Sekamar dengannya...!!! NO...!!!!

7.5K 27 0
                                    

" Rumah ini pasti bakalan sepi jika kamu pergi zai, tapi abang harus rela melepas mu karena cepat atau lambat kamu akan pergi " ucapnya getir.

" abang harus janji akan baik baik saja, abang harus tetap tersenyum dan yang lebih penting jangan lupa dengan adik termanis mu ini " ucap ku sedikit nersis. Abang hanya tersenyum den memeluk ku mungkin untuk terakhir kalinya, sejak dulu sampai sekarng abang selalu menyayangi ku dan gue juga sangat sayang sama abang ku ini.

" Maaf mengganggu... Zai ayo berangkat " nih anak benar benar gak berubah selalu saja bicara dengan melihat kebawah.

" Tom abang titip adek abang ini, kamu jangan biarkan dia di sakiti siapapun "ucap abang tegas. 'abang ini apa apaan sih, Zai kan bukan anak kecil ' gumam ku.

Tommy hanya mengangguk sembari tersenyum tipis. Dan kamipun beranjak pergi meninggalkan rumah sederhana ku ini. Si peak dan kedua orang tuanya naik satu mobil yang sudah melaju lebih dulu 3 menit yang lalu.

Sedangkan gue dan tommy naik satu mobil hitam dengan seorang supir. Di dalam perjalanan hanya keheningan yang terasa tak ada niat di pikiran ku untuk memecah keheningan ini. Dari pertama mobil melaju gue hanya memandang ke luar jendela saja sembari melamun.

Sedikit ku lirik apa yang tommy lakukan, gue kira dia melakukan hal yang sama seperti ku tapi gue sedikit terperangah karna dia tidur dengan lelap. ' gile dalam situasi seperti ini dia bisa tidur senyenyak ini ' pikir ku dengan menggelengkan kepala.

Kurang lebih 30 menit gue sampai di rumah mereka, hal pertama yang gue pikirkan tentang rumah ini adalah bahkan sekolah yang mereka bangun masih kalah dengan besar rumah ini.

Bukan hanya itu kami disambut oleh lebih dari dua puluh pelayan gue sampai berfikir, ini rumah atau hotel?!. Gue benar benar takjub dengan nih rumah.

" Hei cewek begok sampai kapan loe bakalan memelototi rumah gue, dasar norak ketahuan banget kalau elo itu miskin, jadi berterima kasihlah sama gue udah ngijinin elo masuk dalam lingkaran orang kaya" dasar peak dari dulu dia memang angkuh. untung saja gue lagi males ngurusin anak kecil peak kayak dia.

" Sudah jangan bertengkar besok saja kalian lanjut, Zai ayo aku antar ke kamar kamu " lerai tommy. Dia mengajak ku ke kamar sembari menarik tangan ku melangkah pergi meninggalkan si peak yang berdiri di ruang tamu.

" Silahkan masuk tuan putri " candanya sambil mempersilahkan gue masuk dengan gaya pelayan mempersilahkan putri rajanya.

Gue hanya bisa tersenyum meringis dengan kelakuannya lebainya. Kamar ini besar banget ukurannya saja sebesar ruang tamu gue " Aaaah....sepertinya aku sudah mengantuk kamu tutup pintunya ya Zai " ucapnya sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

Gue sontak saja kaget dengan ucapannya, kami memang sudah menikah tapi masih belum mau tidur sekamar dengannya. " Tom l..loe tidur di sini.?!.. " ucap ku terbata tapi dia hanya menaikkan alis kirinya seakan akan dia mau bilang, hei kita itu sudah menikah jadi gak masalahkan.

Melihat reaksinya seperti itu, gue hanya menunduk dan apa yang harus gue lakukan selanjutnya. " ha ha ha ha " Tawanya keras membuat ku heran.

Dia tertawa?! Apa maksud dari ketawanya itu. " Apa ada yang lucu " kata ku sedikit keras, gue bener bener bingung dengan nih cowok dia selalu susah di tebak.

" ha ha... oke, sorry, ini kedua kalinya aku melihat mu bersikap lucu seperti ini, wajah khawatir dan bingung mu itu benar benar sangat lucu dan..." katanya terputus membuat gue bingung. " Dan apa?! " ucap ku penasaran.

" Ya sudahlah aku kembali ke kamar ku saja. Oya jika butuh sesuatu kamar ku ada di sebelah kanan kamar mu, Good night " ucapnya sambil melagkah keluar, kelihatan sekali dia masih menahan tawa.

Tapi ku cegah dia pergi karna gue masih penasaran dengan ucapannya yang terpotong tadi.

" Gak sopan jawab dulu pertanyaan gue " ucap ku dengan memegang tangannya.

" Apa kau benar benar penasaran?!... " ucapnya sambil berbalik dan langsung mendekat pada ku. Dan sekarang wajah kami sangat dekat. Deru nafasnya, harum parfumnya, semuanya terasa dekat banget.

Gile... Gue harap dia tidak mendengar detak jantung ku yang semakin kencang. Gue hanya menggangguk pelan tubuh ku benar benar mematung dan pipi gue mulai terasa panas.

Tapi bukan jawaban yang keluar dari mulutnya tapi kecupan yang berhasil mendarat dengan cepat di pipi ku. Mata ku langsung membulat. Saat dia melepaskan ciumannya, dia tersenyum kecil " kau sangat lucu dan.... Manis " bisiknya membuat gue semakin terdiam mematung, Dan dia beranjak pergi meninggalkan ku yang mematung memegangi pipi ku, entah kenapa ada sedikit rasa senang saat dia bilang gue manis, dan pipi ku sekarang benar-benar semerah tomat.

@@@@@@@@@@@@@@@

Tak terasa pagi sudah menyapa gue untuk bangun ke alam nyata. Seger banget kalau sudah mandi pagi ini. Setelah selesai membereskan peralatan sekolah sekarang tinggal sarapan pagi.

" Nona selamat pagi... Tuan muda sudah menunggu anda untuk sarapan pagi " keluar dari kamar sudah ada pelayan menyambut gue,ternyata begini rasanya jadi tuan putri. Gue hanya mengangguk dan melangkah untuk menuju ke ruang makan.

" Selamat pagi zai... Zai kamu mau makan apa? " ucapnya menawarkan ku makan tapi saat melihatnya tiba-tiba terlintas bayangan kejadian semalam. Gue benar benar gak bisa menahan rasa malu sekarang pipi gue mulai terasa panas.

" Hei cewek Begok loe di tawarin makan bukan di suruh memandanginya sampai pipi loe memerah " bentak si peak dan sontak saja membuat gue kaget rasanya jantung gue mau copot karena malu tingkat dewa.

" Gue gak jadi makan... Gue berangkat dulu " walaupun gue laper banget tapi gue gak peduli yang penting gue bisa kabur dari sana, dan tidak semakin terlihat bodoh di depannya. Ini semua gara-gara si peak coba dia diam dan tidak ikut bicara mungkin gue masih bisa sarapan.

BrUKK...

Baru pertama kali masuk sekolah setelah di skorsing dan setelah pernikahan bodoh itu, sudah ada masalah lagi dengan menabrak anak smp di jalan. " Maaf..." Ucap ku singkat sambil beranjak pergi agar masalah gak semakin panjang.

" Eh kamu dari SMA Pratamakan " sudah jelas kantong saku gue berlambagkan SMA Pratama kok masih tanya terpaksa gue membalikkan badan dan menjawab pertanyaannya.

" iya " jawab gue singkat biar dia mengerti kalau gue lagi males di ganggu.

" Wah syukurlah... Aku juga murid di SMA itu, lebih tepatnya aku anak baru pindahan dari jogja, aku tersesat kamu mau berngkat bersama dengan ku. Sebelumnya perkenalkan dulu nama ku Mutiara Ayu salam kenal " ucapnya panjang lebar.

Gue bener-bener kaget mendengar semua ucapannya, seorang cewek yang lebih mirip murid Smp ini ternyata sudah Sma dan dia juga kelas satu kayak gue. Sontak saja gue lihat penampilannya dari atas sampai bawah, rambutnya di ikat satu ke samping dan sepatu pantofel plus tas berwarna biru muda. Dan semua gaya yang dia kenakan lebih mencerminkan anak SMp kelas satu dari pada SMa kelas satu. Dan satu satunya yang menunjukkan dia SMa hanya rok abu abunya.

" Apa?!.. Eh maksud gue nama ku Zainab loe boleh panggil gue Zai, kalau loe mau bareng ayo... soalnya bel masuk sebentar lagi bakalan bunyi " ucap ku sambil melepaskan jabatan tangan kami dan melangkah bersama menuju sekolah.

Selama perjalanan dia selalu bercerita dan menurut gue bukan hanya penampilannya seperti anak SMp tapi semuanya. Mulai dari caranya bicara, tertawa, dan kepolosannya, benar-benar menunjukkan dia seperti gadis umur 12 tahun dari pada dari pada umur 15 tahun.

Sesampainya gue di sekolah, gue mengantarnya berkeliling sekolah sembari mengantarnya ke ruang kepsek.

" Nich sudah sampai sekarang gue ke kelas duluan " ucap gue pamit. Lalu gue lanjut melangkahkan kaki gue menuju kelas. " Makasih ya Zai..." ucapnya setengah berteriak.

Rumayan juga rasa kesal gue kepada si peak sedikit hilanglah, berkat bertemu Ayu. Dia benar-benar polos tanpa topeng kemunafikan yang biasa di tunjukkan seluruh penghuni sekolah ini.

Sepertinya gue bakalan dapat temen baru dia mirip Syafa bisa membuat ku tersenyum dalam duka.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Makasih buat yang masih mau membaca cerita ku.... Makasih :)

Karena Taruhan >.<?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang