0.6

320 33 2
                                    

Taehyung takut. Ia sangat shock. Bukankah Jimin sudah tiada? Lalu siapa yang menelfonnya? Pikirnya. Segera ia bangkit dari posisinya dan melangkahkan kakinya menuju tempat terakhir kali ia melihat handphone sahabatnya itu.

Sesampainya disana ia langsung membuka laci itu, handphone Jimin masih disana. Tetap dalam keadaan mati seperti sebelumnya. Tentu ia makin bingung.

"Hei! Apa kalian mengerjaiku?" Ujar Taehyung berteriak dari tempatnya, teriakannya bisa dibilang sangat keras mungkin hingga penghuni satu dorm itu bisa mendengarnya.

Teriakan Taehyung membuat yoongi yang sedang terduduk di kursi meja makan itu menoleh ke arahnya, begitu pula dengan hoseok yang masih duduk manis di sofa.

"Berisik." Keluh Yoongi cuek sambil terus memandangi layar handphone nya. "Duh berisik! Kau membangunkanku dari tidur cantik-ku!" Jin keluar dari kamarnya dengan tampang kesal membalas teriakan dongsaengnya itu.

Disusul Namjoon yang ikut keluar dari ruangannya sendiri begitu mendengar keributan itu. "Ada apa sih? Mending kalian semua tidur deh. Ingat besok kita harus mengejar pesawat ke Jepang." Ujar sang leader mengingatkan. Yang dibalas anggukan dari Yoongi dan Hoseok.

Taehyung pun mengikuti perintah Namjoon dan langsung memasuki kamarnya, begitu pula dengan member lain yang masuk ke kamar masing masing.

Tapi tetap saja, Taehyung tidak bisa melepas pikirannya terhadap kejadian tadi. Hal ini membuatnya tidak bisa tidur malam itu. Banyak pertanyaan yang melayang layang di benaknya saat itu.

Apa Jimin masih hidup?
Siapa yang menelfonnya?
Siapa yang mengirimi ia pesan?
Apa dia harus memberitahu Jungkook soal ini? Apa Jungkook akan menangis lagi? Ataukah ia akan bahagia?

Ah tidak. Ia tidak akan memberitahu Jungkook. Yang akan membuatnya bahagia sekarang adalah Taehyung. Bukan lagi Jimin.

° ° ° ° °

Sesampainya di Bandara Kansai, Jepang, mereka disambut oleh ratusan fans yang sudah menanti kedatangan mereka di Bandara itu. Suasananya sangat ramai. Mereka bahkan berdesak-desakan. Keadaan ini membuat Taehyung sedikit terpisah dari anggota lainnya.

Menyadari itu, Jungkook langsung menghampiri Taehyung dan merangkulnya agar ia tak lagi terpisah. Tentu hal ini membuat Taehyung gugup. Ia seolah tidak bisa bertingkah normal. Jantungnya berdetak tidak karuan, wajahnya memanas.

"Berhenti bersikap seperti ini padaku, bodoh. Kau membuatku mengharapkan hal yang seharusnya tak kuharapkan." Taehyung berkata dalam hati

Memang benar ia sudah mencoba membatasi harapannya terhadap Jungkook, tetapi dengan sikap Jungkook yang seperti ini bagaimana mungkin ia tidak mengharapkan Jungkook bakal merasakan hal yang sama dengannya?

° ° ° °

Sesampainya di hotel, mereka membagi tiga kamar. Kamar pertama berisi Namjoon dan Seokjin, kamar kedua Yoongi dan Hoseok, sedangkan kamar ketiga diisi oleh duo maknae, yakni Taehyung dan Jungkook.

Taehyung yang baru saja merapikan isi kopernya itu sekarang sedang duduk di sudut salah satu ranjang di ruangan itu. Jungkook dari tadi masih saja merebahkan tubuh nya di ranjang yang berbeda dengan Taehyung, Sambil menutup kedua matanya dengan punggung tangan kirinya.

Dari awal Taehyung duduk, ia tidak berhenti memandangi sosok dongsaeng nya itu hingga sekarang. Tapi kemudian ia langsung mengalihkan pandangannya begitu kaget mendengar panggilan yang keluar dari mulut Jungkook.

"Hyung." Ujar Jungkook tanpa merubah posisinya satu senti-pun. "Iya?" Respon Taehyung singkat terhadap ucapan Jungkook. Jungkook berusaha tersenyum dan membalas ucapan Taehyung dengan tenang. Tanpa ia sadari, Perlahan air matanya menetes. Untung saja kala itu Taehyung tidak melihatnya.

Passed ✧ jjk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang