Iblis baik hati

2.3K 31 7
                                    

Author pov

Sudah hampir dua puluh menit dia meluapkan amarahnya dengan mengorbankan tangannya.

" Danu... Akhirnya ketemu juga :) " ucapnya polos. Belum hilang amarah Danu, sekarang datang salah satu gadis yang paling Danu benci setelah Zai, gadis itu datang mengganggunya. Tapi seperti biasa Danu bersikap dingin padanya. Tapi bukan Ayu namanya kalau menyerah. Ayu memang sangat keras kepala walaupun dia tahu kalau Danu membencinya tapi Ayu tetap kebal.

" Danu my prince aku tadi mencari mu mulai dari pojok kanan sekolah sampai pojok kiri sekolah tapi aku susah sekali menemukan mu, tapi untung saja aku ingat dengan taman sekolah yang menjadi tempat favorit mu ini " cerocosnya panjang lebar. Tapi Danu tidak menggubrisnya.

" Ach... Ayu ingat sesuatu... " katanya dengan semangat. Ayu mengeluarkan kotak makanan yang berisi cocies buatannya. " Nich... ini kue kering buatan Ayu sendiri prince... Bentuknya lucukan..." ucapnya semangat sembari menyodorkan dan berusaha menyuapi Danu. Tapi sepertinya niat tulus Ayu hanyalah gangguan bagi Danu dan terang saja sikap Ayu membuatnya sangat marah.

Bukk ( suara kue yang jatuh ke tanah )

" pangeran gak suka kue rasa coklat yah... besok aku buat rasa strawberry saja dech " ucap Ayu manja dengan tetap menyunggingkan senyum manisnya.

Mendengar ucapan polos tanpa beban dari Ayu, amarah Danu semakin berkobar.

' Gadis ini benar-benar bodoh bukannya sadar kalau gue benci banget sama dia ' ucap Danu dalam hati.

" Hei pengganggu kau BODOH APA TOLOL BUKANNYA NYADAR, GUE BUKAN GAK SUKA KUE INI TAPI GUE ITU GAK SUKA SAMA CEWEK BODOH PENDEK DAN GAK TAU DIRI PLUS TiDAK TAHU MALU, JADI JANGAN PERNAH GANGGU GUE MULAI DARI S.E.K.A.R.A.N.G NGERTI GAK LOE " bentak Danu, rasa kesalnya benar-benar sudah berada di puncaknya.

" Jadi enyahlah dari hidup gue MENGERTI " lanjut Danu

Tapi bukan reaksi ketakutan, Ayu malah menampakkan raut wajah khawatirnya. Bukan khawatir dengan kemarahan Danu tapi dia khawatir dengan tangan Danu yang penuh luka dan darah.

" Omg... My prince apa yang terjadi... Kenapa tangan mu luka begini "ucapnya dan langsung memegang tangan Danu. Melihat hal itu amarah Danu semakin memuncak.

" Loe punya Otak Gak sich "

" Sssstttt jangan bicara dulu My prince biar ku obati dulu luka mu "

Tapi perbuatan tulus Ayu di balas bentakan olehnya. " Sudah CUKU... " kata Danu terpotong, tiba-tiba saja luka Danu di obati dengan lembut oleh Ayu.

Tapi Danu langsung menepis tangan lembut itu tapi, dasar Ayu memang keras kepala. Tiba-tiba saja gadis itu langsung memukul luka Danu sedikit keras.

" Achhh loe gila apa, sakit begok " rintih Danu kesakitan.

" Sakitkan... Sini biar ku obati dulu baru setelah selesai prince boleh memarahi ku seeepuasnya jadi diamlah dan turuti saja ok " ucapnya polos.

Mendengar ucapan dan tingkah Ayu, Danu benar-benar menyerah akhirnya dia mengikuti kemauan Ayu. Lebih baik untuk saat ini dia menyerah, itu lebih baik dari pada dia melawan yang hanya akan menguras emosi dan tenaganya, sia sia saja pikir Danu.

Melihat Danu menyerah dan mau di obati olehnya, senyum kemenangan tapi manis itu terukir di bibir Ayu. Di sela-sela Ayu mengobati Danu tiba-tiba saja Danu berkata.

" Heh cewek begok kenapa loe tidak marah saat gue bentak " Danu tidak habis pikir kenapa kata-kata itu begitu lancar mengalir dari mulutnya walaupun tetap dengan nada angkuh.

Ayu tersenyum dan menjawab pertanyaan Danu " Karena bagiku ucapan prince hanyalah amarah semata, dan jikapun prince membentak ku sampai bumi ini runtuh aku rela kok, asal beban di otak dan pundak prince berkurang, itu sudah membuat ku bahagia. Dari pada prince hanya mendiami ku, aku lebih memilih di bentak oleh mu " ucapnya polos sembari tersenyum amat manis dan melanjutkan mengobati luka Danu.

Karena Taruhan >.<?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang