa yang tadi hyung nya suruh.

° ° ° ° °

Jungkook perlahan membuka matanya dan mendapati Taehyung yang sedang duduk di sudut ranjang dengan senyuman lebar diwajahnya begitu sadar Jungkook sudah bangun. Taehyung pun langsung memeluknya kegirangan.

"Syukurlah kau tidak apa-apa, kook...." Ujarnya sambil terus mempererat pelukannya.

Jungkook mendengar itu hanya tersenyum sambil ikut membalas pelukan yang diberikan Taehyung. Taehyung melepaskan pelukannya dan menatap kedua mata Jungkook.

"Memangnya habis dari mana, sih? Sampe kehujanan gitu." Tanya Taehyung sambil terus menatap Jungkook.

"Umm...." karena gugup, Jungkook berusaha mengalihkan pandangannya agar matanya tidak bertemu dengan mata Taehyung. Belum sempat Jungkook lanjutkan kata-kata nya, Taehyung sudah lebih dulu menebaknya.

"Jimin?" Ucap Taehyung tiba-tiba.

"A-apa?"

"Apa kau habis mengunjungi Jimin?" tanyanya lagi. Tentu pertanyaan ini membuat Jungkook makin gugup, ia pun hanya menjawabnya pelan dan singkat

"I-iya..." ujarnya yang kemudian menunduk.

"Kook." Panggilan Taehyung membuat Jungkook beralih menatapnya. Namun tiba-tiba Taehyung kembali menariknya kedalam dekapan sambil berbisik di telinga Jungkook,

"Hyung tau kau sedih. Hyung tahu kau selama ini merindukannya. Hyung juga tahu kau selalu memikirkannya. Kami semua juga, kok." Taehyung berbisik pelan di telinga Jungkook sambil mengusap pelan rambut nya.

"Jangan biarkan kau memendamnya sendiri, jangan biarkan kau menangis sendiri, Kook." Lanjutnya.

Mendengar ucapan yang Taehyung katakan di telinganya membuat butiran air mata yang selama ini ia tahan di hadapan hyung-hyung nya itu akhirnya meluap.

Taehyung mengusap punggung Jungkook pelan saat mengetahui sang maknae menangis.

Kemudian ia tersenyum sedih, sambil kembali berkata kepada Jungkook,

"Tenang saja. Aku akan selalu ada disini untukmu."

° ° ° ° °

Flashback

Sepulang dari supermarket, Taehyung mendapati suasana di dorm siang itu sepi. Mungkin member lain sedang beristirahat. Pikirnya.

Ia berjalan ke dapur sambil membawa hasil belanjaan tadi, berniat meletakannya di meja makan saja.

Seusai Taehyung meletakan paperbag di atas meja makan, ia pun melanjutkan langkah nya kali ini ke kamarnya sendiri.

Begitu sampai di depan pintu kamar, langkah nya terhenti saat telinganya menangkap suara isakan tangis yang ia yakini berasal dari dalam kamarnya sendiri.

Perlahan ia membuka pelan pintu kamar itu, dan masuk dengan diam-diam.

Disana ia mendapati Jimin sedang terduduk di atas ranjang nya dengan posisi membelakangi Taehyung saat itu.

Taehyung pun perlahan ikut duduk di belakang Jimin tanpa sepengetahuan nya. Setelah menyadari ada orang lain selain dia di ruangan itu, Jimin perlahan membalikkan badannya untuk melihat sosok lain yang ternyata adalah Taehyung.

Jimin langsung menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangannya begitu tahu Taehyung menatap nya sedari tadi.

"Aku sudah lihat. Percuma kau sembunyikan." Taehyung berkata saat melihat Jimin yang berusaha menutupi wajahnya itu.

Jimin pun menurunkan tangannya memperlihatkan wajahnya yang memerah, dan matanya yang berair.

"Jangan beritahu yang lain. Aku tidak ingin membuat yang lain khawatir. Cukup kau saja" Ujarnya sambil cemberut.

Taehyung tersenyum. "Memangnya ada masalah apa?" Kemudian ia mendekatkan dirinya pada tubuh sahabatnya yang lebih pendek itu.

Jimin menatap Taehyung sejenak sambil tersenyum sebelum kemudian ia memeluk pinggang Taehyung dan menyenderkan kepalanya di badan sahabatnya itu.

Lalu ia berkata pelan sambil kembali menangis,

"Maafkan aku, Tae."

Flashback end.

Esok paginya, giliran Taehyung yang mengunjungi Jimin. Jujur, dia juga sangat merindukan keberadaan sahabat dekatnya itu.

Taehyung berjalan masuk menyusuri taman pemakaman itu. Tentu suasana pada pagi itu sangatlah sepi. Seperti biasa juga, tangannya membawa bunga lily putih. Bunga yang sama seperti yang kemarin Jungkook bawa.

Ia melanjutkan langkah nya ke tempat yang ia tuju. Sesampainya di makam sahabatnya, ia langsung kebingungan.

Di atas makam itu tidak terdapat bunga-bunga ataupun beberapa surat dan juga foto yang biasa ia temui setiap kali ia berkunjung. Tidak ada sama sekali.

Siapa yang mengambil semua itu?
Member lain juga tidak mungkin mengambilnya. Lalu siapa? Pikirnya.

Ia pun berlutut untuk meletakan bunga yang ia bawa. Ia letakan bunga itu tepat di depan batu nisan makam itu.

Tapi saat hendak beranjak, ia menyadari sesuatu. Ada sebuah kertas putih dibalik batu nisan sahabatnya. Ia pun langsung meraihnya dan membuka kertas yang ditaruh dalam keadaan terlipat itu.

Pikirannya makin kebingungan saat membaca satu kalimat yang tertulis di kertas itu. Yaitu:

"Kumohon jaga Jungkook."

================================

Cuma pengen ngomong,

Jangan lupa vote , share / comment nya yaa!! Thank youuu ❤❤

--ar

Passed ✧ jjk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang