[2]Keraguan

760 89 54
                                    

Part sebelumnya**

Tunggu dulu Rizal Pratama, dia sahabatku sepuluh tahun lalu, aku sangat rindu kepadanya. Tapi kenapa dia tak peduli akan kehadiranku, bahkan untuk sekedar melirikku.

Kenapa dia hanya menatap keluar jendela.

Apakah dia telah melupakan namaku?

Atau yang lebih buruk ia telah melupakan aku!

Semuanya tak lagi sama dia bukan seorang laki-laki yang membuatku bahagia dan sering tertawa dia kini telah menjadi dingin sedingin es

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya tak lagi sama dia bukan seorang laki-laki yang membuatku bahagia dan sering tertawa dia kini telah menjadi dingin sedingin es.

Semuanya tak lagi sama dia bukan seorang laki-laki yang membuatku bahagia dan sering tertawa dia kini telah menjadi dingin sedingin es

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zefa menghilangkan pikiran itu lalu duduk di samping Rizal. "Hai Rizal, salam kenal." Zefa membalikkan badan menatap Rizal, lalu tersenyum sambil meyondorkan tangan.

"Bisakah kau diam!" Bantah Rizal dingin, sehingga Zefa akhirnya menurunkan tangannya dan tersenyum kaku. Zefa teringat akan pertemuan pertamanya dengan Rizal.

Zefa adalah anak perempuan yang dingin dan tidak suka bergaul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zefa adalah anak perempuan yang dingin dan tidak suka bergaul. Hal ini bukan tanpa sebab kehidupanya yang selalu berpidah-pidah menyebabkan dia takut mempunyai teman.

Zefa gadis kecil kelas 1 SDN 1 Surabaya harus pindah ke SDN 2 Mataram. Ini merupakan kota ke sebelas yang ia tempati. Zefa masuk ke kelas 1 B.

My Bullies MENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang