Ngedate....!!!! penuh dengan kejutan!!!!

2.5K 26 0
                                    

Minggu ini begitu cerah, sepertinya Tuhan juga mendukung acara gue dengannya. " Hei melamun saja, nich es cream vanillanya " ucapnya lembut. Gue hanya tersenyum tipis sembari mengambil es cream yang dia belikan untuk gue.

" Thank's " kata ku singkat. " selanjutnya kita kemana?! " ucapnya sambil memakan es creamnya.

" Tunggu gue fikirkan dulu?! " ucap ku dengan gaya telunjuk kiri gue mengetuk-ngetuk kepala sebelah kiri, mungkin saja bakalan ada ide yang keluar. Di sela-sela gue berfikir, gue di buat keheranan oleh tingkah aneh Tommy. Gi mana gak aneh dia tiba-tiba saja ketawa tanpa sebab.

" Hei... Gue lagi mikir kenapa loe malah ketawa.. " ucap ku sedikit kesal dan memalingkan muka dengan bibir yang sedikit gue manyunkan.

" hehe... Sorry sorry... Habis gaya kamu yang lagi mikir itu lucu " ucapnya sembari menahan tawanya. ' Lucu apa maksudnya ' gumam ku kesal. Mendengar hal itu gue semakin kesal. Tanpa fikir panjang gue berdiri dan beranjak pergi dari tempat duduk kami. Tapi belum sempat pergi Tommy langsung menghentikan langkah gue. Dia memegang tangan gue dan entah mengapa jantung gue berdetak semakin kencang.

" Hei mau ke mana... ?! " ucapnya lembut. Karena masih kesal gue tidak menjawabnya dan membelakanginya.

" kamu marah sorry dech... " kata Tommy sambil menarik gue duduk kembali. Gue pun duduk dan melanjutkan makan es cream.

" Zai... Jangan marah dong... Tadi kau benar-benar lucu lihat saja sekarang makan es cream saja sampai belepotan ke mana-mana" Mendengar ucapannya sontak saja gue membersihkan es cream yang belepotan di sekitar bibir gue. 'dasar Zai bodoh makan es cream saja masih seperti anak kecil' gumam ku.

" Sudah bersih... " tanya gue memastikan sekitar bibir gue sudah bersih dari es cream.

Dan lagi-lagi bukan jawaban yang gue dapat, tapi dia membersihkan sisa es cream di pinggir bibir gue dengan lidahnya. Deru nafas dan parfumnya benar-benar terasa.

" Sekarang sudah bersih " ucapnya lembut sembari menyunggingkan senyum manisnya pas di depan wajah gue yang hanya berjarak 3 cm. Dan gue hanya mematung melihat kelakuannya sembari menelan ludah dan mata yang membulat sempurna. Pipi gue seperti biasa memerah sempurna tanpa dipandu lagi.

" Hei sampai kapan kau mematung di sini... Ayo kita lanjut " katanya sambil menarik gue pelan untuk melangkah melanjutkan ngedate kami.

Di sepanjang perjalanan gue hanya menunduk dan gue tidak berani menatapnya. Tangan kamipun dari tadi selalu bergandengan seakan-akan tidak bisa di lepaskan.

Sekarang kami berjalan-jalan di bazar malam di sini banyak sekali pernak pernik, makanan dan masuh banyak lagi. Tapi aku tertarik dengan satu barang di sini.

" Kalung yang cantik kan Zai " Ucapnya yang sedikit mengagetka ku.

" ach tidak biasa saja... Ayo kita lanjut keburu malem, bazar malemnya kan masih panjang.... Yok " ucap gue sembari menarik tangannya. Meskipun kalung itu bagus tapi gue tidak mau merepotinya.

Sudah 30 menit kami berjalan-jalan di bazar malam ini. Sekarang waktunya pulang tapi karena Tommy masih ke kamar mandi terpaksa gue menunggu dia di pinggir gerbang masuk bazar.

" Hei cewek... Lagi sendirian saja nich boleh kami gangguin gak " kata seorang laki-laki seumuran kakak gue dan dia bersama tiga temannya. Sepertinya mereka preman, gue hanya cuekin mereka kalau mereka berani mengganggu gue. Gue pastikan mereka berakhir di rumah sakit, lagian Tommy ke mana sich lama banget.

" Hei cewek manis kenapa gak jawab " ucapnya dan yang membuat gue kesal laki-laki preman ini berani memegang dagu gue. Kesabaran gue benar-benar di uji, tangan gue pun sudah gue kepalkan dan siap meninju laki-laki busuk ini. Tapi tiba-tiba tangan gue di cegah dan Tommy datang dan memeluk gue dari belakang.

" Hai sayang maaf lama menunggu yach... Hei lebih baik kalian pergi nich cewek istri Gue jadi pergilah " ucapnya tegas. Sepertinya mereka mengerti dengan ucapan Tommy dan mereka pergi begitu saja.

" Tom sampai kapan loe mau meluk gue " ucap gue menegur. Preman itu sudah pergi 1 menit yang lalu tapi dia masih tetap memeluk gue.

" Tunggu 2 menit lagi... Hm kau harum " mendengar ucapannya membuat jantung gue berdetak sangat kencang dan pipi gue benar-benar memanas. Dan gilanya lagi gue benar-benar menuruti kemauannya.

Malam sudah benar-benar larut, waktu sudah menunjukkan jam 9 malam. Setelah dari bazar akhirnya kami pulang, hari ini banyak sekali kejutan yang gue alami dengannya. Tapi kejutan tidak berhenti sampai di situ saja.

Saat kami tiba di depan kamar gue dan gue mau masuk, tiba-tiba Tommy mencegah gue masuk. Dan dia mengeluarkan sebuah benda dari saku kemejanya. Sebuah kalung putih berliontinkan mahkota QUeen bertahtakan permata putih kecil yang terlihat indah. Dan tanpa aba-aba dia langsung mengalungkan kalung yang gue suka itu.

" Kapan kau membelinya?! " tanya gue. " tadi saat gue ke kamar mandi " ucapnya lembut. Jadi tadi saat dia ke kamar mandi yang menurut gue lama, ternyata dia membelikan gue ini.

" Thank's " ucap gue dengan senyum yang sudah terbentuk di bibir gue karena senang. Dia hanya mengangguk plus tersenyum manis. Dan sebelum kembali ke kamarnya dia mencium kening ku " Good night Zai " ucapnya lembut sembari melangkah pergi ke kamarnya.

'good night Tom' gumam gue pelan sambil memegang kalung indah ini, dan gue lihat dia semakin jauh. Mungkinkah gue mulai mencintainya.

@@@@@@@@@@@@@@

Author Pov

Danu benar-benar kesal melihat kemesraan mereka berdua. Seharian ini Danu mengikuti mereka berdua dan dia semakin kesal melihat Zai yang dia anggap sebagai musuh besarnya terlihat bahagia dengan sepupunya.

Dia tak habis fikir seorang Tommy yang penurut berubah karena gadis yang bernama Zai. Dan yang membuatnya lebih aneh kenapa dirinya sakit hati melihat kemesraan mereka. Danu benar-benar bingung dengan dirinya.

Semalaman Danu terus berfikir sehingga membuatnya tidak bisa tidur. Pagi haripun menyapanya tapi amarah di hatinya semakin membara, kala melihat Zai dan Tommy bergandengan saat menuju sekolah.

" Berhenti " bentaknya pada supirnya dan dia langsung turun dan langsung menarik tangan Zai tapi di hentikan Tommy.

" Hei iblis lepaskan gue " bentak Zai

" Danu lepaskan dia " ucap Tommy tidak kalah keras dari Zai.

Tapi entah setan apa yang merasuki Danu bukannya melepaskan Zai dia malah mempererat pegangannya setelah berhasil mendaratkan tinjunya di pipi Tommy. Zai tertegun melihat kejadian itu dan Danu menggeretnya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Tommy terkulai di tanah.

@@@@@@@@@@@@@@@@@

Makasih buat yang masih mau baca

makasih juga buat vote and comentnya

terus ikutin yach :)

Karena Taruhan >.<?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang