Kena hukum

2.3K 33 7
                                    

Mianhe...!!!! maaf banget yah... page 1 & 2 banyak sekali kesalahan pengetikan... Aku harap semuanya dapat maklum soalnya ini Cerita pertama ku... Dan satu lagi please.... coment and vote... aku benar benar butuh saran dan kritiknya... Mianhe.... Upss sOrry aq jadi banyak cuRcol nich.... ok ayo kita mulai saja Get Reading... >_<

" kau memperhatikan aku... Jangan-jangan kau mulai menyukai ku." ucapnya membuat pipi gue semerah tomat super.  

" Kata siapa Ge-er loe " ucapku sambil memalingkan wajah tomat ku.

Beberapa menit kemudian keadaan di sini sangat hening. Kami duduk berlawanan arah hanya laci bekas ini yang menghalangi kami. Gue sedikit mengintip apa yang dia lakukan, dia tertidur pulas sekali, tapi kalian tahu apa yang membuat gue diam terpesona melihatnya. Dia tidur tanpa kacamata Tuhan seperti yang gue duga dia tampan sekali. Tanpa sadar gue duduk jongkok memperhatikannya, entah setan apa yang menghasuti gue, tapi gue benar benar terpesona olehnya. Dan entah dorongan dari mana gue ingin menyentuh hidung mancungnya. Gue julurkan jari telunjuk gue pelan menuju hidung mancung itu. Belum sempat gue menyentuh hidungnya dia terbangun dan berhasil menangkap basah kelakuan aneh gue. Dan bodohnya lagi gue hanya mematung melihat dia terbangun dengan posisi gue yang tetap duduk berjongkok dan tangan yang menjulur menunjuk hidungnya.

" Apa yang mau kamu lakukan...?!" ucapnya dengan raut wajah yang kebingungan dengan tingkah aneh gue. Rasanya kedua pipi gue memanas tuhan bodohnya gue. " Gu...gue...ingin menyentuh hidung mancung loe, Ups!! " ucap keceplosan sontak saja gue langsung menutup mulut bodoh gue dengan kedua tangan gue. Dan loe tahu apa reaksinya melihat tingkah bodoh gue " Hahaha... Hahaha... Kamu benar-benar lucu..... hahaha..." dia tertawa terbahak dan berdiri melangkahkan kakinya setelah sedikit mengacak rambut gue.

" Zainab kalau kamu terus duduk jongkok seperti itu, aku yakin kaki mu pasti akan kram...hehe" ucapnya manambah rasa malu gue. Dan gue yakin pipi gue sudah kebakar karena malu.  

---------------------

" ZAINAB KENAPA KAMU BOLOS DI PELAJARAN PERTAMA DAN KEDUA?!" Bentak kepsek sukses membuat telinga gue tersiksa. Yah seperti yang loe duga kegiatan bolos gue, membuat gue berakhir dikantor kepsek untuk yang ke dua kalinya. Selama 1 jam kepsek mengomeli gue, dan gue mendapat hadiah berdiri di depan tiang bendera dengan memberi hormat sampai bel tanda pulang bernunyi bukan hanya itu gue di skorsing selama 1minggu.

"Gile panas banget siang ini... Tuhan kapan ini berakhir " keluh gue.

" Gue harap Tuhan memperlambat waktu agar penyiksaan loe semakin lama...haha" ucapnya mengejek ku. Tapi karna hari ini gue males berdebat dengannya lebih baik gue cuekin dia.

" Begok !!! gue ucapkan SELAMAT atas hukuman yang loe terima, pasti loe sangat bahagiakan.... hahaha " ucapnya dengan ketawa yang lebih keras untuk memancing amarah gue. Tapi gue udah gak peduli untuk saat ini gue harus banyak mengalah.

' Sabar zai sabar! ' ucap ku dalam hati dan untung saja si peak itu gak melanjutkan ejekannya ini semua karena hpnya berbunyi. ' Tuhan Tanks ' syukur ku dalam hati girang.

" Pasti kamu senang dia berhenti mengejek mu " ucap seorang yang gue kenal, yap siapa lagi kalau bukan tommy. Gue gak sanggup melihatnya mengingat insiden di atas atap tadi, sekarang pipi gue benar-benar merah.

"gue pergi dulu yah... Oya ini air biar kamu tidak dehidrasi " ucapnya sembari menaruh sebotol air di depan gue dan diapun berlalu dengan senyum yang terlukis di wajahnya. Dari jauh gue melihat langkahnya sedikit berlari menuju si peak, gue heran kenapa saat ada di dekat si peak, tommy terasa hilang di telan bumi. Dia selalu menuruti perintahnya, berjalan di belakangnya dengan kepala selalu menghadap kebawah, membawakan tasnya, dari pada sepupu dia lebih mirip jongos.

Bahkan orang disekitar tidak menyadari ketampanan yang dimiliki tommy, dan yang selalu menerima jeritan dan kekaguman cewek-cewek aneh di sini hanya si peak. Walaupun gue akui si peak itu juga tampan tapi wajah tampannya luntur di hadapan gue karena sifat angkuhnya.

- - - - - - - - - -

TBC ^_^

Makasih banyakkk buat yang ngevote my story... Terus baca My story... 

VOTE & COMENTnya...

Karena Taruhan &gt;.&lt;?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang